Eiko Luna Kawai¹, Nur Afni Muthmainnah², Chafiyyah Jessica³, 2025: KAVÉA (Kemangi as Virgin Essence & Alum) Inovasi Deodorant Cream Alami Berbasis Kemangi, Alum, dan Virgin Coconut Oil sebagai Solusi Higienis Permasalahan Bau Badan Tanpa Bahan Kimia Berbahaya
Bau badan merupakan kondisi yang timbul akibat aktivitas bakteri seperti Staphylococcus hominis dan Staphylococcus aureus dalam memecah senyawa keringat, terutama di area ketiak. Masalah ini cukup umum terjadi dan dapat mengganggu kenyamanan serta kepercayaan diri seseorang. Kebanyakan produk deodoran sintetis memang efektif, tetapi tidak semuanya aman digunakan jangka panjang karena kandungan bahan kimia yang dapat memicu iritasi atau efek negatif lainnya pada kulit.
Inovasi ini dikembangkan untuk menciptakan alternatif deodoran alami yang aman, efektif, dan menggunakan bahan lokal yang mudah diperoleh. Formula ini memanfaatkan ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) yang memiliki sifat antibakteri, alum (tawas) sebagai pengontrol keringat dan mikroba, Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai pelembap alami, serta shea butter untuk melindungi kulit dari kekeringan dan iritasi.
Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari sumber ilmiah dan publikasi kredibel yang menjelaskan efektivitas masing-masing bahan terhadap bakteri penyebab bau badan. Hasil kajian kemudian digunakan untuk merumuskan kombinasi yang optimal dalam pembuatan deodorant alami. Hasil akhir menunjukkan bahwa formula ini efektif dalam menekan pertumbuhan bakteri penyebab bau badan sekaligus menjaga kelembapan kulit. Produk ini dikembangkan menjadi glam with KAVÉA, deodorant cream alami yang higienis, lembut, dan aman untuk digunakan oleh berbagai kalangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya penggunaan produk perawatan pribadi yang aman, berbahan alami, dan ramah lingkungan mengalami peningkatan signifikan. Salah satu isu kesehatan yang berkaitan erat dengan kebutuhan tersebut adalah bau badan, yang meskipun berdampak besar terhadap kepercayaan diri dan kualitas hidup, masih sering dianggap remeh oleh sebagian orang. Banyak produk deodoran konvensional yang beredar di pasaran mengandung bahan kimia seperti alkohol dan aluminium, yang diketahui dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, bahkan berisiko menimbulkan efek jangka panjang seperti gangguan hormonal. Oleh karena itu, masyarakat kini membutuhkan alternatif deodoran yang tetap efektif, namun lebih aman dan berasal dari bahan alami yang terjangkau.
Menjawab kebutuhan tersebut, kami menghadirkan KAVÉA, sebuah inovasi produk deodoran berbentuk krim yang dirancang dari bahan-bahan alami seperti daun kemangi (yang memiliki kandungan antibakteri alami), tawas (untuk menetralisir bau), shea butter (sebagai pelembap dan pelindung kulit), serta Virgin Coconut Oil (VCO) yang berfungsi menjaga kelembapan dan kesehatan kulit. Produk ini diformulasikan secara khusus untuk memberikan perlindungan terhadap bau badan secara efektif, tanpa menimbulkan iritasi, serta aman digunakan oleh berbagai kalangan usia dan jenis kulit, termasuk remaja dan pemilik kulit sensitif.
Gagasan awal dari KAVÉA berangkat dari kepedulian terhadap banyaknya remaja dan masyarakat umum yang mengalami permasalahan bau badan, namun enggan menggunakan deodoran berbahan kimia karena takut akan dampaknya. Setelah melalui proses penjaringan ide melalui observasi langsung, diskusi kelompok, wawancara, serta studi literatur terhadap bahan-bahan herbal berpotensi, tim kami memutuskan untuk mengembangkan produk deodoran berbasis bahan lokal yang aman dan higienis. Tahapan pengembangan dilakukan melalui berbagai uji coba formulasi untuk memperoleh kombinasi bahan yang tepat, menghasilkan tekstur krim yang lembut, mudah diaplikasikan, dan tidak lengket saat digunakan.
Produk ini telah diuji coba secara terbatas pada kelompok pengguna berusia 10–40 tahun, dengan hasil yang menunjukkan efektivitas dalam mengurangi bau badan, serta minim risiko iritasi. Selain itu, KAVÉA juga telah mendapat tanggapan positif dari masyarakat serta masukan berharga yang mendorong penyempurnaan formula dan kemasan produk. Dengan semangat inovatif dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat, KAVÉA diharapkan dapat menjadi solusi higienis yang lebih sehat, alami, dan terjangkau bagi siapa saja.
