ABSTRAK/RINGKASAN EKSEKUTIF
Salah satu permasalahan yang terjadi di UKM adalah permodalan. Banyak bank yang belum bersedia bekerja sama dengan sektor UKM karena dianggap berisiko serta membutuhkan sumber daya dan keahlian khusus. Salah satu risikonya adalah UKM belum memiliki sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik, serta keberlangsungan UKM yang masih diragukan. Salah satu sistem administrasi manajemen yang baik adalah sistem manajemen mutu internasional ISO9001. Sistem manajemen mutu internasional ISO9001:2015 memantau dan memonitoring produktivitas dan manajemen bisnis dengan sistem Plan, Do, Check dan Action (PDCA) sehingga setiap kegiatan produktivitas dan manajemen bisnis selalu dipantau dan berkelanjutan. Nomun demikian, sistem manajemen mutu ISO9001 sangatlah mahal. Oleh karena itu, Politeknik ATMI Surakarta membuat sistem manajemen mutu secara online dengan nama "SiOn UKM berbasis ISO9001". SiOn – UKM ISO9001 berbasis pada standar yang terdapat pada sistem manajemen mutu ISO9001:2015 dan harganya terjangkau oleh UKM. Dengan sistem ini, kegiatan UKM juga akan terpantau secara terstruktur dan mudah dalam mencari semua dokumen produktivitas dan manajemen bisnisnya. Selain itu, jika dokumen di UKM tertata dengan rapi maka dapat meningkatkan kredilitas UKM untuk mendapatkan tambahan modal dari bank.
Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. UKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 56.539.560 unit [1]. Untuk serapan tenaga kerja, UKM menyerap tenaga kerja yang cukup besar dimana dari jumlah tenaga kerja yang ada di Indonesia terserap 97,3% di sektor UKM. [2]. Namun demikian, hal ini tidak linier dengan produktivitas UKM. Dengan porsi unit usaha sebesar 99,99 %, porsi tenaga kerja sebesar 97,3 %, UKM hanya bisa menyumbang 59 % produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Oleh karena itu, produktivitas UKM perlu ditingkatkan selaras dengan jumlah usaha dan serapan tenaga kerjanya.
Salah satu hal yang menyebabkan produktivitas UKM kecil adalah terkait permodalan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2016, posisi kredit UKM sebesar Rp 738 triliun atau hanya 18,45 persen dibandingkan total kredit perbankan yang mencapai Rp 4.000 triliun. Artinya, dengan porsi unit usaha 99,9%, porsi kredit yang diterima UKM hanya 18,45 persen sedangkan usaha besar atau korporasi, dengan porsi pekerja hanya 2,7 persen, mendapatkan porsi kredit sekitar 81,55 persen[1]. Banyak bank yang tidak mau masuk ke sektor mikro karena dianggap berisiko serta membutuhkan sumber daya besar dan keahlian khusus. Berdasarkan pertimbangan risiko yang akan dialami oleh UKM, maka UKM memerlukan sebuah sistem manajemen yang dapat menjaga kualitas mutu produktivitas UKM secara berkelanjutan.
Salah satu sistem manajemen yang dapat memonitoring kualitas mutu yang dihasilkan dan manajemen bisnis yang akan dilakukan oleh suatu organisasi adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 ini telah sukses digunakan di seluruh dunia. Pada tahun 2013, lebih dari satu juta perusahaan dari 187 negara di dunia melakukan sertifikasi ISO 9001. ISO9001 megggunakan sistem PDCA (Plan, DO, Check dan Action) untuk memantau kegiatan manajemen dan produktivitas secara berkelanjutan. Namun demikian, Sistem Manajemen Mutu ISO9001 tidaklah murah. UKM membutuhkan SMM ISO9001 yang dapat meningkatkan produktivitas dari UKM dan terjangkau.
Politeknik ATMI mebuat inovasi "SiOn – UKM" yang memantau kegiatan UKM dan terjangkau.
Keunggulan yang ditawarkan dan perbedaan bila dibandingkan dengan penemuan sebelumnya yang sejenis:
Nama | : | Dinita Christy Pratiwi |
Alamat | : | Jl. Mojo No.1, Karangasem, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57145 |
No. Telepon | : | 0895336940 |