KERUPUK TULANG LELE

Desa Simpar merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Mayoritas masyarakat disini membudidaya lele, yang kemudian dijual segar, diolah menjadi nugget dan abon. Namun pemanfaatan lele hanya dagingnya saja, kepala dan tulang lele dibuang dan dianggap sebagai limbah. Padahal tulang lele mengandung kalsium sebanyak 13,48%. Salah satu altelnatif untuk memanfaatkan tulang lele adalah pembuatan kerupuk tulang lele. Kerupuk tulang lele memiliki 3 varian rasa diantaranya original, pedas, dan balado. Kerupuk ini memiliki

kelebihan seperti terbuat dari tulang lele, tanpa pengawet, kemasan yang menarik dan atraktif, serta harga yang terjangkau yaitu Rp. 5.000,00 per kemasan dengan isi 40 gram kerupuk.

Batang merupakan Kabupaten di Jawa Tengah yan memiliki potensi sumber daya alam disektor perikanan yang besar, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Salah satu komoditasnya adalah ikan lele, dimana produksi ikan lele terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang menyebutkan bahwa produksi lele pada tahun 2017 sebanyak 11.756 kW dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebanyak 12.775,74 kW (Badan Pusat Statistik, 2020). Peningkatan produksi diharapkan dapat meningkatkan nilai produksi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Desa simpar merupakan salah satu  desa di Kecamatan bandar Kabupaten Batang. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan Kepala Desa Simpar menyatakan bahwa mayoritas masyarakat di Desa Simpar melakukan budidaya ikan lele baik sebagai perkerjaan utama maupun sebagai pekerjaan tambahan. Lele yang biasa dijual dipasaran adalah lele ukuran kecil sampai sedang. Lele dalam ukuran besar kurang diminati oleh konsumen sehingga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar menjadi produk olahan lele seperti nugget dan abon.

Namun, pemanfaatan lele hanya bagian dagingnya saja sementara kepala dan tulang lele belum termanfaatkan dan menjadi sampah yang hanya di buang oleh masyarakat. Seiring dengan produksi olahan lele meningkat, limbah yang dihasilkan dari pengolahan lele juga meningkat. Jumlah limbah yang dihasilkan, jika tidak diproses segera, akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Padahal tulang lele mengandung kalsium yang cukup tinggi yaitu 13,48% (Dewi, Fitra Komala, 2015).

Masyarakat Indonesia memiliki tradisi memakan kerupuk yang tidak bisa dilepaskan. Kerupuk menjadi cemilan orang kapanpun dan dimanapun berada. Berdasarkan survey kepada 20 orang secara acak, 18 diantaranya sangat menyukai kerupuk.

Dari latar belakang tersebut, dibuatlah sebuah alternatif kerupuk dari tulang ikan lele. Cita rasa yang lezat, harga terjangkau, praktis, tanpa bahan pengawet, dan tanpa MSG menjadi keunggulan usaha kami.  Berwala dari pemikiran itulah, kami menilai bahwa bisnis kerupuk tulang lele akan menjadi usaha yang menjanjikan dalam jangka panjang.

1. Kerupuk tulang lele memiliki keunikan diantaranya :

a. Terbuat dari tulang lele

Kerupuk tulang lele  berbahan dasar tulang lele yang notabene sebagai limbah, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Tulang lele juga mengandung kalsium yang dapat menjadi zat pembentuk tulang .

b. Tanpa pengawet

Dalam pengolahan Kerupuk tulang lele  tidak menggunakan pengawet buatan sehingga aman dikonsumsi. Namun, walaupun tanpa menggunakan pengawet Kerupuk tulang lele  mampu bertahan kurang lebih selama 1 bulan.

c. Kemasan menarik dan atraktif

Kerupuk tulang lele  memiliki tiga varian rasa yang berbeda. Setiap rasa yang disajikan memiliki warna kemasan yang berbeda tergantung dengan rasa kerupuk tulang lele. Desain dan kemasan warna yang menarik serta atraktif dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk Kerupuk tulang lele .

d. Harga terjangkau

Kerupuk tulang lele memiliki harga yang terjangkau yaitu Rp 5.000/kemasan. Sehingga dalam distribusinya Kerupuk tulang lele dapat diterima dan mampu dibeli oleh semua kalangan.

Nama : Tri Yulinda Riskawati
Alamat : Jl. Kanyaran, Desa Simpar Rt 16 Rw 03, Kecamatan Bandar, Kapupaten Batang
No. Telepon : 085747150697