Remaja menghadapi berbagai masalah yang kompleks terkait perubahan fisik, kecukupan gizi, perkembangan psikososial, emosi dan kece dasan yang akhirnya
menimbulkan konflik dalam dirinya yang dapat memengaruhi kesehatannya. Permasalahan remaja tersebut akan mudah merebak apabila tidak ditanggulangi
sejak dini. ANGKRINGAN SEHAT INTERAKTIF (AKSI), beraksi memberikan riak positif dalam membangun gaya hidup sehat pada masyarakat khususnya remaja.
AKSI merupakan kegiatan yang sifatnya memberdayakan dan melibatkan masyarakat khususnya remaja dalam menjaga kesehatannya dan merencanakan
kehidupannya di masa yang akan datang. Manfaat AKSI Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, khususnya kesehatan pada masa remaja,
terbentuknya perilaku hidup sehat bagi remaja dan selanjutnya menjadi gaya hidup. Kegiatan AKSI, dibagi menjadi 3 Aksi : Aksi 1: Pendaftaran, Penimbangan
BB dan Pengukuran TB, Aksi 2: Pengukuran Tekanan darah dan gula darah atau lainnya dan Aksi 3: Dialog kesehatan. Kegiatan AKSI lebih unggul dibandingkan
kegiatan Posyandu konvensional maupun kegiatan remaja lainnya yang sudah berlangsung. Eksistensi dan keberlanjutan AKSI, tergantung bagaimana remaja
aktif bergerak dan berpartisipasi dalam kegiatan. Variasi kegiatan pelaksanaan adalah salah satu kuncinya. Aktifis AKSI, terus berinovasi dalam kegiatannya. AKSI
adalah inovasi yang mudah diadopsi dan diadaptasi di tiap tatanan yang sasaran kegiatannya adalah remaja Pembiayaan Aksi, sangat murah namun hasil yang
didapatkan tidak murahan. Biaya dalam tiap kali penelenggaraan hanya maksimal Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah). Kunci kesuksesan AKSI adalah kesolidan dari
berpartisipasi sesuai tugas dalam semua unsur desa. Semua
kemasyarakatan desa. Prinsipnya adalah BERSAMA-SAMA KITA BISA !!!.
Permasalahan remaja tersebut akan mudah merebak apabila tidak ditanggulangi sejak dini. Mengingat lingkungan pergaulan adalah faktor tertinggi menularnya virus baik itu positif maupun negatif. Pergaulan remaja saat ini didukung oleh fasilitas dunia maya dan internet. Saat ini. kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis, tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya yang banyak merupakan orang tua. Bukan tidak mungkin akibat pergaulan bebas tersebut menjadikan kehamilan, melakukan aborsi ataupun melahirkan bayi cacat dan stunting.
Remaja menghadapi berbagai masalah yang kompleks terkait perubahan fisik, kecukupan gizi, perkembangan psikososial, emosi dan kecerdasan yang akhirnya menimbulkan konflik dalam dirinya yang dapat memengaruhi kesehatannya.
Pencegahan terhadap terjadinya gangguan kesehatan pada remaja memerlukan pengertian dan perhatian dari lingkungan baik orangtua, guru, teman sebayanya, masyarakat dan pinak terkait agar mereka dapat melalui masa transisi dari kanak menjadi remaja dengan sukses.
ANGKRINGAN SEHAT INTERAKTIF (AKSI), beraksi memberikan riak positif dalam membangun gaya hidup sehat pada masyarakat khususnya remaja. AKSI merupakan kegiatan yang sifatnya memberdayakan dan melibatkan masyarakat khususnya remaja dalam menjaga kesehatannya dan merencanakan kehidupannya di masa yang akan datang. Hal tersebut selaras dengan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan Tujuan 3: menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia.
AKSI adalah inovasi karena keprihatinan pada remaja, dengan gaya hidup yang tidak sehat bahkan menjurus ke araah negatif. Mereka adalah generasi sehat yang tidak butuh terkait dengan kesehatannya. Mereka tidak tahu bahwa aktifitasnya adalah berisiko terhadap kesehatannya. Wadah yang menangani tentang kesehatan mereka adalah Posyandu Rernaja.
Hasil evaluasi pelaksanaan Posyandu, kehadiran remaja setiap kali diadakan kegiatan Posyandu adalah sedikit. Pada akhirnya pengurus Posyandu "frustasi" yang akhirnya Posyandu tersebut tidak lagi diadakan. Melihat hal tersebut Forum Kesehatan Desa (FKD) tergerak untuk membuat inovasi kegiatan yang disukai remaja. Pilihannya adalah tempat nongkrong remaja setiap malam yaitu ANGKRINGAN. dari hasil wawancara dengan 5 pedagang angkringan di Desa Wiradesa, tidak kurang 50 remaja berkumpul setiap malamnya. Waktu kumpul berkisar 30 menit sampai 4 jam. Mereka menikmati menu angkringan sambil bermain gadget, karena biasanya warung angkringan menyediakan Wi Fi gratis.
Usia rata-rata penikmat angkringan adalah remaja usia 11-25 tahun, mereka biasanya datang berkelompok. Tujuannya beragam namun kebanyakan pengin nyantai dan bermain internet gratis. Hasil dialog dengan mereka setelah dilakukan kegiatan AKSI, mereka mengaku senang. Ketika ditanya Apakah akan hadir di Angkringan atau di Posyandu, mereka serentak menjawan Angkringan....!!!
mereka beralasan kegiatan AKSI santuy, tidak menggurui, full edukasi. Apakah kegiatan ini pengin dilanjutkan, jawabannya lya. Berapa kali dalam sebulan, banyak yang menjawab seminggu sekali...
Dari fakta-fakta tersebut, kegiatan AKSI lebih unggul dibandingkan kegiatan Posyandu konvensional maupun kegiatan remaja lainnya.
Nama | : | Khairil Anwar |
Alamat | : | wiradesa RT 17 / 04 Wiradesa pekalongan |
No. Telepon | : | 085229313131 |