Kopi dan teh merupakan minuman yang sering disajikan. Volume limbah yang dihasilkan akan mengalami peningkatan signifikan seiring dengan meningkatnya konsumsi minuman tersebut yang seringkali hanya dibuang begitu saja atau dibiarkan membusuk. Briket hadir menggantikan bahan bakar arang dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki. Limbah teh dan kopi dapat diubah menjadi briket “BITEKO”.
Seperti yang telah diketahui, kopi dan teh merupakan dua minuman yang paling sering disajikan. Seiring dengan meningkatnya konsumsi kopi dan teh, volume limbah yang dihasilkan juga mengalami peningkatan signifikan. Penumpukan limbah kopi dan teh terutama dalam bentuk ampas, dapat ditemukan di berbagai angkringan dan Coffee Shop, khususnya di Kabupaten Purworejo. Limbah ini sering kali hanya dibuang begitu saja atau dibiarkan membusuk, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Perlu diketahui bahwa limbah kopi dan teh adalah limbah organik yang tentu secara umum dapat terurai di alam, namun pembuangan limbah belum semuanya dilakukan dengan baik, sehingga penumpukan limbah teh dan kopi tersebut masih marak ditemukan.
Penggunaan arang menjadi daya tarik kami pada target rasional kami. Di mana penggunaan arang dalam proses pembakaran makanan dan pemanasan pada UMKM angkringan tidaklah sedikit. Kami tertarik dengan limbah kopi dan teh serta arang menjadi target rasionalnya, melihat bagaimana perputaran limbah dan tujuannya dapat dijangkau dengan mudah oleh kami. Bagaimana limbah kurang dimanfaatkan serta arang yang kami duga tidak murah dapat kami ganti dengan pola perputaran limbah ini. Maka dari itu kami di sini menghadirkan produk pengganti arang serta dapat memanfaatkan limbah teh dan kopi yang kami beri nama “BITEKO”.
Inovasi ini kami rintis berawal dari keresahan melihat tumpukan ampas kopi dan teh yang begitu banyak namun belum dimanfaatkan. Kami mulai melakukan eksperimen skala kecil menggunakan ampas yang dikumpulkan dari angkringan dan kedai kopi di sekitar kami. Melalui proses sederhana seperti pengeringan dan pencampuran bahan perekat alami, kami berhasil menciptakan bentuk awal dari briket ini. Setelah beberapa kali uji coba pembakaran, kami menemukan formula yang mampu menghasilkan panas stabil dan layak digunakan sebagai bahan bakar. Dengan proses ini, kami melihat potensi besar untuk memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang berguna, efisien, dan ekonomis.
“BITEKO” ini kami harap bisa menggantikan konsumsi arang pada UMKM angkringan, yang nantinya pengeluaran harian sebuah UMKM angkringan dapat berkurang. Kami juga berharap bahwa sebuah UMKM angkringan yang kami tuju dapat meningkatkan pendapatan yang maksimal sehingga dapat mengembangkan potensi ekonomi yang maksimal juga.
Inovasi “BITEKO” memiliki beberapa keunggulan diantaranya ialah:
Nama | : | Akmal Tajuddin Susilo |
Alamat | : | Jl. Tentara Pelajar No.55, Sibung, Pangenjurutengah, Kec. Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah |
No. Telepon | : | 081229056863 |