LATAR BELAKANG

Di lingkungan sekolah, banyak pelajar yang menghadapi tekanan yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Tuntutan tugas, ekspektasi akademik, serta dinamika pergaulan sering kali menyebabkan stress, kecemasan, hingga masalah emosional yang sulit diungkapkan. Berdasarkan pengamatan di SMA NEGERI 2 SLAWI, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengelola kesehatan mentalnya, namun masih ragu untuk mencari bantuan. Di satu sisi, ada siswa yang mungkin memiliki dukungan emosional yang cukup dari keluarga atau teman. Namun, disisi lain banyak siswa yang menghadapi tekanan berat tanpa tempat yang nyaman untuk berbagi atau mencari solusi. Faktanya, hanya 2,6% remaja dengan masalah kesehatan mental yang pernah mengakses layanan yang menyediakan dukungan atau konseling. Hal ini menunjukkan, terdapat ketidakterhubungan antara ketersediaan layanan konseling dengan segmen remaja yang membutuhkan layanan tersebut. Beberapa hal yang mempengaruhi kondisi ini antara lain:
1. Stigma dan Rasa Malu. Takut dianggap “aneh” atau “lemah” oleh teman sebaya. Stigma negatif terhadap layanan BK, yang dianggap hanya untuk siswa bermasalah. Rasa malu atau aib untuk mengakui bahwa mereka sedang mengalami masalah mental.
2. Kurangnya kepercayaan, emaja mungkin merasa bahwa guru BK tidak akan memahami atau tidak akan menjaga kerahasiaan mereka. Ada anggapan bahwa masalah pribadi bisa bocor ke guru lain atau orang tua tanpa persetujuan mereka. Lalu, pengalaman buruk sebelumnya atau mendengar cerita dari teman bisa memperkuat ketidakpercayaan.
3. Ruang Privat yang aman. Layanan BK di sekolah mungkin tidak cukup privat atau nyaman bagi remaja untuk membuka diri. Jam konsultasi yang terbatas dan tidak fleksibel juga menjadi hambatan.
Ruang privat untuk konseling merupakan kebutuhan yang dapat membantu siswa mengenali, mengelola, dan mengatasi tantangan mental mereka dengan lebih baik. Maka munculah ide untuk mengembangkan aplikasi SoulCare sebagai solusi berbasis digital supaya dapat mendukung kesehatan mental para pelajar. Aplikasi ini memberikan akses mudah ke berbagai fitur yang dibutuhkan seperti forum anonym, zona relaksasi, jurnal emosi, meditasi dan quiz serta layanan konseling daring dari bimbingan konseling sekolah. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk lebih leluasa dalam mengakses dukungan psikologis dengan cara yang aman, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya SoulCare, diharapkan siswa dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental dari mulai mengurangi tingkat stress, menciptakan lingkungan sekolah yang lebih suportif, serta peduli terhadap emosional setiap individu.

KEUNIKAN/KEUNGGULAN PRODUK
Aplikasi SoulCare memiliki keunikan dan keunggulan yang membedakannya dari platform lainnya:
1.    Membangun Dukungan Emosional: aplikasi SoulCare menciptakan ruang aman bagi pelajar untuk berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan emosional. Dengan adanya fitur forum komunitas dan konseling daring, siswa dapat merasa lebih terhubung dan tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalah.
2.    Menyediakan Akses Mudah ke Konseling: SoulCare menawarkan layanan konseling yang dapat diakses kapan saja. Selain itu, tersedia berbagai artikel yang membantu siswa dalam memahami dan mengelola emosinya dengan lebih baik.
3.    Fokus pada Pelajar: Aplikasi ini dirancang khusus untuk pelajar, fitur fiturnya dikembangkan agar sesuai dengan tantangan yang mereka hadapi, seperti tekanan akademik, hubungan social, dan manajemen stress.
4.    Mendukung Anonimitas dan Privasi:  aplikasi ini memastikan bahwa setiap pengguna dapat berbagi cerita dan mencari bantuan tanpa harus mengungkapkan identitas mereka. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa takut dalam mencari dukungan.
5.    Aman dan Terpercaya: SoulCare dikembangkan dalam lingkungan sekolah yang memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna. Dengan adanya system verifikasi, pelajar dapat berinteraksi dalam lingkungan yang aman dan bebas dari perundungan.
Melalui keunggulan dan keunikan di atas, SoulCare menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan mental pelajar, menciptakan budaya peduli, serta memberikan akses mudah dan aman bagi mereka yang membutuhkan dukungan.