• Digitalisasi pendidikan bagaikan dua sisi mata pisau yang menjadi tantangan bagi para stakeholder dunia pendidikan untuk memiliki grow mindset dan terbuka dengan perubahan. Di satu sisi meluasnya digitalisasi mempermudah akses manusia untuk menjelajahi banyak hal di seluruh penjuru dunia. Namun di sisi lain pemanfaatan teknologi digital menuntut kompetensi para pendidik untuk open minded terhadap perkembangan zaman.
• Digitalisasi pendidikan berdampak pula pada kualitas output yang dihasilkan. Terlebih bagi lembaga pendidikan yang menerapkan system pendidikan berbasis teknologi harus bijak dalam mengambil langkah. Sebab jika mudahnya akses pendidikan tidak diimbangi dengan pendidikan karakter kejujuran dan tanggung jawab, maka kualitas generasi muda di Indonesia akan semakin menurun. Berdasarkan data tempo.co.id 23 April 2025 tercatat sejumlah 14 pelanggaran siswa yang mengerjakan UTBK dengan cara curang.

Perlu adanya terobosan baru di dunia pendidikan yang dapat mempermudah guru mengelola evaluasi pembelajaran berbasis kejujuran. LEADME menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi para pendidik pada umumnya. Disamping data evaluasi terintegrasi, pendidik dapat memantau tingkat kejujuran siswa pada saat mengerjakan ujian. LEADME hadir dengan system “Honesty by Choice” menggunakan formula “Violation Detector” dimana siswa diberi dua pilihan untuk mengerjakan dengan jujur atau tidak namun tetap tercatat sebagai pelanggaran.

Inovasi ini dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Pengguna baru bisa memilih menjadi user biasa atau user premium, keunggulan dari user ini adalah pengguna bisa membuat dan menginput soal. Pembuat soal bisa mendapatkan fee ketika soal mereka dipakai oleh pengguna lain dengan syarat tertentu. Disamping itu fitur game edukasi juga dapat diakses oleh siswa di laman utama tanpa membuat akun terlebih dahulu.