"UWUH: Untuk Warga Untuk Hijau" Website Berbasis AI Sebagai Media untuk Mempermudah Pengelolaan Sampah dan Aksesibilitas Masyarakat Usia Produktif terhadap Bank Sampah

Buruknya pengelolaan sampah di Indonesia telah menimbulkan dampak di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan bahwa hanya 14% dari 275 juta penduduk Indonesia yang memilah sampah dengan benar (Dafitri M., 2023), menandakan masih rendahnya keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah.

Sayangnya, inovasi dalam pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat masih terbatas. Bank sampah, yang sebenarnya merupakan solusi partisipatif, menghadapi tantangan seperti sistem administrasi yang lemah, komunikasi tidak lancar, dan mekanisme pelaksanaan yang membingungkan. Selain itu, akses informasi masyarakat tentang cara kerja dan manfaat bank sampah juga masih terbatas. Seiring perkembangan teknologi, mulai diketahui potensi inovasi digital sebagai solusi yang memadai–salah satunya adalah pemanfaatan website untuk menjembatani hubungan antara nasabah dan bank sampah (Bharti et al., 2022).

Melalui pendekatan Research and Development, website bernama UWUH dikembangkan melalui observasi yang dilakukan secara langsung terhadap pelaku ekosistem bank sampah; operasional bank sampah dan nasabah. Seiring berjalannya waktu, fitur yang terdapat dalam website akan dikembangkan sehingga dapat menjangkau lebih banyak pengguna dengan jangkauan permasalahan lebih luas. 

Website ini tidak hanya mempermudah koordinasi, tapi juga meningkatkan transparansi dan edukasi masyarakat lewat fitur AI deteksi jenis sampah. Model klasifikasinya memiliki akurasi 96,4% dengan grafik akurasi training dan testing yang stabil di atas 99%, menandakan kemampuan generalisasi yang baik. Survei UI/UX menunjukkan kepuasan 91%, sementara uji respon praktis mencapai 89%. Kolaborasi dengan DLH Kabupaten Sragen yang menyediakan data bank sampah lokal menambah kredibilitas inovasi ini ini semakin kredibel untuk digunakan.

Permasalahan akumulasi sampah tak tertangani di Indonesia telah menjadi isu yang berlarut-larut selama bertahun-tahun. Sayangnya, inovasi yang diterapkan dalam pengelolaan sampah masih terbatas, terutama dalam pendekatan yang melibatkan peran aktif masyarakat. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), hanya sekitar 14% dari total 275 juta penduduk Indonesia yang memilah sampahnya dengan benar (Dafitri M. 2023). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih memiliki literasi rendah dalam hal pengelolaan sampah. Selain itu, menurut data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENKO PMK) pada tahun 2022, sekitar 38,5% sampah di Indonesia dibuang secara sembarangan tanpa melalui proses pengolahan yang tepat. Kondisi ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai wilayah, dengan sampah yang berserakan di pinggir jalan, selokan, hingga mencemari sungai. Akumulasi sampah yang tidak terkendali ini berkontribusi terhadap berbagai permasalahan lingkungan, seperti banjir akibat saluran air yang tersumbat, pencemaran air yang berdampak pada kesehatan masyarakat, serta meningkatnya emisi gas rumah kaca akibat pembusukan sampah organik. 

Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini, konsep bank sampah mulai diterapkan di berbagai daerah. Contohnya, ada sebuah studi kasus yang dilaksanakan di kota Yogyakarta yang menemukan bahwa 65% dari warga sekitar merasa rumah dan lingkungan masyarakat mereka terasa ‘lebih bersih’ setelah adanya bank sampah (Haryanti S., et. al, 2020). Bank sampah berfungsi sebagai institusi yang mendorong masyarakat untuk memilah dan mendaur ulang sampah mereka melalui sistem insentif. Selain untuk mendaur ulang sampah, bank sampah juga berfungsi sebagai lembaga yang mengorganisir data sampah ke pemerintah, agar kebijakan kedepannya dapat menggunakan data yang terbaru. Masyarakat dapat menyetorkan sampah yang telah dipilah ke bank sampah dan menukarkannya dengan sejumlah uang atau barang tertentu sesuai dengan nilai ekonomisnya. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bank sampah memiliki peran strategis dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah (KLHK, 2023). Tidak hanya memberikan manfaat finansial bagi individu yang berpartisipasi, tetapi juga membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan demikian, bank sampah dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Setelah tim peneliti melakukan observasi dan dialog dengan pelaku ekosistem bank sampah, diketahui banyak sekali kendala yang menyulitkan keberjalanan sistem yang dirincikan berikut.

Dibalik maraknya penggunaan bank sampah, ditemukan bahwa pelaku bank sampah mayoritas dilakukan oleh masyarakat yang memasuki usia mendekati pensiun di sekitar bank sampah. Hal ini dibuktikan dengan riset oleh Apriyani, R. (2020) dan Nurfadillah, I., dkk. (2023) yang menyatakan rata-rata nasabah bank sampah merupakan lansia awal. Padahal, generasi selanjutnya juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah di lingkungan sekitar. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pendekatan yang tepat pada generasi muda. Keterbatasan komunikasi secara langsung akibat jadwal kegiatan usia produktif yang padat juga mendorong penurunan minat generasi muda untuk mengurus sampah mereka yang berdampak pada sukarnya koordinasi antara bank sampah dengan nasabah. Hal ini bisa diatasi apabila ada suatu platform yang mampu menghubungkan bank sampah dengan nasabah secara praktis. Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai inovasi mulai diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah (Bharti et al., 2022). 

