Saat ini, banyak institusi pendidikan di Indonesia membuka program studi kebidanan. Banyaknya instansi yang membuka program studi kebidanan diikuti dengan banyaknya jumlah mahasiswa kebidanan. Seorang bidan harus mampu menolong persalinan normal secara aman. Perlu kerjasama dengan pasien dalam proses persalinan seperti cara dan teknik mengejan saat persalinan. Teknik mengejan yang salah dapat menyebabkan laserasi (robekan) pada jalan lahir. Laserasi pada jalan lahir ini juga biasanya diakibatkan oleh episotomi. Laserasi yang terjadi bisa dinilai derajat ringan hingga perineum totalis (spinter ani terputus). Laserasi jalan lahir dapat menyebabkan perdarahan jika tidak mendapat penanganan yang tepat.
Salah satu kompetensi bidan yaitu mengatasi laserasi jalan lahir pada derajat 1, 2, dan 3a dengan teknik penjahitan yang sesuai. Derajat 1 yaitu laserasi mengenai mukosa vagina dan kulit perineum, derajat ke-2 mengenai mukosa vagina, kulit, dan jaringan otot perienum, dan derajat 3a mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan otot perineum, dan bagian <50% dari spinkter ani. Perbedaan derajat ini akan menentukan teknik penjahitan masing-masing laserasi tersebut. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kebidanan harus mengetahui teknik penjahitan yang tepat dan sesuai dengan derajat laserasi. Dengan phantom laserasi ini harapannya dapat mempermudah mahasiswa dalam mempelajari dan mengasah ketrampilan mahasiswa dalam teknik penjahitan laserasi.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesejahteraan bangsa. Indikator ini mampu menilai derajat kesehatan masyarakat karena menggambarkan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum, terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991- 2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan AKI, namun tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Berdasarkan data rutin Kesehatan Keluarga tahun 2017, 27,1% kematian ibu disebabkan perdarahan, yang salah satu penyebabnya yaitu laserasi perineum pada proses persalinan. Laserasi perineum adalah robekan pada daerah perineum, antara vagina dan anus, yang terjadi pada kala II persalinan tanpa tindakan pembedahan. Menurut WHO (2014) hampir 90% proses persalinan normal mengalami robekan perineum baik dengan atau tanpa episiotomi. Selain perdarahan, laserasi perineum juga berdampak pada lambatnya penyembuhan luka, risiko terpapar infeksi, muncul rasa takut dan khawatir untuk menyusui, buang air besar, serta pemenuhan kebutuhan biologis lainnya seperti kenyamanan berhubungan seksual. Dengan demikian, penjahitan laserasi perineum dengan benar menjadi hal penting demi memenuhi kualitas hidup perempuan dalam menjalani suatu siklus reproduksinya agar tidak terjadi trauma atau bahkan kematian.
Skill penjahitan laserasi perineum merupakan salah satu kompetensi yang menjadi standar pelayanan kebidanan. Skill tersebut didapatkan oleh bidan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang membutuhkan pengalaman nyata sejak menjadi mahasiswa. Saat ini, media pembelajaran penjahitan laserasi perineum yang tersedia pada institusi pendidikan sangat terbatas. Penggunaan handscoon berbahan karet yang diisi dengan dakron sebagai media pembelajaran tidak menggambarkan anatomi tubuh. Sedangkan media lain yaitu phantom berbahan lateks yang anatomis, tidak bisa digunakan untuk menjahit. Ketersediaan kedua media tersebut pun hanya terfasilitasi pada laboratorium kampus/ institusi. Terbatasnya model pembelajaran ini berdampak pada skill mahasiswa yang kurang terampil, sehingga mengakibatkan menjadi lulusan bidan yang tidak optimal dalam memberikan pelayanan terbaiknya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan salah satu model pembelajaran yang bersifat anatomis dan terjangkau, dapat digunakan oleh mahasiswa dimanapun dan kapanpun.
Mosavana (Model Laserasi Vulva Vagina) merupakan phantom yang dapat yang berfungsi sebagai media untuk mengasah keterampilan penjahitan laserasi perineum dengan memberikan gambaran nyata anatomi genetalia eksterna dan dapat digunakan dimanapun dan kapanpun karena dimiliki oleh individu masing-masing. Produk ini dibutuhkan oleh mahasiswa kebidanan untuk mengasah keterampilannya dalam proses mencapai kompetensi seorang bidan. Selain itu, produk ini juga menjadi media yang dibutuhkan oleh para pendidik bidan (dosen) untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal. Mosavana juga sudah memiliki produk yang lebih kecil yaitu Minimos (Mini Mosavana) yang lebih terjangkau dan lebih kecil ukurannya. Mahasiswa dan institusi kebidanan akan menjadi target pasar yang besar dan potensial melihat jumlah institusi pendidikan kebidanan yang semakin meningkat setiap tahunnya dan tersebar di seluruh Indonesia.
1. Media pembelajaran yang awet karena terbuat dari kain yang bisa dijahit berulang kali, memiliki variasi warna, dan reusable (bahan baku produk/ dakron bisa diganti atau ditambah) dan dapat digunakan kapanpun serta dimanapun.
2. Memiliki harga yang terjangkau, harga dari Mosavana hanya Rp 120.000,00 dan Minimos Rp 70.000,00 dengan berulang kali penggunaan.
3. Anatomis, sesuai dengan struktur bagian perineum yang dijahit.
Nama | : | Titin Setiyani |
Alamat | : | Jl. Jendral Basuki Rahmat Semenharjo Rt 1/5, Suruhkalang, Jaten, Karanganyar |
No. Telepon | : | 0895401223472 |