Proposal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon anak-anak ataupun masyarakat yang kurang menyukai sayuran terhadap bolu sayur bayam. Dalam proposal ini tujuan utamanya adalah anak-anak maupun masyarakat umum yang kurang menyukai sayuran. Masih banyak anak-anak maupun masyarakat umum yang kurang menyukai sayur.
Roti merupakan camilan yang mana pada umumya disukai oleh orang banyak. Dalam hal ini roti yang hanya berbahan dasar tepung, gula, telur, dan margarin akan dimodifikasi sedemikian rupa dengan menambahkan sayuran di dalam bahan dasarnya agar dapat menarik minat anak-anak dan atau masyarakat umum yang kurang menyukai sayuran. Dengan hadirnya bolu bayam bertujuan agar anak-anak dan atau masyarakat umum yang tadinya kurang menyukai sayuran dapat menjadi lebih menyukai sayuran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi anak-anak maupun masyarakat umum kurang menyukai sayuran diantaranya karena rasa maupun bentuk dari sayuran tersebut yang kurang menarik. Proposal ini diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif untuk anak-anak maupun masyarakat umum yang kurang menyukai sayuran agar mengubah pola pikir mereka bahwa untuk mengkonsumsi sayur tidak harus dengan direbus saja melainkan dapat diolah menjadi camilan enak dan mengenyangkan.
Kata Kunci : Roti, Sayur, Anak-anak, dan Masyarakat Umum.
Di Indonesia sendiri stunting merupakan sebuah ancaman serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Menurut P2PTM Kemenkes RI, Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Stunting tidak hanya mengancam pertumbuhan fisik saja, melainkan juga mengancam tumbuh kembang si anak, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas, dan kreativitas di usia-usia produktif.
Stunting merupakan hambatan pertumbuhan yang diakibatkan karena kekuarangan asupan gizi. Stunting akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Gangguan akan muncul pada saat konsepsi hingga anak berusia 3-4 tahun(Rosmalina et al., 2018). Oleh karena itu, sangat penting bagi para Ibu untuk dapat menjaga kandungan gizi dalam asupan pola makan anak-anaknya.
Dari permasalahan diatas dapat menciptakan sebuah produk, yang mana produk tersebut dapat membuat anak – anak yang tadinya enggan mengkonsumsi sayur jadi lebih menyukai untuk mengkonsumsi sayuran. Seperti yang kita ketahui, pada dasarnya anak-anak cenderung suka memilih dalam makanan seperti halnya sayuran karena alasan rasa ataupun bentuk, anak-anak cenderung tidak menyukai sayuran. Oleh karena itu, anak-anak yang cenderung memilih makanan akan memiliki gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan dan gizi. Alasan memilih usaha bolu atau cake, yang mana produk tersebut pastinya banyak disukai oleh semua kalangan terutama anak-anak. Bolu berasal dari bahasa Portugis yakni Bolo yang artinya sama dengan cake dalam bahasa Inggris. Umumnya, kue bolu dimatangkan dengan menggunakan oven. Namun, dalam perkembangannya kue bolu juga dapat dimatangkan dengan cara dikukus. Berbagai macam variasi bolu diciptakan untuk memenuhi keinginan pasar.
Alasan memilih usaha ini karena usaha ini tergolong mudah dilakukan dan tidak membutuhkan modal yang besar. Selain itu, rasa yang lezat dan kemasan yang menarik cukup mampu membuat usaha ini menjangkau pasar yang lebih luas. Seperti yang kita tahu bahwa usaha kue ini banyak diminati oleh orang-orang, selain karena usaha ini menjanjikan pangsa pasar yang luas tidak dapat dipungkiri juga bahwa usaha kue ini juga memiliki pesaing yang lebih banyak dari pada usaha yang lain. Sehingga, dibutuhkan kreativitas untuk dapat terjun ke dalam usaha ini, agar usaha yang dijalankan nantinya dapat terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Seperti yang kita tahu, bahwa bahan baku pembuatan kue pada umumnya yaitu, tepung, telur, dan gula. Perbedaan, usaha kue yang kami jalankan ini berbeda dengan usaha kue kebanyakan. Bedanya dalam usaha ini kami memodifikasi dengan menambahkan bahan baku ke dalam komposisi pembuatan kue. Disni, kami lebih memilih untuk menambahkan sayuran dan buah-buahan ke dalam kue ini. Yang mana, nantinya kue ini dapat membuat anak-anak yang tadinya kurang menyukai sayuran dapat mengkonsumsi kue ini sebagai alternatif. Dan, kue ini nantinya juga dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum yang cenderung menyukai sayuran.