Salah satu teknologi yang memiliki potensi besar adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). AI memungkinkan otomatisasi dalam proses identifikasi, pemilahan, dan pengolahan sampah, sehingga dapat membantu mengatasi berbagai tantangan yang selama ini dihadapi, seperti kurangnya literasi pengelolaan sampah di masyarakat serta keterbatasan dalam sistem manajemen sampah konvensional. Dalam konteks ini, pengembangan sistem berbasis AI yang mampu mengenali jenis sampah melalui teknologi pengenalan gambar (image recognition) dapat menjadi solusi inovatif. Dengan sistem ini, masyarakat dapat dengan mudah mengidentifikasi jenis sampah yang mereka miliki dan memahami bagaimana cara memilah serta mengolahnya dengan benar. Disertai juga video edukasi pengelolaan sampah yang dapat langsung diakses dalam website.

Selain permasalahan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai jenis sampah yang ada, kesibukan yang dihadapi oleh usia produktif juga menjadi penghambat keberjalanan sistem bank sampah. Ketidaktahuan masyarakat mengenai keberadaan bank sampah di sekitar mereka sering terjadi. Ditambah lagi, pergantian jadwal pengambilan sampah yang dilakukan secara berkala tanpa adanya media komunikasi membuat nasabah tidak dapat memastikan kapan sampahnya akan diambil dan ragu kapan harus menyiapkan sampahnya ketika tidak mendatangi bank sampah secara langsung untuk memastikan jadwal. Website ini menyediakan fitur yang memberikan informasi sebaran bank sampah di sekitar serta keleluasaan pihak pengelola bank sampah untuk memperbarui secara berkala jadwal pengambilan sampah yang kemudian akan langsung dapat diakses oleh nasabah secara real-time tanpa perlu datang langsung ke bank sampah. Data kepemilikan monetisasi sampah juga langsung dapat diakses oleh nasabah begitu bank sampah mengkonfirmasi penerimaan sampah dan menghitung jumlah pendapatan nasabah sesuai harga oleh pengepul yang ditentukan hari itu.

Terlepas dari masalah yang dihadapi oleh nasabah, bank sampah diketahui seringkali menghadapi kesulitan administrasi akibat banyaknya data yang harus dilaporkan secara berkala kepada lembaga di atasnya secara digital. Selama ini, pendataan dilakukan secara manual sehingga operasional bank sampah harus mendigitalisasi data ketika perlu untuk dilaporkan. Permasalahan ini diselesaikan dengan menyajikan fitur unduh laporan terhadap data pemasukan sampah yang masuk ke dalam website. Terdapat data rincian tabungan yang dimiliki oleh bank sampah maupun data jenis sampah yang berhasil dikelola oleh bank sampah tersebut. Dengan begini, kemudahan serta persentase keakuratan pun lebih terjamin.

Melalui digitalisasi dalam pengelolaan sampah, diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi sistem bank sampah, tetapi juga membangun budaya pengelolaan sampah yang lebih baik di kalangan masyarakat. Semakin masif penggunaan bank sampah, semakin besar potensi lahirnya ladang mata pencaharian baru bagi generasi muda sebagai pengurus bank sampah sekalinya dapat masuk ke dalam sistem ekonomi. Dengan pendekatan berbasis teknologi ini, masalah akumulasi sampah di Indonesia dapat ditangani dengan lebih efektif, berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, serta mendorong ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan.

Website lain sejenis dengan fungsi menghubungkan bank sampah dengan nasabah tidak memiliki fitur persebaran bank sampah sehingga tidak memfasilitasi ketidaktahuan masyarakat mengenai keberadaan bank sampah. Ini tidak memenuhi kriteria media untuk peningkatan penggunaan bank sampah terutama bagi masyarakat usia produktif yang aktif bekerja. Ditambah lagi, pemanfaatan tren positif-kompetitif di laman leaderboard hanya dapat ditemukan di website UWUH sebagai implementasi usaha peningkatan motivasi antar pengguna. Penggunaan AI (artificial intelligence) untuk mengidentifikasi jenis  sampah sekaligus laman edukasi masyarakat juga tidak disediakan di website lain dengan fungsi yang sama. Sedangkan, UWUH memenuhi semua fitur fundamental untuk menunjang performa website sebagai pelengkap ekosistem pengelolaan sampah dengan menggandeng bank sampah. Website UWUH memastikan bahwa seluruh langkah, dimulai dari edukasi masyarakat tentang bagaimana memilah sampah, lalu lokasi bank sampah di sekitar, memastikan pengantaran maupun penjemputan sampah dilakukan dengan mekanisme laman keleluasaan pengeditan jadwal, laman konfirmasi penerimaan sampah sekaligus laman perhitungan monetisasi sampah secara otomatis, hingga laporan secara  real-time yang didapatkan oleh nasabah maupun bank sampah begitu nilai transaksi dikonfirmasi. Data yang didapat pun dapat langsung digunakan sebagai laporan berkala bank sampah apabila memerlukan data administrasi untuk kepentingan tertentu dengan hanya memilih opsi ‘unduh laporan’. Dengan begini, website UWUH mendampingi dalam setiap langkah pengelolaan sampah dan memastikan seluruh program tuntas dirampungkan tanpa ada kendala yang berarti. 

Nama : Najmakayla Shafaa Ditia Raharjo
Alamat : Kebayanan 1, Jati, Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah
No. Telepon : 089510506477