Menurut Dinas Perikanan dan Kelatutan Provinsi pada tahun 2011, Kota Tegal menempati urutan ketiga sebagai kota dengan nilai produksi perikanan tertinggi se-Jawa Tengah. Kemudian, pada tahun 2020 mampu menghasilkan perikanan tambak mencapai 5.827,13 kw dan 163,83 kw produksi perikanan kolam dalam tahunan (BPS 2021). Para peternak ikan menginginkan pakan yang tinggi protein guna pertumbuhan ikan namun dengan harga yang terjangkau. Ini mempengaruhi perekomian masyarakat Kota Tegal khususnya bagi masyarakat pesisir yang mengandalkan hasil ternak ikan. Oleh karenanya, untuk mengatasi masalah diatas, peneliti menciptakan suatu produk pakan ternak ikan dengan kandungan protein yang cukup dengan harga lebih murah dibandingkan pelet biasa, peneliti mencoba membuat produk IKANKU (Inovasi Pakan Ikan Daun Mengkudu). Peneliti menguji coba pengaruh pemberian campuran tepung daun mengkudu pada formulasi pakan terhadap pertumbuhan ikan dengan menggunakan ikan lele sebagai objeknya. Peneliti menggunakan 6 ekor lele ( ikan A,B,C,D,E,F) dimana ikan A,B,C menggunakan pelet biasa sedangkan ikan D,E,F menggunakan pakan IKANKU. Dari hasil penelitian tersebut, ikan A (3 gr menjadi 89 gr), ikan B (3 gr menjadi 86 gr), ikan C (3 gr menjadi 92 gr), ikan D (3 gr menjadi 112 gr), ikan E (3 gr menjadi 105 gr), dan ikan F (3 gr menjadi 116 gr). Berdasarkan hasil tersebut, ikan yang menggunakan pelet IKANKU memiliki kenaikan terbesar dengan rata-rata kenaikan sebesar 108 gr dihitung dari awal pemeliharaan. Harapannya, produk IKANKU ini dapat menjadi solusi pakan ikan dengan harga ekonomis namun kaya nutrisi.
Kata kunci: pakan, pelet, ikan, protein, tepung daun mengkudu, tepung ikan, tepung bungkil kedelai.
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar dengan luas lautan sekitar 3,1 juta km2 yang mendominasi total luas Indonesia yaitu 5,1 km2 . Luasnya daerah perairan ini tentunya mempengaruhi perekonomian masyarakat Indonesia. Salah satu kota yang terletak di sebelah utara laut Jawa yaitu Kota Tegal, yang memiliki sebutan nama sebagai “Kota Bahari”. Melalui letak geografisnya ini, Kota Tegal memiliki potensi perekonomian di sektor laut yang besar. Selain itu, Indonesia juga memiliki iklim tropis dengan penyinaran matahari yang cukup banyak. Hal itu, juga mempengaruhi perekonomian masyarakat Kota Tegal, khususnya di daerah pesisir pantai untuk melakukan kegiatan ekonomi sepanjang tahun.
