Desa Sidalang merupakan salah satu desa di kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang terletak di dataran tinggi atau perbukitan Batang bagian timur. Desa Sidalang memiliki luas sawah 75,94 HA  dan luas tanah kering sebesar 283, 436 HA. Hal ini  menjadi salah satu faktor yang menyebabkan desa Sidalang memiliki komuditas utama di bidang perkebunan terutama kopi. Penghasil kopi terbanyak dari Desa Sidalang berasal dari dukuh Sibobor. Khusus di Dukuh Sibobor ada sebanyak 147 kepala keluarga (KK) dengan hampir semua penduduknya memiliki lahan tanaman kopi dan dapat  menghasilkan kurang lebih sekitar 200 ton buah kopi petik merah dan kuning setiap tahunnya. Berbagai jenis kopi yang ada di dukuh Sibobor seperti kopi arabika, robusta, dan excelsa. Jenis yang paling banyak adalah robusta.

Selama ini setiap panen warga dukuh Sibobor langsung menjual kopi tersebut ke tengkulak atau mengolah menjadi biji kopi (green bean) terlebih dahulu baru menjualnya. Hal ini menunjukkan bahwa di dukuh Sibobor memiliki potensi komoditas kopi banyak stok, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut menyebabkan pendapatan dari warga dukuh Sibobor juga belum optimal karena untuk harga buah kopi habis petik harganya Rp 4,5 ribu per kilogram, namun jika sudah menjadi green bean harganya Rp 20 ribu.

Kopi adalah salah satu minuman yang disukai banyak orang, mulai dari kalangan muda hingga tua, bahkan minum kopi menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Konsumsi Kopi di Indonesia diperkirakan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2022. Berdasarkan Pusat data dan Sistem Informasi Kementerian pertanian, konsumsi kopi Indonesia sepanjang periode 2016-2021 diprediksi tumbuh rata-rata 8,22% per tahun (Konsumsi Kopi Nasional 2016-2021). Didaerah Batang sendiri sekarang memiliki banyak kafe baru sebagai tempat nongkrong dengan ciri khas minumannya berupa kopi. Melihat kondisi tersebut, masa depan bisnis kopi diprediksi semakin cerah dan menjanjikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, gagasan yang dapat diberikan sebagai alternatif untuk memaksimalkan hasil panen dan mengoptimalkan pendapatan dari petani kopi yang ada di dukuh Sibobor dengan adanya  usaha “Kopi Sibobor” di desa Sidalang, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang.

1. Kopi hasil petik masih basah (Cherries) yang digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi Kopi Sibobor dipastikan terjamin kualitasnya dengan baik karena di petik merah dan ketepatan waktu panen.
2. Proses penjemuran kopi setelah petik sampai jadi kopi kering masih ada kulitnya (Biji OC) dilakukan tidak dengan menjemur langsung dibawah terik matahari sehingga kopi akan kering merata dengan kadar air kurang lebih 15%.
3. Green bean yang digunakan sebagai bahan baku benar-benar  di pilih dari green bean pilihan karena melalui tiga kali sortir yaitu biji mentah setelah di petik menggunakan ayakan, disortir lagi dengan memasukkan ke dalam air untuk menghilangkan kopi yang kurang bagus, kemudian sortir terakhir setelah penggilingan menjadi biji kopi.
4. Proses Roasting menggunakan alat modern. Kita ketahui bahwa tahap roasting ini merupakan proses yang sangat krusial dibanding semua tahap pengolahan kopi karena cita rasa kopi tergantung pada bagaimana proses roasting dilakukan. Dengan menggunakan alat roasting modern maka cita rasa dari Kopi Sibobor tetap dijaga. 
5. Kopi Sibobor dibuat tanpa menggunakan pengawet dan bahan campuran lain (kopi asli).
6. Proses dalam pembuatan Kopi Sibobor dilakukan secara higienis.
7. Terdapat banyak varian kopi (Arabica Natural, Arabica Wine, Robusta Natural, Robusta Wine, dan Exelsa Natural)