Wabah Virus Corona penyebab penyakit COVID-19 yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei, China terus menyebar ke banyak negara termasuk Indonesia. Jumlah kasus positif COVID-19 terus meningkat secara signifikan dan menyebar secara cepat di seluruh provinsi di Indonesia. Virus Corona memang dapat menginfeksi siapa saja, namun beberapa kelompok orang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk terkena Virus Corona hingga bisa membawa kepada kematian. Kasus Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami peningkatan ,dibandingkan Januari lalu jumlah pasien Covid-19 yang dirawat telah menunjukkan penambahan yang signifikan. Namun seiring dengan penambahan kasus baru, jumlah sampel uji Whole Genome Sequencing (WGS) dari pasien terkonfirmasi positif terus bertambah. Varian Omicron di Kota Semarang yang sudah definitif ada enam kasus dan sudah dinyatakan sembuh. Namun sampai dengan akhir Januari 2022 sudah ada sedikitnya 23 pasien probable Omicron atau pasien yang dicurigai Omicron dengan hasil WGS yang belum keluar. Kasus yang terpantau akhir-akhir ini memiliki keluhan batuk kemudian tenggorokan kering. Oleh karena itu untuk menekan adanya penyebaran COVID-19 maka diciptakan alat SMART SCREENING yang merupakan tindakan awal untuk memeriksa gejala dengan mengukur suhu tubuh. Pengukuran suhu menjadi penting sebagai peringatan awal akan adanya gejala penyakit Covid-19,yaitu demam. Jika seseorang terdeteksi memiliki suhu diatas normal, penanggulangannya dapat dilakukan secara langsung berupa peringatan, pemisahan sementara hingga isolasi dari lokasi keramaian. SMART SCREENING mampu mendeteksi RFID, suhu tubuh dan menyemprotkan cairan hand sanitizer secara otomatis. Data RFID dan suhu tubuh akan dikirimkan ke komputer secara rial time menggunakan komunikasi serial. Penerapan alat SMART SCREENING diharapkan mampu mengurangi penyebaran virus corona, sebagai deteksi awal virus corona dan sebagai data digital untuk arsip.
Kata Kunci: COVID-19, automatic hand sanitizer,contactless,MLX90614
Penyebaran COVID-19 di Indonesia pada bulan September-November 2020 terus menunjukkan peningkatan. Dilansir dari (COVID-19) pada tanggal 1 September 2020 jumlah kasus COVID-19 sebanyak 208.108 kasus terkonfirmasi hingga pada tanggal 18 November 2020 tercatat 492.793 kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia. Coronavirus Disease-2019 atau COVID-19 merupakan penyakit pada manusia yang menyebabkan munculnya gejala-gejala pada sistem pernapasan seperti sesak napas, batuk, bersin, demam(Susilo et al., 2020). Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan kasus konfirmasi tertinggi ke-3 di Indonesia. Dalam upaya membantu penanganannya pemerintah provinsi JawaTengah melakukan survey yang bekerja sama dengan pemerintahan daerah setempat mulai dari tingkat RW sampai ke Kota dan Kabupaten melalui aplikasi JogoTonggo.
Berdasarkan gambar tabel 1 responden memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pada bulan September hingga November responden yang tidak, jarang, sering mengalami peningkatan. Dibuktikan dengan data jumlah pertumbuhan kasus COVID-19 di Jawa Tengah pada tanggal 1 September sebanyak 14.160 kasus terkonfirmasi hingga tanggal 18 November 2020 sebanyak 45.285 kasus terkonfirmasi (COVID-19, 2021). Pada era teknologi yang semakin canggih, teknologi dimanfaatkan untuk membantu mengurangi penyebaran COVID19 dengan menggunakan teknologi pengolahan citra digital, sensor suhu, sensor jarak dalam perancangan alat penerapan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah diantaranya penggunaan masker (menutupi area bagian hidung dan mulut), mencuci tangan (cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer), menjaga jarak kerumunan (jaga jarak aman minimal 1m satu sama lain),meningkatkan daya tahan tubuh (Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, 2020). Mikrokontroler merupakan komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengontrol suatu rangkaian elektronik. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino. Arduino berperan dalam proses pengintegrasian keseluruhan program (Kusriyanto & Saputra, 2016). Penggunaan Arduino didasarkan pada kemudahan pemrogramannya dan jumlah pin sesuai dengan kebutuhan perancangan (Ichwan et al., 2013). Sensor suhu GY-906 merupakan sensor suhu non-kontak yang beroperasi pada tegangan 3V–5V dengan akurasi 0.20.8°C sehingga menjadi alasan pemilihan komponen ini(Yuniahastuti et al., 2020).
Sejauh ini banyak alat yang diciptakan untuk melakukan beberapa protokol kesehatan, namun alat-alat tersebut masih berdiri sendiri tidak terintegrasi satu dengan yang lainnya, sehingga tidak seluruh protokol kesehatan dapat dijalankan seperti alat pencuci tangan dan cek suhu tubuh saja (Wahyu Kencana, 2020), tidak diintegrasikan dengan alat protokol kesehatan lainnya. Penerapan protokol kesehatan di tempat umum yang bertugas untuk menghimbaunya, sejauh ini adalah petugas keamanan yang menjadi resiko tersendiri bagi petugas atau pengawas penerapan protokol kesehatan karena melakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermogun sebagai contoh merek KODYEE memerlukan jarak yang cukup dekat yaitu 1,5 – 5 cm, sehingga berpotensi terjadinya penularan.
Melihat peluang tersebut penulis memiliki gagasan merancang sebuah alat pintar penerapan protokol kesehatan untuk mendeteksi ID/identitas yang berisi nama, mendeteksi suhu tubuh, dan menyemprotkan cairan hand sanitizer secara otomatis. Alat pintar yang terintegrasi dapat mencegahan penyebaran COVID-19 di tempat umum dan mengurangi kerumunan khususnya di instansi pendidikan saat melaksanakan PTM.
Keunggulan Produk
Smart Screening merupakan produk untuk mencegah penyebaran virus corona yang terintegrasi,bisa di aplikasikan di tempat umum, perkantoran maupun isntansi pendidikan untuk melakanakan PTM di sekolah. Berikut keunggulan produk Smart Screening :
Nama | : | WAHYU IRAWANTO,S.T |
Alamat | : | JL.SRIREJEKI IV RT08/RW02 SEMARANG BARAT/KELURAHAN KALIBANTENG KIDUL |
No. Telepon | : | 0895373579442 |