Salah satu sentra produksi ubi kayu di Indonesia terletak di Provinsi Jawa Tengah, salah satunya di Kabupaten Pati. Ubi kayu merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung pati yang tinggi yaitu sebanyak 85% dan memiliki proporsi amilosa sebanyak 17 %. Dari data BPS Indonesia pada tahun 2021 produksi ubi kayu di kabupaten Pati mencapai 746.516,00 ton. Pembuatan tepung tapioka yang berbahan baku ubi kayu dilakukan oleh indutri tapioka dengan menggunakan cara tradisional seperti fermentasi yang membutuhkan kurun waktu satu bulan dengan instensitas pengeringan menggunakan sinar matahari selam 6 jam per hari, harga produksi relatif mahal, dan warna agak kecoklatan sehingga makanan yang dihasilkan terlihat kurang menarik konsumen. Hal ini yang melatar belakangi inovasi kami yaitu produk Tepung Proka: Modifikasi Asam Laktat dan Photokimia UV Matahari yang bertujuan untuk solusi pengusaha tepung tapioka untuk mempersingkat waktu pembuatan tepung tapioka, biaya produksi relatif murah, dan meningkatkan nilai jual tepung tapioka.
Produk tepung Proka memiliki keunggulanpati yang dihasilkan memiliki sifat lebih encer jika dilarutkan, lebih mudah larut, dan berat molekulnya lebih rendah sehingga baik digunakan untuk industri pengolahan pangan, mempunyai warna yang lebih putih dan memiliki kadar air, pH, kasar abu, viscositas dan tingkat gradasi tepung yang bagus dan sesuai ke dalam spesifikasi tepung kategori grade A.
Ubi kayu merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung pati yang tinggi yaitu sebanyak 85% dan memiliki proporsi amilosa sebanyak 17 %. Dari data BPS Indonesia pada tahun 2021 produksi ubi kayu di kabupaten Pati mencapai 746.516,00 ton. Tingginya produksi ubi kayu didukung dengan pengolahan pasca panen menjadi tepung tapioka yang tersebar kurang lebih 400 UKM di Kecamatan Margoyoso. Tepung tapioka dibuat dari hasil penggilingan ubi kayu yang dibuang ampasnya. Ubi kayutergolongpolisakaridayang mengandung pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi. (Winarno, 2004)
Pembuatan tepung tapioka yang dilakukan oleh indutri tapioka masih menggunakan cara tradisional seperti fermentasi yang membutuhkan kurun waktu 1 (satu) bulan dengan instensitas pengeringan menggunakan sinar matahari selama 6 jam per hari, harga produksi relatif mahal, dan warna agak kecoklatan, sehingga makanan yang dihasilkan terlihat kurang menarik konsumen.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami memodifikasi pembuatan tepung tapioka dengan cara hidrolisis. Metode hidrolisis mampu mengatasi masalah yang terjadi diantaranya efesiensi waktu pembuatan tepung yang biasanya mencapai 1 (satu) bulan menjadi 3 hari, serta tepung yang dihasilkan menjadi lebih putih dan lebih murah sehingga dapat meningkatkan nilai jual dipasaran.
Perbedaan inovasi tepung modifikasi Proka dengan inovasi serupa (karakteristik pati ganyong termodifikasi melalui iradiasi UV-C dan hidrolisis asam laktat) yaitu konsentrasi asam laktat yang berbeda dan pada inovasi lain menggunakan iradiasi UV-C sedangkan inovasi tepung modifikasi Proka menggunakan photokimia UV matahari.
Keunggulan memodifikasi pati dengan asam laktat akan menghasilkan pati dengan sifat lebih encer jika dilarutkan,lebih mudah larut, dan berat molekulnya lebih rendah sehingga bagus digunakan untuk industri pengolahan pangan. Hasil modifikasi tepung dengan enzim, biasanya menghasilkan pati yang kekentalannya lebih stabil pada suhu panas maupun dingin dan sifat pembekuan gel yang baik dan biasanya banyak digunakan dalam pembuatan industri lem, sehingga memiliki manfaat dan tujuan yang berbeda.Selain itu, keunggulan tepung modifikasi asam laktat Tepung Proka memiliki warna yang lebih putih dibandingkan dengan hasil modifikasi dengan cara tradisional seperti fermentasi akan menghasilkan pati termodifikasi dengan warna agak kecokelatan. Tepung Proka juga sudah memenuhi syarat standar kualitas tepung untuk bisa diekspor ke luar negri yaitu dengan tingkat keputihan minimal 95,5 , kadar air 12;15%, tingkat kehalusan 100 mesh, serta kandungan gizi tepung tapioka modifikasi Proka lebih tinggi dibanding tepung tapioka yang dijual dipasaran yaitu; nilai kalori tepung Proka sebayak 362 Kal, sedangkan tepung tapioka di pasaran sebanyak 129 Kal dengan harga jual lebih mahal Rp. 16.000/kg dan harga jual tepung Proka Rp. 15.000/kg.
Nama | : | Nia Kartika Putri |
Alamat | : | Ds. Kropak 04/02 Kec. Winong Kab. Pati |
No. Telepon | : | 085363635196 |