Penanganan permasalahan sampah yang akhir-akhir ini menjadi isu hangat
masih banyak yang belum tertangani secara tuntas dari sumbernya, banyak TPA
(Tempat Pengolahan Akhir) di berbagai wilayah di Indonesia dengan kondisi sampah
yang menumpuk belum terkelola termasuk TPA di Kabupaten Karanganyar.
Sebagai komunitas perduli lingkungan hal tersebut menggerakkan hati kami
untuk berkontribusi dalam penanganan sampah terutama dari sumbernya, dari lingkup
terkecil Masyarakat seperti RT, RW dan Desa. Dengan adanya alat / mesin pengolah
sampah yang mampu menangani semua jenis sampah termasuk sampah-sampah yang
saat ini tidak dapat tertangani seperti popok bekas, pecahan kaca dan sebagainya,
maka sampah dapat tuntas di desa.
Alat predator sampah “SEDENG” merupakan hasil kreatifitas dan inovasi dengan
bahan bakar dari sampah, ramah lingkungan, dapat dibuat dari bahan-bahan bekas
dan mampu menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
kegiatan lain, sehingga menjadi energi yang tepat guna. Dari sampah menjadi berkah
untuk semua, mampu memberikan nilai ekonomi bagi pelaku dan lingkungan yang
melaksanakan kegiatan pengolahan sampah.
Kata kunci : penanganan sampah, sampah tuntas di Desa, mesin pengolah
semua jenis sampah, kreatif, inovasi, energi tepat guna, nilai
ekonomi
Peningkatan aktivitas dan jumlah penduduk akan berefek meningkatnya
timbulan sampah domestik baik organik maupun anorganik, timbulan sampah
domestik tersebut perlu pengelolaan yang baik agar tidak mencemari lingkungan
dan menjadi masalah dikemudian hari. Masalah-masalah pokok yang sering
terjadi dalam pengelolaan sampah adalah :
1. Kurangnya Keterlibatan dan kesadaran seluruh lapisan Masyarakat
terhadap pengelolaan sampah yang dihasilkan
2. Pengelolaan sampah belum terlaksana secara menyeluruh sehingga masih
menyisakan residu yang cukup banyak
3. Sumber daya manusia yang sesuai sangat terbatas di daerah untuk
menangani masalah persampahan
4. Kurangnya kreasi dan inovasi dibidang pengelolaan sampah
Masalah sampah telah menjadi isu utama di setiap daerah terutama perkotaan
yang erat hubungannya dengan populasi penduduk, Kabupaten Karanganyar
dengan jumlah penduduk sebanyak 947.642 jiwa memberikan kontribusi timbulan
sampah yang tidak sedikit, selain itu sebagai kabupaten yang memiliki potensi
pariwisata juga menjadi salah satu penyebab peningkatan timbulan sampah dari
aktivitas pariwisata terutama di wilayah Tawangmangu. Produksi sampah di
Kabupaten Karanganyar saat ini mencapai ± 259 m3/hari, sedangkan wilayah
Tawangmangu sendiri berkontribusi menghasilkan sampar sekitar ….
Penanganan sampah disuatu daerah merupakan tanggung jawab
bersama baik pemerintah maupun masyarakat. Sebagai bentuk kesadaran dan
tanggungjawab terhadap lingkungan, komunitas lingkungan merupakan salah
satu pathner pemerintah yang mampu memberikan kontribusi terhadap
pengelolaan sampah.
SAHABAT ALAM merupakan salah satu komunitas pemberdayaan
masyarakat yang sadar dan peduli lingkungan, memiliki aktivitas antara lain
sebagai relawan penghijauan di daerah tangkapan air gunung Lawu,
pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan cluster tanaman buah alpukat,
durian dan jeruk keprok Tawangmangu, pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
(KWT) melalui edukasi pemanfaatan lahan pekarangan komoditas holtikultura
bernilai ekonomi tinggi seperti bawang merah dengan media bahan-bahan bekas,
dan relawan bersih sungai dari sampah. Karena keprihatinan terhadap
permasalahan sampah, komunitas Sahabat Alam mulai tergerak dan fokus pada
pengolahan sampah dengan memanfaatkan barang bekas dengan keterlibatan
dan pemberdayaan masyarakat, penanganan sampah terutama sampah yang
timbul dilingkungan sekitar dari aktivitas masyarakat dengan cara membuat suatu
alat pemusnah sampah yang kami namakan predator sampah “SEDENG” Dimana
alat yang kami buat mampu mengolah semua jenis sampah sampai sampah
pampers, stereoform, gelas dan sebagainya.
Alat predator sampah memiliki keunggulan dan perbedaan dibandingkan dengan
temuan yang sejenis, antara lain :
1. Tidak menggunakan tenaga Listrik
2. Bahan bakar pemicu api menggunakan oli bekas atau minyak goreng bekas
dan selanjutnya menggunakan sampah
3. Minim (hampir tidak ada) asap yang dihasilkan, asap ditangkap dan terkelola
4. Residu abu sisa pembakaran volumenya sangat sedikit, untuk setiap 1 ton
sampah campuran menghasilkan residu abu kurang lebih sebanyak 38 kg
dan abu dapat digunakan sebagai campuran pupuk organic dengan
komposisi abu : kompos sebanyak 1 : 30/40
5. Mampu menghasilkan energi Listrik dengan kapasitas sesuai dengan desain
alat yang dibuat (tergantung kapasitas sampah yang diolah), untuk kapasitas
pengolah sampah 500kg selama 6 jam proses dihasilkan 12 volt 30 A, dimana
Listrik ini dapat disimpan dalam Accu sebanyak 3 debgan kapasitas 100 A.
6. Menghasilkan uap panas yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain
seperti mengeringkan maggot dan sauna (mandi uap panas)
7. Semua jenis sampah dapat dimusnahkan termasuk pampers, tulang,
pecahan gelas/kaca, streoform dan lain-lain.
Nama | : | Suwardi |
Alamat | : | Jl. Sekerincing Pintu 2 Grojokan Sewu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar |
No. Telepon | : |