era globalisasi erat kaitannya dengan perkembangan teknologi yang menyeluruh di berbagai bidang. Terlebih di bidang pendidikan, pemerintahan, kesehatan dan bidang lainnya. Digitalisasi di semua sektor memang tidak bisa dipungkiri lagi, saat ini digitalisasi tidak hanya berkembang di kota saja namun beberapa desa di Indonesia mulai mengembangkan serta membangun desa digital atau dikenal dengan smart village. Namun, hal ini belum berkembang secara optimal. Oleh karena itu, diperlukannya pembahasan mengenai pengembangan smart village khususnya di bidang kesehatan terkait dengan program pengentasan stunting di Sragen, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini dirancang sebuah platform yang dapat digunakan untuk mengedukasi serta memberikan sumber pengetahuan untuk mengentaskan atau mengurangi angka stunting dengan bantuan platform aplikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey dengan pihak terkait serta memberikan edukasi program digitalisasi desa untuk monitoring ibu hamil dan balita stunting selain itu penulis juga mengadakan brainstorming untuk membantu masyarakat.
Kata Kunci: stunting, platform, smart village
Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek (Stunting). Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama sebagai akibat dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi gizi kurang pada balita cukup tinggi. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 30,8%. Dibandingkan dengan hasil SSGBI angka stunting berhasil ditekan 3,1% dalam setahun terakhir. Menkes berharap angka stunting dapat terus turun 3% setiap tahun, sehingga target pada tahun 2024 sebesar 19% dapat tercapai. SSGBI 2019 dilakukan secara terintegrasi dengan Susenas untuk mendapatkan gambaran status gizi yang meliputi underweight (gizi kurang), wasting (kurus), dan stunting (pendek). “Data SSGBI 2019 menunjukkan penurunan underweight, wasting, dan stunting jika dibandingkan dengan Riskesdas 2018. Underweight turun dari 1,5% menjadi 16,29%, Wasting turun dari 2,8% menjadi 7,44%, dan Stunting turun dari 3,1% menjadi 27,67%.”, terang Kepala Badan Litbangkes, Siswanto. Sedangkan pada Balita Stunting (Tinggi Badan per Umur).1 Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting pada balita dapat menyebabkan menurunnya produktivitas dan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang.
Setelah Tim kami melakukan diskusi dan menimbang dari beberapa aspek pendukung terlaksananya social project ini akhirnya kami memutuskan untuk memilih desa Kedawung, kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Alasan kami memilih lokasi tersebut karena daerah yang merupakan tempat tinggal kami. Selain itu, perangkat desa dan bidan desa Kedawung juga sangat mendukung terlaksananya social project ini, serta sumber daya manusia yaitu masyarakat yang bisa di harapkan untuk implementasi digital. Ditambah lagi dengan meninjau urgen-sinya yang dilihat dari laporan kasus stunting, desa Kedawung mempunyai angka stunting yang tinggi maka dipilihlah lokasi ini.
Lokasi Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Ditunjukkan dengan maps yang terdapat pada gambar di atas. Permasalahan mendasar yang terjadi pada desa Kedawung adalah kasus stunting yang terbilang masih cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Adapun proses pencatatan dan monitoring yang dilakukan saat ini masih manual, seperti yang dilakukan oleh bidan desa dalam proses pembuatan laporan yang tidak efektif dikarenakan masih memanfaatkan berkas-berkas fisik dan proses pencatatan yang berulang. Dapat dilihat dari tabel di bawah ini mengenai prosentase stunting di kecamatan Mondokan per-Agustus 2020.Gambar 1 Maps Desa Kedawung, Sragen, Jawa Tengah2
No |
Nama Desa |
Balita Pendek |
Balita Sangat Pendek |
Total Stunting |
Total Balita |
Prosentase |
1 |
Pare |
57 |
17 |
74 |
364 |
20,33% |
2 |
Sono |
28 |
17 |
45 |
170 |
26,47% |
3 |
Tempelrejo |
45 |
9 |
54 |
264 |
20,45% |
4 |
Gemantar |
69 |
11 |
80 |
494 |
16,19% |
5 |
Jambangan |
53 |
6 |
59 |
305 |
19,34% |
6 |
Jekani |
58 |
21 |
79 |
372 |
21,24% |
7 |
kedawung |
65 |
24 |
89 |
429 |
20,75% |
8 |
Sumberejo |
36 |
15 |
51 |
184 |
27,72% |
9 |
Trombol |
29 |
2 |
31 |
270 |
11,48% |
Total |
440 |
122 |
562 |
2852 |
Rerata: 19,71% |
Keterangan:
Solusi yang kami tawarkan mengenai permassalahan yang ada dengan angka stunting yang tinggi di kecamatan mondokan kabupaten srageb berupa pembuatan aplikasi platform informasi MyBidan yang memudahkan dalam memberikan informasi ibu hamil dari mulai asupan gizi hingga proses pelatihan dan juga checkup sehingga menambah wawasan serta memudahkan bidan desa untuk memonitoring keadaan ibu hamil secara realtime. Sehingga harapan kedepanya dari segi masyarakat bisa dimanfaatkan untuk :
Sehingga harapan kedepan dari permasalahan yang di angkat berupa kasus stunting di desa kedawung akan berkurang karena masyarakat nantinya teruttama ibu hamil akan mendapatkan pengawasan secara digital dan memudahkan mendapatkan informasi melalui layanan MyBidan agar sumberdaya manusia bisa bertumbuh kembang secara sehat dan maju .
Nama | : | Muhammad Ilham Alhari |
Alamat | : | jl.Jekani , Jekani, Mondokan, Sragen |
No. Telepon | : | 085200022100 |