Pada berbagai penelitian dermatologi dan uji klinis bahan alami, diketahui bahwa sejumlah komponen nabati memiliki efek perlindungan kulit sekaligus kemampuan antibakteri yang efektif. Salah satunya adalah Virgin Coconut Oil (VCO), yang kaya akan asam laurat dan terbukti secara ilmiah mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan tanpa mengiritasi kulit (Verallo-Rowell et al., 2008). Di samping itu, Shea Butter sebagai pelembap alami telah lama digunakan dalam dunia kosmetik tradisional Afrika karena kandungan vitamin A dan E yang tinggi serta efek menenangkan bagi kulit sensitif (Akinyemi et al., 2016).
Bahan lain yang digunakan dalam KAVÉA adalah tawas (alum), mineral alami yang telah digunakan secara turun-temurun sebagai deodorant tradisional karena sifat astringennya yang mampu mengecilkan pori-pori dan mengontrol keringat. Inovasi utama KAVÉA juga terletak pada ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.), yang dalam uji fitokimia terbukti mengandung senyawa aktif seperti eugenol, flavonoid, dan tanin, dengan potensi antibakteri yang tinggi serta aroma khas yang menyegarkan (Sari et al., 2022; Wahyuni et al., 2021). Tawas telah lama digunakan sebagai agen antiperspiran dan antibakteri dalam deodoran. Menurut Medical News Today, tawas bekerja dengan mengurangi produksi keringat dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.
Adapun beberapa keunggulan lain diantaranya:
1. Ketersediaan Bahan yang Melimpah dan Lokal
KAVÉA diformulasikan dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di Indonesia, seperti Virgin Coconut Oil (VCO), Shea Butter, dan daun kemangi. Daun kemangi sendiri banyak tumbuh di pekarangan rumah dan pasar tradisional, serta telah lama dikenal sebagai tanaman herbal multifungsi di masyarakat lokal, khususnya di wilayah Tegal dan sekitarnya.
2. Efek Samping Minimal dan Aman untuk Semua Jenis Kulit
Tidak mengandung alkohol, aluminium klorida, atau bahan sintetis lainnya yang umumnya menjadi penyebab iritasi pada deodorant. Komposisinya berbasis bahan alami yang sudah teruji aman bagi kulit, termasuk untuk kulit sensitif, orang dewasa, dan remaja.
3. Kandungan Berkualitas
- VCO (Virgin Coconut Oil) mengandung asam laurat dengan sifat antibakteri dan antiinflamasi alami. Sebuah penelitian yang dilakukan Bhardwaj V. (2019) mendukung penggunaan minyak kelapa sebagai agen terapeutik karena mengandung asam laurat yang dikenal memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai bakteri, termasuk Streptococcus dan Escherichia coli. Ini menunjukkan bahwa asam laurat dalam VCO dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan, menjadikannya pilihan yang baik untuk formulasi deodoran alami.
- Shea Butter berfungsi sebagai pelembap dan pelindung kulit dari iritasi. Diteliti oleh Adel G Abdel-Razek et al. (2023), Shea butter juga mengandung persentase tinggi fraksi tak tersabunkan (triterpen, tokoferol, fenol, dan sterol), yang merupakan zat bioaktif yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang menjadikan shea butter penting dan berkhasiat sebagai obat. Minyak yang kaya akan komponen minor (antioksidan alami) dan asam lemak tak jenuh memainkan fungsi penting dalam aktivitas antimikroba dan dapat meningkatkan aktivitas antijamurnya.
- Tawas (Alum) sebagai agen astringen alami yang mengontrol keringat dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau. Tawas telah lama digunakan sebagai agen antiperspiran dan antibakteri dalam deodoran. Berdasarkan penelitian oleh Sari et al. (2024), penggunaan tawas dapat diperhitungkan dalam pengembangan produk antiperspirant yang lebih efektif dan nyaman bagi pengguna.
- Ekstrak Daun Kemangi menurut Aluko et al. (2012), tanaman ini masuk ke dalam famili Lamiaceae, dan mengandung berbagai senyawa kimia, diantaranya fenol, saponin, alkoloida, flavonoid, tannin, dan minyak atsiri. Penelitian oleh Mayang Ika Oktaviana et al. (2019), minyak atsiri daun kemangi mengandung linalool (3,42%) yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri penyebab bau badan seperti Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.
4. Harga Terjangkau dan Ekonomis
Biaya pembuatan produk ini rendah karena seluruh bahan dapat diperoleh secara lokal dengan harga murah. Selain itu, bentuk krim meminimalisir pemakaian berlebih, menjadikan produk ini hemat dan tahan lama untuk penggunaan harian, dapat digunakan jangka waktu 2 bulan.
5. Daya Simpan
KAVÉA dikemas dalam jar 30 gram yang fleksibel dibawa ke mana saja. Formulasi berbasis minyak juga meningkatkan daya simpan produk hingga lebih dari 12 bulan dalam kondisi penyimpanan yang baik (tempat sejuk dan kering).
Nama | : | NUR AFNI MUTHMAINNAH |
Alamat | : | Jalan Raya Timur Pasar Jatilaba, Jatilaba, Pangkah, Tegal |
No. Telepon | : | +62 856-0293-1165 |