LATAR BELAKANG

Sampah plastik berasal dari industri rumah tangga dan tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam penguraiannya sampah plastik membutuhkan waktu 200 sampai 1.000 tahun. Oleh karena itu, sampah plastik dapat menimbulkan pencemaran terhadap tanah, air dan membahayakan kesehatan bagi makhluk hidup lainnya. Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa plastik yang kualitasnya rendah (botol plastik air mineral dan kantong plastik) hanya bisa digunakan satu kali, karena mereka menganggap jika digunakan berkali-kali, plastik itu menjadi tidak higienis.
Data statistik persampahan domsetik Indonesia menyebutkan jenis sampah plastik di Jawa Tengah sebesar 5,7 juta ton pertahun atau 14% dari total produksi sampah. Selain itu, menurut data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), tumpukan sampah di wilayah Indonsia mencapai lebih dari 15.671 ton per hari berupa sampah plastik. Dan di Kabupaten Klaten, dalam satu hari dapat menghasilkan sampah plastik sebesar 10 ton per hari.
Disisi lain, pelestarian kebudayaan Indonesia sangatlah penting. Salah satu kebudayaan Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO (United Nations, Educational, Scientific, and Cultural Organization) adalah wayang. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenali tokoh-tokoh dalam pewayangan. Pelestarian ini dilakukan agar kebudayaan Indonesia tetap terjaga dan tidak direbut bangsa lain. Oleh karena itu, inventor menemukan alternatif solusi, agar mengurangi adanya sampah plastik, meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik, sekaligus produk yang inventor buat dapat dijadikan ciri khas Kebudayaan Indonesia, yaitu dengan pembuatan WASPION (Wayang Sampah Plastik Lampion).

KEUNGGULAN
Produk WASPION (Wayang Sampah Plastik Lampion) memiliki banyak keunggulan, yaitu:

1. WASPION (Wayang Sampah Plastik Lampion)  tahan terhadap air dan panas.

2. Bahan bakunya mudah untuk dicari dan ada dalam jumlah besar, sehingga memungkinkan untuk membuat produk dalam jumlah banyak.

3. WASPION (Wayang Sampah Plastik Lampion) adalah produk yang ramah lingkungan.

4. Untuk menjawab tantangan zaman dan minat generasi milenial, maka produk ini memiliki bentuk yang beraneka ragam, sehingga cocok untuk dijadikan spot foto. 

5. Jika, sudah banyak masyarakat yang mengetahui produk ini dapat dijadikan icon dari kota Klaten atau bahkan Jawa Tengah. Dan ini merupakan solusi untuk mengurangi sampah plastik dan melestarikan wayang. 

6. Dengan adanya gambar wayang pada produk tersebut, maka wayang dapat dikenal masyarakat. Sehingga kita dapat melestarikan budaya wayang yang telah diakui oleh UNESCO (United Nations, Educational, Scientific, and Cultural Organization).

7. Pembuatan produk ini, diterapakan di masyarakat desa kedungan (dukuh mipitan) guna menambah penghasilan masyarakat desa kedungan (dukuh mipitan), sehingga dapat mengurangi pengangguran.

8. Dengan pembuatan produk ini, dapat mengurangi populasi sampah plastik, sehingga tidak membahayakan lingkungan dan manusia.