Sebagai kota yang memiliki iklim tropis, Kota Tegal banyak ditumbuhi tanaman mengkudu atau biasa disebut pace oleh masyarakat. Tanaman mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan banyak dijumpai di daerah dengan ketinggian 0-1.500 mdpl meliputi kondisi tanah kering, tandus, maupun di tepi pantai. Tinggi tanaman mengkudu dapat mencapai 3-8 meter dan mampu bertahan hidup sepanjang tahun. Tanaman mengkudu dapat tumbuh di berbagai tempat, bahkan keberadaannya tidak diinginkan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang malah menebang pohon mengkudu dan dibakar begitu saja. Pemanfaatan tanaman mengkudu masih dibilang sangat rendah di kalangan masyarakat Kota Tegal, padahal tanaman mengkudu ini memiliki banyak kegunaan salah satunya dijadikan bahan tambahan pakan ternak yang berperan sebagai penambah protein serta antioksidan pada pakan ternak. Daun mengkudu diklaim memiliki berbagai macam zat antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, tanin, triterpen, saponin, dan kumarin untuk memperkuat imunitas tubuh hewan ternak dari radikal bebas. Sehingga, dapat meningkatkan angka kelulushidupan dari hewan ternak yang diberi pakan dengan campuran tepung daun mengkudu. Selain itu, mencampurkan tepung daun mengkudu dalam formulasi pakan hewan ternak dapat menghemat biaya produksi pakan dari biaya pakan normal. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan penggunaan tepung ikan sebagai penyuplai protein yang dikombinasikan dengan tepung daun mengkudu yang juga memiliki kandungan protein kasar yang cukup untuk campuran pakan ikan ternak. Dimana, harga tepung ikan ataupun tepung bungkil kedelai yang memiliki harga cukup mahal dipasaran. cenderung mahal sedangkan tepung daun mengkudu dapat dibuat secara mandiri ditambah tanaman mengkudu sangat mudah sekali ditemukan diberbagai lokasi dengan berbagai kondisi lingkungan Berikut data potensi dari produksi mengkudu menurut BPS Jawa Tengah:
Potensi Tanaman Mengkudu (Kg) |
||||
2017 |
2018 |
2019 |
2020 |
2021 |
459.487 |
722.718 |
821.928 |
548.887 |
628.152 |
Sumber: BPS Jawa tengah
Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa Jawa Tengah termasuk Tegal dapat menghasilkan tanaman mengkudu yang melimpah, hanya saja belum dimanfaatkan secara maksimal. Sebagian besar masyarakat Kota Tegal tidak melirik keadaan tanaman mengkudu yang bisa tumbuh di berbagai kondisi. Hal tersebut sangat disayangkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tanaman mengkudu yang dapat dijadikan tambahan pakan ternak ikan sekaligus . Konsumsi ikan dari masyarakat Kota Tegal menunjukkan peningkatan seiring dengan penambahan jumlah penduduk Kota Tegal sebesar 0,71 persen pada tahun 2020-2021. Mengingat jumlah penduduk Kota Tegal yang semakin meningkat akan diiringi dengan peningkatan kebutuhan protein salah satunya melalui konsumsi ikan. Jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan lele dan ikan bandeng, dimana kedua jenis ikan ini merupakan jenis ikan yang dibudidaya oleh masyarakat Kota Tegal, sehingga memerlukan pakan dengan harga yang terjangkau namun memiliki kandungan protein yang cukup.
Persentase Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Makanan di Kota Tegal |
||||
Food Group |
2018 |
2019 |
2020 |
2021 |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
Padi-padian/cereals |
10,48 |
9,06 |
7,70 |
8,13 |
Umbi-umbian/Tubers |
0,31 |
0,28 |
0,49 |
0,45 |
Ikan, udang, cumi, kerang Fish, shrimp, squid, clam |
3,28 |
3,79 |
4,17 |
4,65 |
Daging/Meat |
2,76 |
2,73 |
3,18 |
4,06 |
Sumber: BPS Kota Tegal
Sesuai dengan data diatas, bahwa pengeluaran terbanyak per kapita senulan masyarakat Kota Tegal adalah untuk konsumsi seafood yang didalamnya terkandung ikan, udang, cumi, dan lain sebagainya. Masyarakat Kota Tegal paling banyak mengkonsumsi jenis ikan lele dan bandeng. Salah satu penyebabnya karena harga kedua jenis ikan tersebut relatif murah yaitu sekitar Rp. 26.000-28.000/kg untuk ikan lele dan Rp. 30.000-35.000/kg untuk ikan bandeng. Namun, terkadang harga bahan pakan yang digunakan tidak stabil namun tidak diikuti oleh naiknya harga jual ikan. Salah satu bahan yang memiliki harga cukup tinggi yaitu tepung ikan, yang memiliki harga lebih mahal dibandingkan dengan bahan ternak lainnnya. Sedangkan pada umumnya, penggunaan tepung ikan ini sangat diperlukan sebagai sumber protein pada pakan ternak yang berbentuk pelet dan sebagai pemberi aroma amis pada pakan sebagai daya tarik pangan ikan. Hal ini akan mempengaruhi perekonomian masyarakat khususnya bagi para peternak ikan yang dirugikan karena harga jual dan harga pakan yang tidak seimbang.
