Nanas segar memiliki umur simpan pendek, yakni hanya 4-6 hari (Hajare et al. 2006). Jika ada luka atau memar, nanas yang disimpan pada suhu ruang akan terfermentasi dan segera membusuk. Hal ini mengakibatkan distribusi nanas segar ke berbagai penjuru dunia menjadi terbatas, sehingga yang lebih banyak beredar adalah nanas olahan.

Sebagian besar buah olahan di pasaran diawetkan dengan teknologi pemanasan (Kormendy 2006). Produk nanas olahan dengan pemanasan yang banyak terdapat di pasaran adalah nanas kaleng, jus nanas (kemasan tetra pack atau karton), selai, jeli, dan nanas kering. Volume nanas olahan berupa nanas kaleng dan jus nanas pada tahun 2004 di perdagangan dunia mencapai 5,6 juta ton dari sekitar 16 juta ton produksi dunia.

Singkong segar tidak dapat disimpan lama, adapun masa simpannya hanyalah berkisar antara 4-5 hari. Pada masa panen, tanaman Singkong kadang-kadang tidak mampu memberikan keuntungan yang banyak bagi petani, khususnya petani di wilayah Kabupaten Ketapang karena di samping umbinya mudah rusak, harga jualnya pun sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, sangat diperlukan adanya upaya pengolahan Singkong menjadi berbagai macam produk olahan. Olahan Singkong selain dapat memperpanjang daya simpannya juga dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para petani. Salah satunya adalah pembuatan tepung tape Singkong tinggi dekstrin dibuat melalui proses fermentasi.

• Memanfaatkan kearifan local dengan adanya produksi nanas dan singkong yang melimpah di Kabupaten Pemalang
• Memperkuat brand Kabupaten Pemalang dengan produk olahan dari buah nanas
• Hasil olahan memiliki rasa yang enak
• Hasil olahan merupakan perpaduan tradisi dan teknologi yang membuat produk awet