Latar Belakang
Limbah dari tanaman pisang yang kurang dimaksimalkan pemanfaatannya. Sering dibiarkan teronggok di pohon hingga membusuk serta hanya digunakan
sebagai pakan ternak yang menurut penduduk setempat supaya ternaknya menjadi lebih sehat dengan mengkonsumsi jantung pisang. Hal ini terjadi karena
kurangnya inovasi dari masyarakat untuk memanfaatkan limbah tersebut dan menghadirkannya dalam menu kuliner yang baru, menarik dan inovatif.
Jantung pisang memiliki kandungan gizi yang banyak, yakni mengandung energi (31 kal), karbohidrat (71 gr), protein (1,2 gr), lemak (0,3 gr), mineral terutama
fosfor (50 mg), klsium (30 mg dan zat besi maupun vitamin. Manfaat jantung pisang dapat menghindarkan kita dari penyakit jantung dan stroke karena dapat
memperlancar peredaran darah dan memperlancar sirkulasi darah (Novitasari, 2013). Komposisi kimia yang terbanyak dari kulit pisang selain air yakni
kandungan karbohidear yang tinggi yakni 18,50% (Hartono, 2013).
Di Kabupaten Wonogiri produksi komoditas pisang pada tahun 2017 yakni 272.594 kuintal (Wonogiri Dalam Angka, 2018). Pisang ini merupakan buah yang
paling banyak produksinya dibandingkan dengan buah-buahan lainnya yang ditanam di Kabupaten Wonogiri. Hampir setiap pekarangan rumah utamanya di
pedesaan terdapat tanaman pisang. Limbah yang dihasilkan dari komoditas tanaman pisang ini tentunya sangat banyak dan perlu adanya upaya pemanfaatan
agar tidak mencemari lingkungan. Melihat kondisi tersebut, kami dari Mamuma Group berusaha untuk mengolah, memanfaatkan dan mengangkatnya ke
permukaan sehingga menjadi Kuliner yang Sehat, Enak dan Unik dan bernilai jual yang tinggi.

Beberapa keunggulan dari produk yang kami hasilkan, yakni:
1. Bercita rasa khas rempah bahkan tanpa ada rasa pahit.
2. Memiliki banyak varian rasa
3. Memanfaatkan seluruh jenis jantung pisang yang ada, sehingga tak ada satupun bahan yang terbuang percuma
4. Mengandung banyak serat dan kaya akan kandungan gizi yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh (uji
laboratorium dari Universitas Sebelas Maret)
5. Tahan lama. Daya tahan produk bisa mencapai 1 tahun.
6. Tidak perlu dimasak ulang, tinggal disantap.
7. Kualitas produk olahan yang dihasilkan terjaga (berdasarkan testimoni konsumen)
8. Sebagai camilan maupun lauk pauk
9. Produk yang sangat unik sehingga mampu menyita perhatian masyarakat akan hadirnya kuliner yang sehat, enak
dan unik serta inovatif.
10. Menambah keberagaman kuliner nusantara.
11. Harga terjangkau karena tersedia kemasan mulai dari 100gr, 250gr, 500gr, 1kg
12. Digemari oleh banyak kalangan, serta bernilai jual yang sangat tinggi.
13. Aman untuk dikonsumsi, tanpa bahan pengawet dan msg.
14. Sudah mendapatkan izin dagang (PIRT) dari Dinas Kesehatan setempat.