Plastik telah menjadi bagian integral dalam kehidupan modern, tetapi
keberlanjutannya menimbulkan permasalahan lingkungan serius, terutama dalam
bentuk mikroplastik. Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm
yang berasal dari degradasi plastik dan dapat mencemari lingkungan perairan. Kota
Pekalongan menghadapi permasalahan pencemaran mikroplastik yang diperburuk
oleh sistem pengelolaan sampah yang kurang memadai dan fenomena rob.
Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkan FerroTrap, sebuah inovasi sistem
pembersihan mikroplastik berbasis ferrofluid. Ferrofluid adalah cairan yang
mengandung partikel feromagnetik yang dapat menangkap mikroplastik di perairan
menggunakan medan magnet. Metode ini terbukti lebih efektif dibandingkan metode
konvensional, dengan tingkat keberhasilan lebih dari 87% dalam mengekstraksi
mikroplastik dari air.
Penelitian ini mencakup pengembangan prototipe, pengujian efektivitas
ferrofluid dalam berbagai kondisi, serta analisis ekonomis penerapan teknologi ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat diterapkan dalam berbagai
skala, mulai dari rumah tangga hingga industri pengolahan limbah. Selain
berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih, inovasi ini juga memiliki potensi
bisnis yang besar dalam industri filter air dan pengolahan limbah.
Plastik telah menjadi bagian integral dalam kehidupan modern karena
manfaatnya yang luas dalam berbagai sektor, mulai dari kemasan hingga
konstruksi. Namun, daya tahan plastik yang tinggi menyebabkan permasalahan
lingkungan yang signifikan, terutama akumulasi limbah plastik yang sulit
terurai. Mikroplastik (MP), partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm, muncul
sebagai ancaman baru bagi ekosistem akibat proses degradasi plastik di
lingkungan.
Mikroplastik dikategorikan menjadi dua jenis: primer, yang sengaja
diproduksi dalam ukuran kecil, dan sekunder, yang terbentuk akibat
fragmentasi plastik yang lebih besar. Proses pengelolaan limbah seperti
penimbunan, daur ulang, dan insinerasi turut berkontribusi terhadap pelepasan
mikroplastik ke lingkungan, baik melalui lindi, air cucian, maupun abu sisa
pembakaran. Negara-negara dengan tingkat pendapatan rendah sering kali
memiliki sistem pengelolaan sampah yang kurang efisien, menyebabkan
akumulasi mikroplastik di lingkungan menjadi lebih parah.
Di Pekalongan, permasalahan sampah menjadi isu yang semakin
mendesak. Kota ini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah
akibat meningkatnya jumlah sampah yang tidak terkelola dengan baik. Salah
satu permasalahan utama adalah kurangnya fasilitas pengolahan sampah yang
memadai, sehingga banyak sampah, terutama plastik, berakhir di sungai dan
pesisir. Akumulasi sampah di daerah pesisir Pekalongan juga diperburuk oleh
fenomena rob, yang menyebabkan pencemaran lingkungan semakin parah.
Sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik berpotensi meningkatkan
kontaminasi mikroplastik di perairan, mengancam ekosistem laut dan
kesehatan masyarakat setempat.
Untuk mengatasi permasalahan ini, berbagai teknologi sedang
dikembangkan, salah satunya adalah penggunaan ferrofluid. Ferrofluid adalah
cairan yang mengandung partikel feromagnetik dalam skala nano, yang dapat
merespons medan magnet eksternal. Teknologi ini memiliki potensi dalam
pemisahan dan pembersihan mikroplastik dari lingkungan, terutama dalam air
dan tanah. Dengan sifat magnetiknya, ferrofluid dapat digunakan untuk
menangkap partikel mikroplastik dan mengeluarkannya secara lebih efektif
dibandingkan metode konvensional. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut
mengenai aplikasi ferrofluid dalam mitigasi polusi mikroplastik dapat menjadi
langkah inovatif dalam menangani permasalahan lingkungan yang semakin
mendesak.
1. Originalitas
Metode ini unik karena menggunakan ferrofluida (campuran minyak dan
magnetit) untuk mengekstraksi mikroplastik dari air, sesuatu yang belum
banyak dieksplorasi sebelumnya. Tidak menggunakan bahan kimia berbahaya,
sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan metode filtrasi konvensional.
2. Kepioniran
Penelitian ini menjadi terobosan dalam solusi penghilangan mikroplastik yang
selama ini sulit ditangani karena ukurannya yang sangat kecil. Pendekatan
inovatif ini menginspirasi metode baru dalam pengolahan air dan dapat
dikembangkan lebih lanjut dalam skala industri.
3. Keberlangsungan
Tidak mencemari lingkungan karena bahan yang digunakan aman dan dapat
digunakan kembali. Bisa menjadi solusi jangka panjang untuk membersihkan
sumber air dari kontaminasi mikroplastik tanpa menghasilkan limbah
tambahan.
Nama | : | Ahmad Sidik |
Alamat | : | Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan |
No. Telepon | : |