Latar Belakang

Perubahan cuaca yang tidak tentu dalam masa peralihan musim seperti saat ini merupakan waktu yang rentan bagi kesehatan manusia. Banyak hal yang menjadi pemicu dari penyakit yang dialami, diantaranya adalah perubahan suhu, tekanan, udara, alergi, dan lain-lain sehingga menimbulkan beberapa penyakit umum seperti radang, batuk, pilek, flu dan sebagainya. Secara alami, tubuh akan merespon hal tersebut dengan sistem imun.

 Sebagai sistem pertahanan diri, manusia telah dibekali oleh antibodi. Menurut Levani (2018), Secara umum sistem imun dibagi menjadi dua lini: imunitas alamiah dan imunitas adaptif. Imunitas alamiah (innate) adalah pertahanan lapis pertama, berupa mekanisme non-spesifik (antigen independent) untuk melawan dan mengatasi patogen yang menerobos masuk ke dalam tubuh kita. Imunitas adaptif bersifat spesifik terhadap antigen (antigen-dependent), dan memiliki memori sehingga tubuh kita mampu bereaksi dengan lebih cepat serta lebih efisien pada saat terpapar ulang dengan antigen yang sama.

Dalam masa pancaroba ditambah dengan status dunia yang tengah dilanda pandemi seperti saat ini, kebutuhan akan asupan nutrisi bagi tubuh harus sangat diperhatikan. Nutrisi yang baik dan seimbang akan sangat membantu kinerja tubuh dalam mengatasi berbagai organisme asing yang dinilai antibodi merugikan kesehatan kita. Guna memelihara daya tahan tubuh hendaknya kita mengonsumsi makanan sehat dan bersih sesuai kebutuhan gizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan mengonsumsi suplemen bila dibutuhkan guna menambah kekuatan imunitas. Meskipun demikian, suplemen yang beredar di masyarakat memiliki formasi yang kurang disukai oleh beberapa kalangan. Mayoritas formasi suplemen berbentuk pil atau tablet yang tidak semua orang bisa menelannya, sirup namun memiliki rasa pedas sehingga anak-anak kurang suka, atau permen kristal yang beresiko dapat tersedak dan kurang bisa dinikmati oleh seluruh lapisan usia. Selain formasi, kandungan bahan kimia sintesis dari komposisi suplemen juga dapat berdampak buruk bagi tubuh bila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Dari fenomena yang sedang terjadi di masyarakat saat ini, muncul sebuah gagasan untuk bagaimana meningkatkan imunitas setiap lapisan masyarakat terutama anak-anak dan lansia sebagai kelompok usia yang rentan terhadap paparan penyakit dengan bahan-bahan herbal dan dengan formasi yang dapat disukai dan diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, hadirlah SweetSpices yang mengandung kombinasi bahan rempah ekstrak jahe dan temulawak, serta kurma yang tidak dipungkiri lagi sangat berguna bagi kesehatan dan dapat dijadikan sebagai booster.

Inovasi ini lahir dari keprihatinan inventor terhadap kondisi masyarakat saat ini yang aktivitas dan produktivitasnya terhambat karena masalah daya tahan tubuh. Didukung oleh kajian yang telah dilakukan, proses observasi literatur dilaksanakan untuk membuat produk yang mampu menjadi suplemen tambahan sebagai herbal immune booster atau pemacu imunitas herbal dengan bahan yang berada di sekitar kita dan mudah didapat. Aryanta (2019) mengungkapkan bahwa jahe efektif untuk mencegah atau menyembuhkan berbagai penyakit karena mengandung gingerol yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan yang sangat kuat. Secara umum, jahe mengandung kalori, karbohidrat, serat, protein, sodium, besi, potasium, magnesium, fosfor, zeng, folat, vitamin C, vitamin B6, vitamin A, riboflavin dan niacin. Beberapa senyawa kimia aktif dalam rimpang jahe yang berefek farmakologis terhadap kesehatan, antara lain: minyak atsiri dengan kandungan zat aktif zingiberin, kamfena, lemonin, borneol, shogaol, sineol, fellandren, zingiberol, gingerol, dan zingeron.

Selain jahe, temulawak merupakan rempah asli Indonesia yang sangat kaya akan bahan anti-inflamasi dan antioksidan yang tinggi, namun memiliki rasa dan aroma yang khas sehingga daya konsumsi masyarakat terhadap temulawak masih rendah. Rimpang temulawak berkhasiat sebagai laktagoga, kolagoga, antiinflamasi, tonikum, dan diuretik. Senyawa yang terkandung dalam minyak atsiri dari rimpang temulawak adalah senyawa telandren, kamfer, borneol, sineal, xanthorrhizol, isofuranogermakren, trisiklin, allo-aromadendren, dan germakren. Untuk komponen aktifnya, temulawak sebagai fraksi antioksidan yaitu kurkumin, bisdemetoksikurkumin dan demetoksikurkumin. Sebagai sumber senyawa antiinflamasi, temulawak memiliki alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin dan triterpennoid (Khamidah dkk, 2017). Kurma merupakan sumber fitokemikal yang baik dimana karotenoid, fenolat, dan flavonoid ditemukan dalam buah khas Timur Tengah ini. Tidak hanya memberikan maanfaat antioksidan, antimutagenik dan imunomodulator saja, namun terdapat nilai kesehatan lain yaitu anti hiperlipidemik, antikanker, gastroprotektif, hepatoprotektif dan sifat nephroprotektif (Tang et al., (2003) dalam Ula, (2018)).

Kombinasi ketiga bahan ini menjadikan produk kaya akan manfaat, tetapi dibutuhkan proses untuk menghimpun bahan menjadi panganan yang sarat akan gizi, dapat disimpan lebih lama namun tetap dalam formasi yang dapat dinikmati segala rentang usia. Proses tersebut adalah pemasakan bahan-bahan bersama dengan gula pasir, agar-agar dan air untuk menghasilkan formasi kembang gula lunak jeli. Kembang gula jeli adalah kembang gula bertekstur lunak dengan proses penambahan komponen hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, karagenan, gelatin dan lainnya untuk modifikasi tekstur hingga menghasilkan produk kenyal, harus dicetak dan diproses aging terlebih dahulu. Untuk mencapai formasi kohakuto, atau jeli kering maka dilakukan proses aging atau penyimpanan produk dalam kondisi tertentu untuk mencapai karakter yang diinginkan (BSN, 2008).

Setelah proses pemasakan, adonan dituang dalam cetakan dan didinginkan hingga memadat dan dipotong-potong. Untuk mendapatkan formasi kohakuto yang diinginkan yaitu renyah dan keras diluar namun tetap lembut di dalam, dilakukan proses pengeringan selama 3-5 hari. Kohakuto yang sudah jadi kemudian dikemas dalam kemasan botol kecil yang praktis dibawa kemana saja untuk konsumsi kapan saja, atau dalam toples sebagai suguhan jawatan atau sebagai stok suplemen herbal di rumah untuk keluarga.

Keunggulan Inovasi

Konsumsi suplemen herbal SweetSpices dalam bentuk kohakuto atau jeli kering sangat praktis dan mudah, tidak perlu dicampur dengan air seduhan (seperti jamu) dan tidak berantakan. Cara mengonsumsinya dapat langsung dikunyah seperti biasa atau dapat dihisap sesuai keinginan konsumen saja karena teksturnya yang unik, renyah dan kering di luar namun tetap empuk dan lembut di dalam. SweetSpices dapat dinikmati kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Konsep kemasan juga sangat praktis dibawa kemana saja yaitu dalam kemasan botol plastik kecil mini jar yang tidak mudah pecah.