Penggunaan bahan pengawet seperti boraks dan formalin dalam makanan menjadi perhatian serius karena dapat membahayakan kesehatan konsumen. Penelitian ini bertujuan membuat sensor TCS3200 color sensor dan MQ-138 gas sensor untuk mendeteksi boraks dan formalis pada tutup mangkok yang terintegrasi dengan ponsel melalui IoT. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan eksperimen dengan uji kalibrasi untuk memastikan validasi alat dan uji lapangan untuk mengetahui sisi kebermanfaatan alat. Pembuatan tutup mangkok pendeteksi boraks dan formalin dilakukan dengan menggunakan TCS3200 color sensor dan sensor HCHO yang sudah diprogram dan diintegrasikan dengan ponsel melaui IoT, kemudian dipasangkan pada tutup mangkok. Tutup mangkok pendeteksi boraks dan formalin efektif untuk mendeteksi bakso daging ayam yang mengandung boraks dan bakso daging ayam maupun sapi yang memgandung formalin. Deteksi bakso daging sapi yang mengandung boraks masih belum terlalu akurat karena belum dilakukan kalibrasi deteksi warna daging sapi berformalin.
Kata kunci : boraks, formalin, sensor, tutup mangkok
Pada zaman sekarang banyak produsen makanan yang menggunakan bahan pengawet berbahaya seperti boraks dan formalin. Hal ini menjadi perhatian serius dalam industri makanan. Bahan pengawet seperti boraks dan formalin menjadi suatu pilihan beberapa produsen yang tidak bertanggung jawab. Alasan klasik dari penggunaan bahan kimia berbahaya formalin dan boraks yang tidak sesuai peraturan adalah untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan estetika pada makanan. Namun penggunaan bahan pengawet berbahaya formalin dan boraks dapat memicu bermacam macam gangguan kesehatan bagi konsumen.
Boraks memiliki berbagai dampak negatif namun sering digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Penggunaan boraks yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan ginjal, gangguan pencernaan, dan berbagai kerusakan pada organ tubuh lainya. Formalin juga memiliki dampak negatif yang tidak kalah berbahaya seperti masalah iritasi pada bagian mata, hidung, dan tenggorokan, bahkan memiliki potensi karsinogenik. Namun demikian sangat sulit membedakan makanan yang mengandung boraks dan formalin dengan makanan sehat tanpa boraks dan formalin. Solusi sangat dibutuhkan dalam mengatasi dampak dampak negatif yang dihasilkan dari bahan pengawet berbahaya tersebut adalah membuat alat yang mampu mendeteksi adanya boraks dan formalin pada makanan yang dijual di lingkungan sekitar.
Berdasarkan penelusuran pada Google Scholar menggunakan Publish or Perish diketahui bahwa selama 10 tahun terakhir ada 495 publikasi ilmiah tentang deteksi formalin dan 57 publikasi ilmiah tentang deteksi boraks. Hal ini menunjukkan minat penelitian tentang alat pendeteksi formalin dan boraks masih cukup tinggi.
Sensor pendeteksi formalin dan boraks dapat diaplikasikan pada berbagai perangkat salah satunya yaitu tutup mangkok. Berdasarkan analisis menggunakan VOS Viewer diketahui belum ada penelitian pengembangan tutup mangkok pendeteksi formalin maupun boraks. Inovasi tutup mangkok pendeteksi boraks dan formalin dapat membantu menyelesaikan masalah penggunaan bahan pengawet berbahaya dalam makanan. Dengan demikian penerapan teknologi sensor pada tutup mangkok dapat menjadi langkht yang solutif untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi masyarakat dari risiko mengonsumsi bahan pengawet berbahaya boraks dan formalin.
Keunggulan dari inovasi terletak pada konsep baru serta penerapannya yang lebih sederhana dan fleksibel dibandingkan dengan alat-alat serupa yang telah ada sebelumnya. Umumnya, alat pendeteksi bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks masih berupa perangkat laboratorium atau alat uji mandiri yang pengoperasiannya terbatas, bersifat manual, dan belum terintegrasi dengan perangkat digital. Inovasi ini menghadirkan solusi modern berupa tutup mangkok yang dilengkapi sensor pendeteksi berbasis Internet of Things (IoT), yang selain berfungsi sebagai penutup makanan, juga mampu mendeteksi kandungan formalin dan boraks secara otomatis dan mengirimkan hasil deteksinya ke ponsel pengguna secara langsung. Penerapan sensor pada tutup mangkok ini membuat alat menjadi lebih fleksibel, mudah diterapkan di berbagai situasi tanpa perlu melalui prosedur laboratorium yang kompleks, sekaligus meningkatkan rasa aman dan kenyamanan masyarakat dalam memantau keamanan makanan di lingkungan rumah tangga maupun usaha kuliner.
Nama | : | Raissa Dzaky Pramudita |
Alamat | : | Jl. Gereja, Desa Adipala, Kec. Adipala, Kab. CIlacap |
No. Telepon | : | 08813757005 |