Bahan bakar dan energi adalah sesuatu yang utama digunakan masyarakat untuk transportasi dan aktivitas sehari-hari. Sebagai bahan kebutuhan utama, bertambahnya kebutuhan energi dan bahan bakar fosil menyebabkan semakin menipis dan tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu dibutuhkan adanya sumber energi alternatif, yang dapat diperbarui dan diambil dari bahan organik. Bioetaol yang berasal dari bonggol pisang dapat menjadi alternatif sumber energi alternatiif terbarukan. Kegiatan ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan disekolah. Melalui proses fermentasi menjadikan bonggol pisang mampu menghasilkan bioethanol. Melalui uji bakar hasil produk, bioetanol bonggol pisang terbukti dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar terbarukan
Indonesia mempunyai tantangan besar untuk meningkatkan kemandirian di bidang energi dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Penyediaan dan penggunaan energi nasional masih bertumpu pada bahan bakar fosil, sedangkan pemanfaatan energi non fosil/energi baru dan terbarukan belum maksimal
Berbagai penelitian telah dilakukan dalam mengembangkan teknologi biomassa untuk meningkatkan produksi Bahan Bakar Nabati, misalnya teknologi untuk mengahsilkan bioetanol; teknologi hidrolisis enzimatis untuk menghasilkan gula selulosa dan teknologi fermentasi yang memberikan yield alkohol tinggi dengan proses fermentasi yang lebih cepat dan murah.
Penggunaan sumberdaya manusia dan bahan baku lokal dalam pembuatan produk.
dapat diterapkan dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sehingga pembelajaran lebih menarik
| Nama | : | Muttaqien Mafaza M.Pd |
| Alamat | : | RT 002 RW 015 Desa Bobotsari Kabupaten Purbalingga |
| No. Telepon | : | 081517458542 |
.jpeg)
