Perubahan iklim telah menjadi salah satu isu penting yang tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pembangunan di Indonesia. Tahun 2011 Pemerintah Indonesia telah menyusun RAN GRK – dengan target penurunan 26%-41% di tahun 2020 yang diperbaharui menjadi 29%-41% pada tahun 2030 serta disusul dengan RAN API sebagai upaya menanggulangi perubahan iklim. Kawasan kampung padat, miskin dan terbatas infrastruktur menjadi kawasan yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
Program Advis untuk Lingkungan dan Perubahan Iklim (PAKLIM) telah bermitra dengan 17 Kota dan Kabupaten di DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Timur telah menyusun dan menginisiasi pelaksanaan strategi perubahan iklim terpadu yang mencakup adaptasi dan mitigasi. Namun pelaksanaan strategi perubahan iklim belum mampu menjangkau kawasan-kawasan dan kampung-kampung paling rentan.
Wilayah RW 9 Kelurahan Gamer Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan merupakan wilayah penyangga kawasan pertanian/sawah produktif ( sawah lestari ) dan berbatasan langsung dengan Dukuh Clumprit Kelurahan Degayu Kota Pekalongan, Wilayah ini masuk dalam kategori wilayah paling rentan terkena dampak perubahan iklim, Dalam kurun waktu lima tahun kebelakang terjadi intensitas dan dampak luasan banjir rob yang semakin meluas hal ini disebabkan adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman, kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya perhatian pemerintah. Dalam Jangka panjang hal ini dikawatirkan akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih buruk apabila tidak ada upaya menanganinya
RW 9 Kelurahan Gamer Kota Pekalongan terletak kurang lebih 1000 meter dari tepi pantai utara jawa dengan jumlah penduduk sebanyak 110 KK dan 350 Jiwa dengan luas wilayah 3,5 ha. Pada awalnya wilayah ini merupakan lahan pertanian ( sawah ) yang subur namun kemudian beralih fungsi menjadi daerah pemukiman dan berkembang menjadi wilayah pemukiman baru setelah adanya pembangunan perumahan baru. Disebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara, di Sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kelurahan Setono dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Batang
RW 9 Kelurahan Gamer merupakan wilayah yang dikelilingi oleh kawasan sawah lestari milik masyarakat dan milik/ aset negara, sehingga wilayah ini menjadi daerah strategis bagi upaya mengurangi dampak perubahan iklim utamanya untuk menahan laju limpasan banjir air pasang/rob. Karakteristik tanah umumnya lempung berpasir dengan muka air tanah dangkal sehingga mudah muncul genangan apabila terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama dan kekeringan dengan tanah retak apabila memasuki musim kemarau.
Kondisi lingkungan diwilayah RW 9 sebagian besar masih berupa tanah kosong yang belum dimanfaatkan oleh pemiliknya dan dibiarkan terbengkalai sehingga terkesan kumuh dan kotor. Sebagian tanah yang kosong dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk memelihara ikan maupun untuk bercocok tanam namun belum secara masif dilakukan karena terbentur minimnya informasi pemilik lahan kosong tersebut sehingga masyarakat kesulitan apabila hendak memanfaatkan tanah kosong tersebut untuk kegiatan yang bermanfaat. Kondisi infrastuktur masih sangat minim, jalan pada umumnya masih berupa tanah urugan, adapun jalan utama berupa jalan aspal namun kondisinya mulai rusak karena terkena dampak pembukaan lahan pemukiman baru. Dibeberapa lahan kosong masih ditemukan tumpukan sampah dan tempat penampungan limbah cair karena masih minimnya sarana saluran air.
Dampak dari kondisi lingkungan ditambah dengan minimnya infrastuktur jalan maupun saluran air lambat laun akan menurunkan kualitas lingkungan dan pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidup warga secara keseluruhan sehingga diperlukan upaya pencegahan dan perbaikan kondisi lingkungan dan sosial masyarakat agar kualitas hidup warga dapat menjadi lebih baik.
