Menurut Wikipedia, Teh (bahasa Inggris: tea) adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok: teh hitam, teh olong, teh hijau, dan teh putih. Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun, masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas teh adalah penanganan pasca panen, diantara  nya penentuan  masa panen dan proses  fermentasi.  Kualitas teh ditentukan oleh proses penyangraian. Proses  penyangraian  merupakan  proses  pembentukan  rasa  dan  aroma  pada biji  teh.  Perbedaan  tingkat  sangrai  juga  akan  mempengaruhi  cita  rasa  yang berbeda.  Rasa  dan  aroma  teh  sangrai  juga  ditentukan  oleh  suhu  dan  lama penyangraian yang akan berpengaruh terhadap perubahan warna, kadar air, ukuran dan bentuk biji. Oleh karena itu masyarakat berpeluang untuk mengembangankan usaha  dibidang  pengolahan  teh  sangrai  karena  produksi  dan  peluang  sangat besar.  Pembuatan  teh  sangrai  dalam  industri  kecil  dan  menengah  selama  ini masih  menggunakan  peralatan  sederhana  yaitu  dengan  menggunakan  wajan  dari tanah  liat  untuk  penyangraian.  Kelemahan  proses  tersebut  adalah  tenaga  yang dibutuhkan  untuk  mengaduk  cukup  berat  dan  membutuhkan  waktu  yang  lama sehingga tidak mampu mengasilkan teh sangrai yang matang tidak merata.

Saat  ini  alat  penyangraian  teh  di  pasaran  sudah  tersedia   yang  memiliki keunggulan  dari  segi  tampilan  serta  penggunaan  yang  lebih  mudah  dan  praktis. Namun  harga di pasaran relatif mahal.  Berdasarkan latar belakang diatas, timbul pemikiran  untuk  membuat  “Mesin  Roasting  Teh  Tipe  Rotari  Kapasitas  10  Kg” yang di desain untuk  menghasilkan teh sangrai berskala kecil . Oleh karena itu diharapkan dengan adanya mesin ini maka pengembangan idustri teh skala kecil dan  menengah adalah tersedianya mesin sangrai yang murah, efisien, dan mampu menghasilkan produk yang kompetitif.

a. Keunggulan

1. Proses sangrai cepat dan efisien (10 kg/jam).

2. Biaya operasional rendah (Rp 10.000/jam).

3. Kualitas sangrai baik dan merata, hanya 1–5% kerusakan.

4. Mudah dioperasikan oleh skala rumah tangga.

5. Desain terjangkau, cocok untuk UMKM.

6. Praktis, dibandingkan metode manual tradisional.

Inovasi yang kami miliki memiliki dimensi yang cukup kecil sehingga memudahkan mobilisasi di pedesaan yang kontur tanahnya berada di lereng gunung. dengan dimensi yang lebih kecil juga harganya terjangkau oleh UMKM. kebanyakan mesin sangrai teh dimensinya cukup besar dan harganya mahal. sehingga ada beberpa masukan dari konsumen yang kami dapatkan dari riset dilapangan mereka membutuhkan alat untuk mengolah hasil perkebunan akan tetaapi dengan harga terjangkau dan mudah dipindahkan.

Dari beberapa Keunggulan diatas yang kami tawarkan hal tersebut juga dapat kami Sesuaikan dengan keinginan Serta Kebutuhan dari pelanggan / konsumen kami (request) Ini juga menjadi Ciri khas dan keunikan kami dimana pembeli itu sendiri akan kami tawarkan dari berbagai fitur ataupun Spek dari Mesin dan kami sesuaikan dengan bujet yang mereka miliki (dikarenakan selama ini sasaran kami petani lokal, masyarat Sekitar, kelompor tani, dll) namun kami berencana mengupgrade dan melakuban beberapa revisi kembali yang dapat kami tawarkan sebagai keunggulang & inovasi baru pada mesin kamí kedepannya diantaranya yaitu:

1. Penggunaan pemanas listrik supaya suhu ditabung tetap terkontrol dengan menggunakan thermostat / instrumen deteksi suhu sebagai pengatur suhu, pengukur suhu dan mengatur pemanas listriknya.

2. Desain belum memiliki penutup, nanti kita akan memperbaiki hasil temuan kami dengan penutup sehingga tidak ada kontaminasi dari luar.

3. Uap yang dihasilkan dari pemanasan daun teh memungkinkan akan memperlambat pemrosesannya, oleh karena itu kami ingin mencoba menambahkan blower atau mesin penyedot udara supaya bisa dikeluarkan dari tabung pemanasan.

4. Saat ini kami masih menggunakan pulley untuk mengatur putaran, yang akan datang kami akan menggunakan gearbox reducer.. sehingga putaran yang dihasilkan lebih konstan.

5. Peningkatan dari kompor mawar ke kompor pipa stainless yang ditujukan untuk memaksimalkan dari panas yang dikeluarkan agar bisa lebih merata pada proses penyangraian dan menekan penggunaan gas.

Harga yang kami tawarkan untuk mesin ini juga sangat terjangkau yaitu Rp 7.500.000,00, untuk 1 mesin dengan spek awal dan yang sudah kami pasarkan. Untuk harga mesin yang kedepannya akan kami upgrade serta melalui revisi lanjutan kami menganggarkan dikisaran harga Rp 8.000.000,00 - 12.000.000,00 disesuaikan dengan berapa banyak peningkatan pada mesin dan kebutuhan serta permintaan dari konsumen.