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti memikirkan untuk memanfaatkan daun mengkudu untuk dijadikan campuran pakan ternak yang kaya akan protein dan zat antioksidan sebagai penguat imun bagi ikan ternak. Karena, harga tepung ikan yang relatif mahal membuat harga jual pakan ikut menjadi mahal. Sehingga, inovasi ini dapat membantu perekonomian masyarakat dalam menekan biaya produksi pangan ternak. Inovasi ini memang bukan yang pertama kali, namun terdapat perbedaan dengan inovasi sebelumnya, dimana pada inovasi sebelumnya menggunakan ekstrak daun mengkudu yang langsung dicampur ke pakan dan tidak berbentuk pelet. Sedangkan, pada inovasi ini menggunakan daun mengkudu yang dikeringkan lalu dihaluskan menjadi tepung daun mengkudu, kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan dibentuk pelet.
Produk IKANKU (Inovasi Pakan Ikan Daun Mengkudu) merupakan suatu pakan ikan berbentuk pelet yang menggunakan tepung daun mengkudu dengan keunggulan sebagai berikut:
Produk IKANKU terbuat dari 100% bahan alami dengan memanfaatkan daun mengkudu yang mudah ditemukan dimana saja. Karena faktor habitat dari pohon mengkudu yang dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, pohon mengkudu dapat ditemukan di seluruh wilayah Kota Tegal. Semua bahan yang digunakan dalam produk ini alami seperti dedak, tepung daun mengkudu, dan tepung ikan. Penggunaan tepung ikan dalam produk ini lebih sedikit dibandingkan dengan pakan lainnya karena sudah dicampur dengan daun mengkudu, sehingga membuat biaya pembuatan pangan ternak lebih hemat.
Pada dasarnya, tepung daun mengkudu memiliki kandungan protein kasar sebesar 21,63%. Fungsi protein yaitu untuk meningkatkan bobot ikan ternak serta kandungan berbagai jenis zat antioksidan yang ada dalam daun mengkudu dapat meningkatkan imunitas tubuh ikan ternak, sehingga dapat meningkatkan angka kelulushidupan ikan ternak. Berdasarkan hasil uji lab yang dilakukan, terbukti bahwa produk IKANKU mengandung protein sebesar 27,6658%. Dikarenakan produk IKANKU menggunakan campuran tepung ikan dan tepung daun mengkudu yang mengandung protein, sehingga produk IKANKU ampuh untuk meningkatkan bobot ikan ternak.
Produk IKANKU dibuat dalam bentuk pelet supaya pemberian pakan lebih tepat atau sesuai takaran dan tidak membuang pakan berlebihan. Penggunaan produk ini dapat disesuaikan dengan jenis dan usia ikan yang diternak. Selain itu, penggunaan pelet dikatakan lebih praktis karena tidak tercecer serta kandungan nutrisi didalam pakan relatif lebih stabil dibandingkan pakan berbentuk nonpelet, dikarenakan takaran dalam pembuatan pelet sama atau konstan yang membuat setiap butiran pelet mengandung nutrisi yang sama.
Pakan ternak khususnya ternak ikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi ikan, supaya ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Biasanya formulasi pakan pelet bahan baku utama yang digunakan sebagai sumber protein adalah tepung ikan. Sedangkan, harga tepung ikan cenderung mahal. Namun, pada produk IKANKU ini penggunaan tepung ikan lebih rendah daripada pakan lainnya, tetapi kebutuhan nutrisinya tetap sama karena dilakukan formulasi pakan dengan mencampur bahan alternatif berupa tepung daun mengkudu yang mengandung protein.
Harga per bungkus produk IKANKU ini sangat terjangkau karena penggunaan bahan yang mudah di dapat, yaitu daun mengkudu dan membuat modal produsen lebih hemat dibandingkan dengan produk sebelumnya.
Produk IKANKU juga memiliki keunggulan mengenai daya simpan. Produk ini menggunakan bahan-bahan kering yang dicampur menggunakan tepung tapioka sebagai perekat kemudian dikeringkan sehingga saat dikemas dalam kondisi kering yang membuat produk memiliki daya simpan hingga berbulan-bulan. Selain itu, daun mengkudu juga mengandung beberapa zat seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan terpenoid yang berperan sebagai antibakteri. Kemudian, dengan kemasan ziplock pada produk yang tertutup rapat menambah masa simpan produk sehingga mengurangi kontaminasi eksternal pada produk.
Nama | : | R. Arsya Phutrayya Nugraha |
Alamat | : | Jl. Menteri Supeno No.16, Slerok, Kec. Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah 52125 |
No. Telepon | : | 085764426410 |