Semakin majunya zaman semakin berkembang pula teknologi alat-alat atau mesin-mesin yang dapat mempermudah pekerjaan manusia tidak terlepas dari industri pertanian, di negara-negara maju sudah tercipta alat-alat canggih yang dapat mempermudah pekerjaan petani seperti pemotong rumput, pemotong padi yang sekaligus mengubah padi menjadi gabah dan masih banyak lagi alat-alat yang mungkin belum terjangkau di negara kita. Banyak petani di Indonesia khususnya Salatiga yang masih menggunakan cara manual dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga banyak waktu yang terbuang. Produk yang penulis angkat yaitu dengan nama Alat Pemipil Jagung (APJ) sebuah alat yang dibuat dengan tujuan khusus yaitu untuk mempermudah petani jagung dalam proses memisahkan biji jagung dari tulangnya.

Dengan diciptakannya alat pemipil jagung yang disederhanakan, akan mempermudah petani dalam memanen hasil kebunnya yakni jagung. Sebelumnya para petani ketika akan merontokkan jagung yang sudah dipanennya masih menggunakan cara manual yakni memipil dengan tangan, yang berakibat menghabiskan waktu yang tidak sedikit dan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan cidera pada ibu jari petani yang memipil jagung dengan manual tersebut.

 Telah muncul alat sederhana pemipil jagung yang terbuat dari kayu dan paku, dengan paku sebagai duri-duri untuk memipil jagung, namun cukup menguras tenaga untuk memipil jagung karena harus mengatur posisi jagung kemudian mendorong sekuat tenaga agar biji-biji jangung dapat terpisah. Hal ini juga belum cukup efektif, mengingat petani sudah cukup lelah dengan memanen jagung. Ada pula petani kreatif yaitu dengan menggunakan sepeda ontel untuk memipil jagung, dengan posisi sepeda terbalik memanfaatkan ban belakang yang berputar dengan dikayuhnya pedal sepeda sebagai pemipil jagungnya. Dari sini, hal tersebut kurang efektif karena hasil dari proses ini mengakibatkan biji jagung yang berceceran, dari sini juga kami penulis mendapatkan ide untuk membuat alat pemipil jagung sederhana. Saat ini sudah ada alat pemipil jagung yang praktis dengan menggunakan tenaga listrik namun mengingat ada petani yang kesulitan mengenai listrik terlebih dalam pembiayaan listrik sehingga kemungkinan besar petani enggan menggunakan alat tersebut. Maka penulis berusaha menciptakan alat pemipil jagung yang ramah lingkungan, hemat sumber energi karena cukup dengan menggunakan sedikit tenaga manusia untuk mengoperasikan alat ini.

Alat ini dapat digunakan dimana pun dan kapan pun tanpa memerlukan listrik atau bahan bakar lainnya, karena menggunakan teori pedal (kayuh/gowes). Tidak seperti alat yang sudah ada yakni menggunakan tenaga listrik. Lebih nyaman dalam penggunaan dengan adanya tempat duduk karena alat ini lebih besar dan akan lebih cepat dalam proses pemipilan jagung, berbeda dengan penemuan alat sebelumnya yang relatif kecil dan hanya dapat memipil satu jagung dalam sekali proses. Meskipun besar ukurannya tetap mudah dipindahkan karena memiliki 1 roda (berbentuk seperti arco).