Eco tea paper

Abstrak- Pembuatan kertas daur ulang teh bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan tentang limbah ampas teh yang ada di kantin sekolah, juga dapat membantu menyelesaikan masalah mengenai pengelolaan sumberdaya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal. Metode pembuatan kertas daur ulang dari limbah ampas teh yang direbus dicampur dengan soda api kemudian dicuci, di blender menjadi bubur ampas teh atau pulp. Pembuatan kertas daur ulang limbah teh memiliki peluang usaha sangat menjanjikan dan menguntungkan karena disamping mudah dilakukan juga bisa untuk meminimalisir limbah ampas teh yang ada di sekitar masyarakat. Kertas yang dihasilkan diharapkan dapat sebagai bahan kertas seni dan bahan pembuatan wadah kraft ramah lingkungna.

Kata kunci: ampas teh, soda api,pulp

 

 

 

A. LATAR BELAKANG

Tanaman teh (Camellia sinensis) merupakan tanaman subtropis yang sejak dulu telah dikenal dalam peradaban manusia. Tanaman teh pada dasarnya dibedakan atas dua spesies, yaitu jenis sinensis (Camellia sinensis var. sinensis) dan assamica (Camellia sinensis var. assamica). Varietas teh yang banyak di tanam di indonesia adalah Asamika (Pusat Penelitian Teh dan Kina, 2006). Tanaman teh secara umum memiliki berakar dangkal, peka terhadap keadaan fisik tanah, dan cukup sulit untuk menembus lapisan tanah. Kebanyakan perdu mempertahankan akar tunggang sedalam 90 cm – 150 cm dengan diameter akar sekitar 7,5 cm. Pertumbuhan akar lateral dan penyebaran akar dibatasi oleh perdu di dekatnya. Teh ditanam dengan jarak 120 cm, dipangkas dan dipetik setelah 4 tahun ketika ujung akarnya saling bertemu (Setyamidjaja, 2000). Dari proses pembuatan minuman teh akan menghasilkan ampas teh yang kebanyakan belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga menghasilkan limbah organik

Selulosa merupakan bahan dasar penyusun tumbuhan yang merupakan metabolit primer. Sedangkan selulosa dapat dengan mudah diperoleh melalui ekstraksi dari bahan dasar tumbuhan. Dalam ampas teh mengandung selulosa yang cukup tinggi yakni 43,87 % ( Dewi Fernianti1*, Yeyen Jayanti, September 2016, Program studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang) , sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas, khususnya kertas seni dan kraft. Kertas seni mempunyai nilai seni yang lebih dibandingkan kertas tipis biasa yang polos. Kertas seni agak kasar dan seratnya terlihat sehingga menghasilkan tekstur yang tidak rata, hal tersebut menjadikan kertas menjadi lebih menarik untuk dibuat hiasan dengan berbagai bentuk. Pemanfaatan kertas seni pada umumnya sebagai kerajinan, sehingga penilaian terhadap kertas berbeda dengan penilaian kualitas kertas yang digunakan pada umumnya seperti kertas tulis, kertas karton, dan lain-lain (Asngad, 2013).

Pembuatan kertas seni memiliki nilai potensial yang cukup tinggi, hal ini didukung oleh beranekaragamnya tanaman yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan kertas seni. Bahan tambahan yang digunakan untuk membuat kertas seni yaitu larutan pemasak (NaOH), perekat (lem PVAc), pengawet alami (garam), dan pewarna alami dari ampas daun teh. Kandungan senyawa kimia daun teh yang berpotensi sebagai zat warna alam yaitu senyawa katekin yang merupakan senyawa metabolit sekunder termasuk pada golongan flavonoid, kandungan senyawa katekin dalam daun teh segar 13,5%, pada proses fermentasi katekin terurai menjadi senyawa theaflavin yang berperan menghasilkan warna kuning dan thearubigin yang menghasilkan warna merah kecoklatan (Towaha, 2013). Selain senyawa katekin daun teh mengandung senyawa tanin sebanyak 15,65% yang berperan menghasilkan warna kecoklatan (Sutrisno dan Hidayat, 2003a). Sucipto (2009), menjelaskan bahwa pada pembuatan kertas seni penambahan larutan NaOH berfungsi untuk melarutkan lignin saat proses pembuburan (pulping) sehingga mempercepat proses pemisahan dan pemutusan serat. Menurut Fajriani (2010), pada pembuatan kertas seni untuk mengikat komponen antar serat pada proses pembentukan lembaran diperlukan penambahan bahan perekat sehingga serat dapat membentuk lembaran kertas yang kuat. Pada penelitian ini bahan perekat yang digunakan adalah perekat PVAc (Polyvinyl acetate).

 

Eco-Paper Tea adalah kertas seni yang berbeda dengan ketas biasa. Akan didapatkan kertas yang lebih tebal dengan warna khas dari ampas daun teh. Dengan warna yang khas dari ampas daun teh tidak memerlukan warna tambahan lain, sehingga tidak menambah biaya pewarnaan. Bahan ramah lingkungan, ampas daun teh merupakan bahan alami yang mudah terurai, sebagai alternatif baru bahan pembuat produk kertas, menambah nilai guna limbah ampas daun teh, menambah nilai jual/ekonomi (karena produk daur ulang kertas ini memiliki karakteristik yang unik, menjadi alternatif masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dari sisi ekonomi dengan produksi kertas seni dan kertas ktaft dari ampas daun teh.

.

 

Nama : CHIKA AVRILLIA PUTRI
Alamat : Dusun sarirejo rt03rw06, desa tambahrejo,kec.wirosari,kab.grobogan
No. Telepon : 0882006667380