JACK FRUIT SEEDPAPER Kertas Tanam Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Kulit Nangka Muda/Gori (Artocarpus heterophyllus) di Kabupaten Pekalongan sebagai Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan

Penggunaan kertas di Indonesia terus meningkat, menyebabkan penebangan pohon yang merusak hutan. Di sisi lain, limbah kulit nangka muda dari olahan makanan khas Pekalongan, yaitu Megono, juga menumpuk tanpa pengelolaan yang baik. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan limbah kulit nangka muda yang kaya selulosa menjadi “Jackfruit Seed Paper”, yaitu kertas tanam ramah lingkungan. Proses pembuatannya meliputi pembuatan bubur kertas, pembentukan lembaran, penaburan benih (seperti bayam dan pokcoy), hingga pengolahan menjadi produk seperti souvenir dan kalender. Hasilnya, benih bayam berhasil tumbuh pada hari ke-5 setelah penanaman. Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi limbah organik serta membuka peluang usaha kreatif di Pekalongan.

Kata kunci: kulit nangka muda, kertas tanam, benih, limbah organik, usaha kreatif.

Di Kabupaten Pekalongan, limbah kulit nangka muda dari olahan makanan khas Megono menumpuk karena belum dimanfaatkan secara optimal dan minim regulasi pengelolaan sampah organik. Umumnya masyarakat hanya memanfaatkan daging dan biji nangka, sedangkan kulitnya dibuang begitu saja. Padahal, kulit nangka mengandung selulosa yang berpotensi dijadikan bahan dasar pembuatan kertas.

Melalui inovasi “Jackfruit Seed Paper”, limbah kulit nangka diolah menjadi kertas tanam yang ramah lingkungan dan mengandung benih tanaman seperti cabai, bayam, dan selada. Kertas ini bersifat alami, mudah terurai, dan mendukung upaya penghijauan. Produk hasil olahan dikembangkan menjadi barang bernilai ekonomi seperti kalender dan souvenir. Inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga membuka peluang usaha dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berkebun secara mandiri.

Kata kunci: limbah kulit nangka, kertas tanam, selulosa, ekonomi kreatif, Pekalongan.

1.Segi Lingkungan
Ramah lingkungan: Terbuat dari bahan organik yang mudah terurai, tidak mencemari lingkungan seperti Plastik, Kaca Sterofoam, dan lain-lain.
2.Daur ulang: Memanfaatkan limbah kulit nangka yang melimpah, mendorong konsep daur ulang dan pengolahan limbah organik.
3.Segi Prattes:
Praktis dan efisien mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan dalam proses penanaman.
4.Segi manfaat:
Kaya nutrisi kulit nangka mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Segi Ekonomi
5.Peluang usaha baru: Membuka peluang usaha baru bagi masyarikat,
            terutama di daerah penghasil nangka.

Nama : GHAITSA SALSABILA SHAFA
Alamat : Desa Purworejo RT 01 RW 05 Kec.Sragi Kab. Pekalongan
No. Telepon : 081330366469