Indonesia merupakan negara agraris tropis terbesar di dunia setelah Brazil. Dari 27 persen zona tropis di dunia, Indonesia memiliki 11 persen wilayah tropis. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut luas lahan baku sawah berdasar catatan mereka pada 2018 luas lahan sekitar 7,1 juta hectare dan diprediksi akan semakin turun dari tahun ke tahun. Data Pertanian Jawa tengah, Jumlah petani di Jawa Tengah saat ini mencapai 2,88 juta dan mengelola lahan sawah sebesar 1.022.570,86 hektare. Hal ini menurun dari pada tahun 2014 lahan pertanian di jawa tengah sebesar 1,8 juta hectare. Meskipun demikian pemerintah mengharapkan produksi gabah meningkat dari tahun ke tahun dan hal ini bisa terealisasi dengan modernisasi pertanian. Jaman dahulu masyarakat Indonesia dan Jawa Tengah pada umumnya masih menggunakan cara manual dan tradisional dalam bertani sehingga capaian produksi rendah, pada tahun 2014 petani hanya bisa menghasilkan 5,3 ton gabah kering giling per hectare sementara pada tahun 2019 petani bisa memproduksi 9,8 juta ton gabah kering giling. Hal ini dikarenakan modernisasi pertanian meliputi pemanfaatan bibit unggul, pupuk, penggunaan alat mesin pertanian sampai digitalisasi sistem pertanian. Untuk menunjang peningkatan produksi pertanian dan efisiensi tenaga para petani maka modernisasi peralatan sangat diperlukan dari hari kehari. Salah satu alat yang mungkin sepele tetapi sangat penting menunjang proses tumbuhnya tanaman padi adalah Landak gulma, alat ini digunakan petani kurang lebih sekitar 1-2 minggu setelah benih padi ditanam untuk membersihkan tanaman dari gulma selain itu juga untuk menyuburkan tanah ketika dipakai menyisir sisi kanan dan kiri tanaman padi. Landak gulma yang biasa dipakai para petani terutama petani di daerah adalah landak gulma manual dan dioperasikan juga manual. Maka dengan mengautomatisasi alat landak yang sangat dibutuhkan oleh para petani disawah, diharapkan menghemat waktu dan tenaga para petani. Modernisasi landak dengan Dakota si Teman Tani yang menggunakan sumber daya baterai kering/Accu terbukti mampu menghilangkan gulma, menyuburkan tanah serta mengefisiensi tenaga dan waktu sebesar 83,33%.
Kata Kunci: Modernisasi alat pertanian, Landak gulma, automatisasi, efisiensi tenaga
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Dengan kondisi alam yang mendukung, hamparan tanah yang luas, keanekaragaman hayati yang melimpah dan iklim tropisnya yang mendukung untuk menanam sepanjang tahun sewajarnya mampu membangkitkan negara Indonesia menjadi negara yang makmur. Sebagai negara agraris, hingga kini mayoritas penduduk Indonesia masih memanfaatkan sumber daya alam untuk menunjang kebutuhan hidupnya, salah satunya ialah dengan menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Adanya hal tersebut, sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting, karena sebagai penghasil pangan bagi penduduk yang jumlah tiap tahunnya selalu bertambah. Meski lahan pertanian berkurang akibat pembangunan yang ada hal ini tidak menyurutkan langkah untuk mewujudkan pembangunan Indonesia pada sektor pertanian. Oleh karena itu perlu adanya persiapan dalam menjawab tantangan yang ada, salah satunya dengan modernisasi pertanian yang penting dalam mencapai target swasembada pangan berkelanjutan. Dimana modernisasi pada bidang pertanian memiliki 2 fokus utama yaitu pada modernisasi alat mesin pertanian serta regenerasi petani.
Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman memiliki program Pengembangan Pertanian Modern untuk menyejahterakan petani. Kebijakan pemerintah yang mengutamakan keberpihakan kepada petani ini dicirikan dengan penggunaan alat dan mesin pertanian ( alsintan) secara masif, mulai dari pengolahan lahan sampai dengan tahap panen dan pasca-panen. Dengan demikian, kegiatan usaha pertanian berubah dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern (modernisasi pertanian). Modernisasi pertanian mutlak dilakukan untuk menjadi negara yang kuat berbasis pertanian.
Modernisasi dibidang alat mesin pertanian dapat dilakukan dengan menyadarkan para petani agar mau menggunakan alat mesin pertanian yang lebih modern yang sudah ada sekarang. Hal ini tak lain untuk meningkatkan hasil produktivitas yang lebih berkualitas serta untuk menekan biaya pengeluaran. Namun, biasanya para petani enggan beralih menggunakan alat mesin pertanian yang lebih modern dikarenakan mahalnya alat tersebut. Hal ini bisa menjadi sebuah hambatan dalam pembangunan pertanian Indonesia. Salah satu alat yang memerlukan modernisasi adalah landak gulma yang didesain automatis dengan menggunakan tenaga listrik sehingga meminimalkan tenaga dan menghemat waktu para petani, sehingga diharapkan produktivitas hasil juga meningkat.
Nama | : | Anton Budi Wicaksono NB |
Alamat | : | Dukuh Bodongan Desa Plupuh RT 11, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen |
No. Telepon | : | 082226336999 |