Tahapan Inovasi | : | Penerapan |
Inisiator Inovasi | : | Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang |
Jenis Inovasi | : | Digital |
Bentuk Inovasi | : | Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah |
Urusan Inovasi | : | pekerjaan umum dan penataan ruang |
Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan | : | Daerah irigasi Serayu merupakan Daerah Irigasi teknis lintas Kabupaten dengan luas areal 20.795 Ha. Layanan irigasinya meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. Bangunan pengambilan utamanya adalah Bendung Gerak Serayu, berlokasi di desa Gambarsari, Kec. Kebasen, Kab. Banyumas yang membendung hilir Sungai Serayu. Luasnya Daerah Aliran Sungai Serayu serta topologi tanah yang berbukit mulai dari Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap menjadikan Sungai Serayu memiliki debit rata-rata 245,96 m3/dtk dan 143,39 m3/detik pada saat musim kemarau atau dalam kata lain ketersediaan air di daerah irigasi Serayu selalu tercukupi. Sehingga, pola tanam lahan pertanian di daerah irigasi serayu berpola padi – padi – palawija. Kondisi inilah yang menjadikan daerah irigasi Serayu menjadi salah satu penyokong beras terbesar di Jawa Tengah. Melimpahnya debit Sungai Serayu ternyata menyimpan permasalahan dalam pengelolaan operasi irigasi daerah irigasi Serayu, yaitu tidak meratanya distribusi air di petak petak bangunan bagi sekunder dan tersier yang menyebabkan sistem irigasi terganggu, utamanya dalam pengisian blanko-blanko O&P serta analisis data ketersediaan air dan pembagian alokasi airnya yang sering terlambat dan kurang akurat. Sehingga dampak yang dialami petani adalah tidak sampainya air sampai ke petak tersier serta kurangnya informasi kepada pengguna air yang menjadikan gejolak diantara pemakai air dan petugas yang ada dilapangan. Untuk itu perlu dilakukan terobosan baru supaya informasi ketersediaan air dan rencana masa tanam bisa lebih transparan dan mudah di akses oleh pemakai air irigasi dan para petugas dilapangan secara cepat, dan tepat guna. Balai PSDA Serayu Citanduy sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah telah melakukan inovasi dengan meringkas alur birokrasi pengisian blangko operasi yang semula pengisian dimulai dari blangko 01 – 12 O sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 12/PRT/M/2015 menjadi satu halaman perhitungan rencana alokasi dan pembagian air hanya dengan mengolah data Blangko 08 – O (Pencatatan debit normal sungai dan irigasi) dan Blangko 04 – O (Laporan keadaan air dan tanaman pada petak tersier). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Balai PSDA Serayu Citanduy pada tahun 2016 membangun Aplikasi Berbasis Online yang berfungsi untuk merekam data Blangko 08 – O secara realtime dan Perhitungan Rencana Alokasi dan Pembagian Air yang terdigitalisasi dalam Aplikasi Pembagian Air Irigasi (APEM ASI). Manfaat lain dari pembangunan aplikasi ini adalah APEM ASI mampu menampilkan secara publik skema distribusi air di daerah irigasi serayu per petak tersier, sehingga pengguna air irigasi dan petugas pintu air serta juru/mantri dapat melihat secara langsung rencana kebutuhan air di petak petak tersier. Emplementasi APEM ASI melibatkan beberapa beberapa pihak baik masyarakat, Pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan Pusat. Mulai dari Petani/P3A/GP3A, Petugas Operasi Bendung, Penjaga Pintu Air(PPA), UPT SDA Kabupaten, Koordinator Kelompok Pengelola, Petugas Pengelola Kegiatan Alokasi dan Pembagian Air, Balai PSDA Serayu Citanduy, dan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah. Mekanisme kerja APEM ASI diawali dengan laporan ketersediaan air di sungai dan irigasi (Blangko 08-O) yang di kirim oleh Petugas Operasi Bendung (POB) melalui SMS ke server gateway APEM ASI. Laporan tersebut dikirim setiap hari sehingga APEM ASI akan merekam laporan ketersediaan air tanpa menunggu distribusi laporan Blangko 08 – O. Selanjutnya petugas pengelola irigasi di koordinator kelompok pengelola merekap laporan data keadaan air dan tanaman melalui usulan/kesepakatan dengan P3A/GP3A di daerah irigasi Serayu selanjutnya dikirim ke petugas pengelola kegiatan alokasi dan pembagian air di Kantor Balai PSDA Serayu Citanduy melalui Surat Elektronik (email) atau WhatsApp. Petugas pengelola kegiatan alokasi dan pembagian air bertugas mengolah data Laporan data ketersediaan air dan tanaman (Blangko 04-O) dan data ketersediaan air di sungai dan irigasi (Blangko 08-O) yang ada di server APEM ASI dalam Perhitungan Rencana Alokasi air dan pembagiannya. Setelah Perhitungan rampung diolah selanjutnya di import ke APEM ASI sehingga Publikasi Alokasi Air dapat diupdate untuk periode 2 mingguan ke depan. Proses pengolahan data sampai dengan update data publikasi alokasi air hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam. Petugas Pintu Air (PPA) bertugas membuka pintu air irigasi sesuai hasil perhitungan APEM ASI di Publikasi Alokasi Air. Begitu pula dengan petani dapat melihat ketersediaan air setiap hari serta dapat melihat jatah debit air pada petak tersier sesuai rencana yang telah di tentukan. Dengan Aplikasi Pembagian Air Irigasi (APEM ASI) terdapat banyak manfaat dan |
Tujuan Inovasi | : |
|
Manfaat Yang Diperoleh | : | 1. Transparasi pengelolaan Operasi irigasi 2. Mempermudah pemakai air irigasi untuk menghubungi petugas di lapangan 3. Efesiensi biaya, waktu, dan birokrasi 4. Kinerja manajemen operasi irigasi lebih optimal |
Hasil Inovasi | : | Aplikasi pembagian air irigasi berbasis website dan android untuk menjawab tantangan Modernisasi Irigasi yang bernama APEM ASI |
Waktu Uji Coba Inovasi | : | 16-06-2022 |
Waktu Implementasi | : | 06-01-2023 |