Perubahan iklim telah menjadi salah satu isu penting yang tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pembangunan di Indonesia. Tahun 2011 Pemerintah Indonesia telah menyusun RAN GRK – dengan target penurunan 26%-41% di tahun 2020 yang diperbaharui menjadi 29%-41% pada tahun 2030 serta disusul dengan RAN API sebagai upaya menanggulangi perubahan iklim. Kawasan kampung padat, miskin dan terbatas infrastruktur menjadi kawasan yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
Program Advis untuk Lingkungan dan Perubahan Iklim (PAKLIM) telah bermitra dengan 17 Kota dan Kabupaten di DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Timur telah menyusun dan menginisiasi pelaksanaan strategi perubahan iklim terpadu yang mencakup adaptasi dan mitigasi. Namun pelaksanaan strategi perubahan iklim belum mampu menjangkau kawasan-kawasan dan kampung-kampung paling rentan.
Wilayah RW 9 Kelurahan Gamer Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan merupakan wilayah penyangga kawasan pertanian/sawah produktif ( sawah lestari ) dan berbatasan langsung dengan Dukuh Clumprit Kelurahan Degayu Kota Pekalongan, Wilayah ini masuk dalam kategori wilayah paling rentan terkena dampak perubahan iklim, Dalam kurun waktu lima tahun kebelakang terjadi intensitas dan dampak luasan banjir rob yang semakin meluas hal ini disebabkan adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman, kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya perhatian pemerintah. Dalam Jangka panjang hal ini dikawatirkan akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih buruk apabila tidak ada upaya menanganinya
RW 9 Kelurahan Gamer Kota Pekalongan terletak kurang lebih 1000 meter dari tepi pantai utara jawa dengan jumlah penduduk sebanyak 110 KK dan 350 Jiwa dengan luas wilayah 3,5 ha. Pada awalnya wilayah ini merupakan lahan pertanian ( sawah ) yang subur namun kemudian beralih fungsi menjadi daerah pemukiman dan berkembang menjadi wilayah pemukiman baru setelah adanya pembangunan perumahan baru. Disebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara, di Sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kelurahan Setono dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Batang
RW 9 Kelurahan Gamer merupakan wilayah yang dikelilingi oleh kawasan sawah lestari milik masyarakat dan milik/ aset negara, sehingga wilayah ini menjadi daerah strategis bagi upaya mengurangi dampak perubahan iklim utamanya untuk menahan laju limpasan banjir air pasang/rob. Karakteristik tanah umumnya lempung berpasir dengan muka air tanah dangkal sehingga mudah muncul genangan apabila terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama dan kekeringan dengan tanah retak apabila memasuki musim kemarau.
Kondisi lingkungan diwilayah RW 9 sebagian besar masih berupa tanah kosong yang belum dimanfaatkan oleh pemiliknya dan dibiarkan terbengkalai sehingga terkesan kumuh dan kotor. Sebagian tanah yang kosong dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk memelihara ikan maupun untuk bercocok tanam namun belum secara masif dilakukan karena terbentur minimnya informasi pemilik lahan kosong tersebut sehingga masyarakat kesulitan apabila hendak memanfaatkan tanah kosong tersebut untuk kegiatan yang bermanfaat. Kondisi infrastuktur masih sangat minim, jalan pada umumnya masih berupa tanah urugan, adapun jalan utama berupa jalan aspal namun kondisinya mulai rusak karena terkena dampak pembukaan lahan pemukiman baru. Dibeberapa lahan kosong masih ditemukan tumpukan sampah dan tempat penampungan limbah cair karena masih minimnya sarana saluran air.
Dampak dari kondisi lingkungan ditambah dengan minimnya infrastuktur jalan maupun saluran air lambat laun akan menurunkan kualitas lingkungan dan pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidup warga secara keseluruhan sehingga diperlukan upaya pencegahan dan perbaikan kondisi lingkungan dan sosial masyarakat agar kualitas hidup warga dapat menjadi lebih baik.
Keunggulan
Nama | : | Hermawan, S.E |
Alamat | : | Jl. Garuda Raya 44 RT 01 RW 09 Kelurahan Gamer, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan |
No. Telepon | : | 085712779397 |