Banjir Rob yang terjadi di beberapa daerah Kabupaten Pekalongan merupakan dampak dari gejala alam maupun faktor sosial lingkungan, akibat sistem drainase yang tidak tertata dengan baik.
Diantaranya terjadi di Kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto dan Siwalan yang daerahnya terendam Banjir Rob cukup parah, selain dikarenakan imbas Rob, sistem drainase yang buruk juga penggunaan pintu air dan pompa yang masih dijalankan secara manual dinilai kurang efektif mengatasi hal tersebut
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memperbaiki sistem drainase supaya air bisa teralirkan dengan baik dan lingkungan warga tidak tergenang Banjir Rob. Juga pengefektifan pintu dan pompa air di daerah – daerah yang strategis.
Dari permasalahan tersebut tim kami memberikan sebuah solusi berbentuk prototype Pintu Air dan pompa otomatis menggunakan media mikrokontroller supaya mendapatkan visualisasi yang lebih jelas.
Inovasi ini terletak pada pemanfaatan mikrokontroller sebagai dasar pembangunan (Mockup) Pintu dan Pompa Otomatis, sehingga pengukuran ketinggian air, dan sistem drainase bisa berjalan lebih efektif. Alat ini dirancang pada Mei 2019.
Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berada di sepanjang Pantai Utara Laut Jawa atau yang lebih dikenal dengan pantura. Beberapa daerah di Kabupaten Pekalongan memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gelombang dan abrasi. Dimana aktifitas tersebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan wilayah di pesisir Kabupaten Pekalongan. Salah satu permasalahan di wilayah pesisir khususnya di Kabupaten Pekalongan adalah Rob. Rob merupakan gejala alam, dimana pergerakan air laut ke arah pantai lebih kuat dari biasanya. Rob menggenangi wilayah-wilayah yang permukaan tanahnya lebih rendah dari permukaan air laut. Dari beberapa kecamatan yang ada, seperti Kecamatan Tirto, Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Siwalan, daerah yang cukup parah terkena dampak banjir adalah Kecamatan Tirto dan Wonokerto.
Pada tahun 2017 pemerintah mengambil langkah dengan membangun tanggul raksasa yang membentang dari pesisir Kota Pekalongan sampai daerah Kabupaten Pekalongan dengan luas bentangan 7,26 Km. Namun dengan pembangunan tanggul yang belum selesai 100% akibatnya Pada 2019 rob melanda kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan dimana ketinggian mencapai kisaran 15 - 50 cm.
Tanggul tersebut juga memiliki dampak membendung aliran air yang berada di daratan, dengan sistem drainase yang buruk, maka akan mengakibatkan banjir seperti yang terjadi pada Mei 2018 dengan luas lahan yang terkena rob sebesar 1. 363,13 Hektar (SUSANTO, 2018). Langkah lain yang diambil oleh pemerintah dengan memberikan 4 pompa air di beberapa titik sepanjang tanggul raksasa.
Secara spesifik, mitigasi bencana melalui penanganan rob di wilayah pesisir adalah upaya untuk mengurangi risiko bencana secara struktur melalui pembangunan fisik alami atau buatan melalui peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana di wilayah pesisir. Berdasarkan referensi penelitian tentang Rancangan Bangun Pintu Air Otomatis Menggunakan Water Level Float Switch Berbasis Mikrokontroller (Ariyanto, 2015) dan Rancang Bangun Prototype Buka Tutup Pintu Bendungan Otomatis Berbasis IoT Menggunakan sms Gateway (Saberan, 2018) yang sudah dipaparkan, serta pentingnya penanggulangan bencana banjir rob dan sampah. Maka pada penelitian ini akan dibuat “Inovasi Pintu Air Bendungan Dengan Mikrokontroller di Kabupaten Pekalongan”, yang nantinya sistem ini akan mengatur drainase, memberi peringatan awal bencana, menyajikan informasi tentang ketinggian air di dua sisi tanggul (daratan dan lautan), dengan menggunakan sistem realtime.
Hasil pencarian lewat internet dan pelacakan di toko toko teknis industri, tidak ditemukan alat yang serupa ini. Sehingga kami menjamin bahwa alat ini adalah mutlak buatan kami sendiri dari hasil rekayasa teknologi Prototype Pintu dan Pompa Air Otomatis.
Alat ini merupakan rangkaian rekayasa teknologi Prototype Pintu dan Pompa Air Otomatis. Alat ini adalah alat yang baru dan betul betul dari pengembangan rekayasa yang telah dilakukan selama kurang lebih 10bulan, sehingga alat ini dijamin kepionirannya.
Perawatan alat ini sangat mudah dilaksanakan dan tanpa dengan biaya mahal. Mesin utama dihindarkan dari air dan debu sehingga perawatan mesin sangat tergantung pada ketelitian,kebersihan, dan kesehatan pada operator/teknisi
Nama | : | Ghazatech Engineering |
Alamat | : | Silirejo RT 11 RW 02 Kecamatan Tirto Kab. Pekalongan |
No. Telepon | : | 0895 4233 05599 |