Tahapan Inovasi | : | Penerapan |
Inisiator Inovasi | : | RSUD Dr. Moewardi |
Jenis Inovasi | : | Digital |
Bentuk Inovasi | : | Inovasi pelayanan publik |
Urusan Inovasi | : | kesehatan |
Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan | : | Penyakit Corona Virus Disease-19 (COVID-19) dinyatakan sebagai kegawatdaruratan kesehatan dan pandemi global sejak 11 Maret 2020. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/Menkes/169/2020, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi ditunjuk menjadi salah satu dari 132 rumah sakit rujukan nasional COVID-19. Berdasarkan instruksi Gubernur Jawa Tengah, mengenai pemeriksaan gratis indikasi COVID-19, maka dibukalah “Posko Kesehatan Siaga COVID-19” bagi masyarakat . Tingginya antusias untuk memeriksakan diri membuat terjadinya antrean panjang dan sulit mengatur antrean. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah baru yaitu terjadinya kerumunan dan potensi penularan covid meningkat. Untuk mengurangi kerumunan, dilakukan beberapa hal yaitu penambahan tenda untuk ruang tunggu dan penambahan waktu pelayanan menjadi 24 jam, namun tetap terjadi penumpukan antrian di jam kerja. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem untuk pendaftaran dan memilah pasien supaya hanya yang memenuhi kriteria yang datang ke Posko Skrinnig. Aplikasi by Website bernama “Aplikasi Skrining Pre Hospital (KING HOST)” dapat diakses pada http://corona.rsmoewardi.com/ hadir sebagai solusi permasalahan. Aplikasi ini diinisiasi oleh Instalasi Rekam Medis bekerjasama dengan Instalasi Pusat Data Elektronik. Pengguna layanan mengisi website dengan jujur dan benar. Hasil skrining adalah ODP, PDP dan NEGATIF. Istilah PDP dan ODP kemudian diperbaharui menjadi suspek, dan hanya pengguna layanan yang masuk kategori inilah yang disarankan untuk datang ke Posko Skrinning untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga medis. Aplikasi ini bertujuan mengurai antrean, memilah pasien serta menjamin keamanan dan keselamatan pasien (patient safety). Dengan memilah kriteria masyarakat yang datang dapat mengurangi antrean dan kunjungan ke posko menjadi terjadwal. Kunjungan ke Posko Skrining pada Bulan Juli 2020 sejumlah 440 kunjungan, lebih terurai dibandingkan pada Bulan Maret 2020 yaitu 1169 Kunjungan. Ini menyebabkan kerumunan dapat diminimalisir untuk pencegahan Covid-19. Inovasi ini merupakan bentuk mitigasi pandemi COVID-19 yang dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi, berfokus mengurangi antrean dan mencegah kerumunan dengan memilah pasien dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien. |
Tujuan Inovasi | : | Aplikasi ini bertujuan mengurai antrean, memilah pasien serta menjamin keamanan dan keselamatan pasien (patient safety). Pengguna layanan mengisi website dengan jujur dan benar. Hasil skrining adalah ODP, PDP dan NEGATIF. Istilah PDP dan ODP kemudian diperbaharui menjadi suspek. Pengguna memasukkan jenis kunjungan, tanggal kunjungan, identitas pengirim, data pasien, informasi penunjang, gejala, kondisi penyerta, diagnosis, riwayat kontak, dan riwayat perawatan. Adapun isian data dan cara menentukan kriteria hasil berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Masyarakat dengan hasil suspek disarankan ke posko skrining sesuai tanggal dan jam yang tertera pada unduhan formulir skrining. Aplikasi ini memberikan fasilitas deteksi mandiri yang mudah dilakukan dimana dan kapan saja. Aplikasi ini dapat memilah kriteria pasien yang datang ke posko skrining sehingga mengurangi antrean dan kunjungan menjadi terjadwal. Aplikasi ini bertujuan mengurai antrean, memilah pasien serta menjamin keamanan dan keselamatan pasien (patient safety). Dengan memilah kriteria masyarakat yang datang dapat mengurangi antrean dan kunjungan ke posko menjadi terjadwal. Kunjungan ke Posko Skrining pada Bulan Juli 2020 sejumlah 440 kunjungan, lebih terurai dibandingkan pada Bulan Maret 2020 yaitu 1169 Kunjungan. |
Manfaat Yang Diperoleh | : | Inovasi ini memiliki manfaat untuk membantu mengurai antrean, mencegah terjadinya kerumunan dan menekan penyebaran COVID-19. Jika sebelumnya masyarakat harus berkunjung, mengantre dan menunggu sehingga bisa menimbulkan kerumunan dengan aplikasi ini hal tersebut dapat dikurangi. Deteksi dini secara mandiri mampu mengurangi antrean masyarakat yang akan ke Posko Skrining. Hadirnya inovasi ini membuat pengisian formulir tidak harus dilakukan di Posko Skrining. Dapat dilakukan pada ponsel pintar masing-masing dan hanya masyarakat yang benar-benar dalam kategori PDP atau ODP saja yang berkunjung ke Posko Skrining sesuai tanggal dan jam kunjungan yang tertera dari hasil unduhan form skrining. |
Hasil Inovasi | : | Adanya aplikasi ini memberikan dampak yang baik masyarakat yang akan melakukan deteksi dini pada Posko Skrining. Diawal pembukaan Posko Skrining tercatat ada 3154 kunjungan selama tanggal 16 Maret 2020 sampai dengan 31 Maret 2020. Dengan hadirnya aplikasi ini dapat menurunkan kunjungan posko skrining pada Bulan April 2020 menjadi 967 kunjungan, serta terdapat 2611 kunjungan pada aplikasi skrining pre hospital. Aplikasi Skrining Pre Hospital saat ini bukan hanya untuk melakukan deteksi dini atau skrining namun juga untuk menjadi salah satu formulir yang harus diisi sebelum melakukan pemeriksaan penunjang Rapid Antigen, Rapid Antibody dan Swab PCR. Selain itu juga merupakan wadah untuk melakukan skrining pasien rujuakan COVID-19 sebelum dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi. Dengan melakukan skrining petugas penerima rujukan akan melakukan konfirmasi dengan Tim Sari terkait rencana pelayanan yang akan diberikan kepada pasien sesuai dengan hasil skrining. Sehingga petugas kesehatan dapat menyesuaikan pelayanan yang dibutuhkan seperti untuk pasien CKD atau hamil dengan suspek ataupun konfirmasi COVID-19 yang akan dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi. |
Waktu Uji Coba Inovasi | : | 27-03-2020 |
Waktu Implementasi | : | 07-04-2020 |