Masalah penanganan sampah sudah menjadi masalah global. Karena masyarakat di dunia ini setiap kegiatan yang dilakukan menghasilkan sampah/limbah. meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berkontribusi pada peningkatan sampah pertahunnya. Meski begitu, kesadaran masyarakat dalam memilah sampah masih rendah atau bahkan belum mengerti jenis-jenis sampah, Kami melakukan uji persepsi hanya 25,9 % yang secara kontinyu memilah sampahnya di rumah sedangkan yang lain kadang-kadang dan jarang. Sesuai dengan uji persepsi kami juga menemukan usia dibawah 40 tahun tidak rutin memilah sampahnya Padahal dengan memilah sampah, kita bisa mengolah kembali sampah menjadi hal yang bermanfaat sehingga jumlah sampah dapat terminimalisir.
Dengan melihat isu global ini penulis berupaya menciptakan inovasi alat pemilah sampah berupa Prototype PilahBot. Prototype PilahBot ini merupakan Robot yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah secara benar terutama untuk anak-anak diusia dini bahkan untuk masyarakat yang belum memahami jenis-jenis sampah serta adanya prototype PilahBot dapat mempermudah memahami macam-macam sampah yang dapat dipilah menjadi tiga kategori yaitu sampah, organik dan anorganik serta logam. Prototype PilahBot ini memiliki keunggulan lain, yaitu, dapat menghitung sampah sesuai jenisnya.
Tak bisa dipungkiri, setiap kegiatan yang dilakukan manusia menghasilkan sampah/limbah. Contohnya ketika kita membeli makanan, terdapat bungkus yang kita buang. Terlebih lagi, meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berkontribusi pada peningkatan sampah per tahunnya. Meski begitu, kesadaran masyarakat dalam memilah sampah masih rendah atau bahkan belum mengerti jenis-jenis sampah. Katadata Insight Center (KIC) pernah melakukan survei pada 28 September – 3 Oktober 2019 terhadap 354 responden di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Menurut survei, sebanyak 50,8% responden tidak memilah sampah. Dari 50,8% responden yang tidak memilah sampah, 79% diantaranya beralasan tidak ingin repot.
Kami melakukan uji persepsi hanya 25,9 % yang secara kontinyu memilah sampahnya di rumah sedangkan yang lain kadang-kadang dan jarang. Sesuai dengan uji persepsi kami juga menemukan usia dibawah 40 tahun tidak rutin memilah sampahnya Padahal dengan memilah sampah, kita bisa mengolah kembali sampah menjadi hal yang bermanfaat sehingga jumlah sampah dapat terminimalisir.
Padahal dengan memilah sampah, kita bisa mengolah kembali sampah menjadi hal yang bermanfaat sehingga jumlah sampah dapat terminimalisir. Sampah organik dapat dijadikan kompos, taman pakan ternak, dan biogas. Sampah Anorganik dapat digunakan kembali contohnya wadah plastik makanan digunakan kebali menjadi pot, kerajinan seperti tas dari bungkus makanan. Untuk Sampah logam dapat di lebur lagi.
Karena itu penulis menciptakan inovasi alat pemilah sampah prototype bernama PilahBot untuk memudahkan masyarakat dalam memilah sampah. Sensor induktif dan kapasitif membuat robot ini mampu mendeteksi jenis sampah yang dibuang, lalu kedua sensor tersebut memberi perintah kepada Servo untuk memilah sampah. Diharapkan dengan adanya teknologi ini, dapat memudahkan dan meningkatkan motivasi masyarakat untuk memilah sampah. Selain itu, penulis berharap agar sampah bukan lagi menjadi sampah, namun barang bernilai tinggi secara ekonomi dan lingkungan.
Nama | : | Odilia Verena Dimmitocossi Putranosa |
Alamat | : | Jalan Jendral Sudirman No.111B, Kutowinangun Kidul, Kec.Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah |
No. Telepon | : | 085640023030 |