Bayam (Spinacia oleracea L.), merupakan tanaman semusim, dimana sayuran berdaun hijau yang dapat ditanam dalam berbagai musim dan dapat tumbuh tinggi dengan tidak memerlukan waktu yang lama.(Murcia et al., 2020)
Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses pencernaan. Bayam yang biasa dikonsumsi oleh Masyarakat Indonesia, yaitu Amaranthus Tricolor. Di Indonesia bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan dapat ditemukan pada ketinggian 5-2.000m Dpl. Bayam dapat tumbuh diberbagai musim, umumnya bayam dapat tumbuh dengan subur di dataran rendah dengan lahan terbuka dengan udara hangat. Bayam juga mengandung pigmen hijau yang kaya akan klorofil. Dimana klorofil befungsi untuk menetralkan gangguan radikal bebas dan mempercepat penyembuhan luka. Bayam memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Selain itu, bayam juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk memperkuat sistem imun dan merupakan sumber energi.(Dalimartha, Setiawan., 2011)
Bayam memiliki kandungan makronutrien sebagai berikut, Kadar air didalam bayam berkisar antara 91%-92%. Kandungan lipid bayam sangat rendah berkisar antara 0,4% dan 0,6%. Komposisi asam lemak berkisar 53%. Terdapat 183 mg/100 g PUFA. 40,7 mg/100 g MUFA. 59,5 mg/100 g SFA. Kandungan protein pada bayam yang belum diolah berkisar 2,9%. Bayam mengandung kadar asam amino esensial yang baik. Bayam juga mengandung karbohidrat berkisar 2% - 10% dengan kandungan serat 2,2%.(Murcia et al., 2020)
Sedangkan dalam mikronutrien, bayam memiliki komposisi mineral sebagai berikut, Zat besi (4-35 mg/100 g), Magnesium (58 mg/100 mg), Kalium (633 mg/100 g), Natrium (120 mg/100 g), Seng (0,5 – 4,25 mg/100 g), Mangan (8,75 mg/100 g), Tembaga (0,128 mg/100 g), Kalsium (126 mg/100 g), dan Fosfor (55 mg/100 g). Dengan kadar Kobalt (0,002 mg/100 g) yang terdiri dari kadar Timbal, Kadmium, dan Krom. Vitamin yang terkandung dalam bayam, yaitu Vitamin A berkisar (469 g/100 g) dan Provitamin A atau β-carotene (5626 mg/100 g), dengan konsentrasi Asam folat, Vitamin C, Vtamin E, dan Vitamin K yang lebih rendah. Dengan total Xanthopylls (18,18 mg/100 g), diantaranya Lutein (7,02 mg/100 g), Violaxanthin (5,85 mg/100 g), Neoxanthin (5,22 mg/100 g), dan Zeaxanthin (0,135 mg/100 g). Vitamin K dalam bayam berkisar (378-483 g/100 g). Sedangkan, bayam memiliki kandungan Vitamin E berkisar (53,8 dan 12,3 g/ML), Asam Folat berkisar (140 – 194 g/100g), Kadar Tiamin berkisar (0,11 mg/100 g) dan Riboflavin berkisar (0,23 mg/100 g). dengan kadar Vitamin C berkisar antara (30 – 155 mg/100 g).(Murcia et al., 2020).
Keunggulan yang dapat dirawarkan, yaittu produk ini berbeda dengan produk bolu-bolu diluar sana dalam segi bahan baku. Dalam produk ini memiliki keunggulan seperti terbuat dari sayur-sayuran. Hal tersebut dapat menjadi sebuah solusi untuk membantu anak-anak maupun masyarakat umum yang kurang menyukai sayuran untuk dikonsumsi secara langsung. Umumnya, orang yang tidak menyukai sayur disebabkan oleh rasa dan bentuk dari sayuran tersebut. Entah karena rasanya yang pahit dan atau hambar maupun bentuknya yang kurang menarik. Selain itu, orang-orang juga akan cenderung bosan jika mengkonsumsi sayur yang diolah dengan satu metode saja seperti dikukus ataupun direbus. Dalam produk ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi yang dapat diminati oleh anak-anak maupun masyarakat umum yang kurang menyukai sayuran dan atau masyarakat yang bosan untuk mengkonsumsi yang diolah dengan satu metode saja.
Nama | : | Ardhea Kurnia Pratiwi |
Alamat | : | Jalan Melati, Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Batang |
No. Telepon | : | 0856 4249 5172 |