Berjalannya waktu telah membawa kemajuan pesat di sektor industri global, namun di baliknya terdapat konsekuensi serius bagi lingkungan, terutama peningkatan emisi karbon seperti; karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan metana (CH4). Zat-zat karbon tersebut berperan penting dalam menjaga suhu Bumi, namun jika berlebihan, gas ini menjadi ancaman serius bagi keseimbangan iklim. Ketika konsentrasi gas rumah kaca melampaui ambang batas alami, panas terperangkap di atmosfer dan mempercepat perubahan iklim.
Salah satu dampak langsung dari tingginya emisi karbon adalah penumpukan polusi udara, yang berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terutama di daerah urban dan industri. Meskipun berbagai metode penanggulangan telah diterapkan, hingga kini belum tersedia teknologi yang benar-benar efektif, berkelanjutan, dan terintegrasi dalam mengatasi polusi udara secara langsung.Kondisi ini mendesak perlunya inovasi teknologi yang berkelanjutan.
Untuk menjawab tantangan ini, penelitian ini mengusulkan perancangan alat inovatif yang mampu mengurai polusi udara terutama karbon dioksida dan menghasilkan oksigen dari proses pemurniannya. Alat ini menggabungkan prinsip bioteknologi dan rekayasa lingkungan dengan pendekatan ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Alat ini mampu menurunkan konsentrasi polusi udara secara signifikan serta meningkatkan kualitas udara melalui produksi oksigen tambahan. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada penurunan kasus ISPA, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung pengendalian perubahan iklim dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Penumpukan gas rumah kaca (GRK) Seperti Carbon dioksida (CO2), Carbon Monoksida (CO), dan Methana (CH4) semakin memarak seiring dengan berjalannnya waktu. Gas-gas yang tertahan di atmosfer tersebut dapat meningkatkan suhu bumi, atau yang kita kenal sebagain Global Warming. Akibatnya, polusi, pencemaran, dan penyakit pernafasan dapat tersebar luas yang menjadikannnya isu global. Penyebab dari hal tersebut berrangam, mulai dari penebangan hutan dan pohon secara liar, asap kendaraan bermotor yang tidak terbakar dengan sempurna, bahkan limbah industri.
Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terutama di wilayah padat penduduk dan kawasan industri. Paparan jangka panjang terhadap polutan-polutan ini dapat mengiritasi saluran napas, menurunkan fungsi paru-paru, dan memicu berbagai gangguan pernapasan, termasuk asma dan bronkitis. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi ISPA mencapai 10,3% pada anak-anak di perkotaan dengan tingkat polusi tinggi. Oleh karena itu, pengendalian emisi gas pencemar dan peningkatan kualitas udara menjadi kebutuhan mendesak demi menjaga kesehatan masyarakat.
Teknologi pemurnian udara konvensional sering kali hanya mengandalkan penyaringan fisik tanpa mempertimbangkan peningkatan oksigen. Untuk mengatasi masalah ini, inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan sangat dibutuhkan. Salah satu solusi potensial adalah penggunaan mikroalga sebagai agen biologis penyerap karbon dioksida (CO2) dan penghasil oksigen alami melalui proses fotosintesis. Mikroalga seperti Chlorella vulgaris mampu mengurangi konsentrasi CO2 dalam ruang tertutup hingga 70% dalam waktu 24 jam. Indonesia, dengan luas wilayah perairan yang melimpah, memiliki potensi besar dalam pengembangan mikroalga.
AerO2Go menawarkan Solusi kreatif untuk menanggulangi masalah tersebut, dengan inovasi pengembangan air purifier atau penjernih udara dengan konsep fotobioreactor dimana fitoplankton khususnya alga dapat menciptakan okigen secara autotroph. Kami menciptakan mesin pembersi udara pertama yang dapat menghasilkan oksigen kapanpun dan dimanapun anda berada.
Inovasi alat pemurni udara berbasis mikroalga Chlorella vulgaris ini menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan teknologi sejenis yang telah ada. Pembaruan utama terletak pada integrasi antara sistem pemurnian hayati dan mekanik, menjadikannya solusi ramah lingkungan yang aplikatif dan efisien dalam kehidupan sehari-hari.
Portabilitas dan Praktis
Berbeda dari alat pemurni udara konvensional yang berukuran besar dan tidak fleksibel, alat ini dirancang portabel dan mudah dibawa ke berbagai tempat. Desainnya mendukung mobilitas pengguna yang tinggi, sehingga tetap bisa menikmati udara bersih di manapun, baik di ruang kerja, kendaraan, maupun rumah.
Pemanfaatan Mikroalga Chlorella vulgaris yang Efisien
Alat ini menggunakan Chlorella vulgaris, mikroalga yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Dibandingkan dengan jenis mikroalga lain seperti Spirulina, Chlorella unggul dalam hal kestabilan, ketahanan terhadap berbagai kondisi lingkungan, serta kesesuaian untuk digunakan dalam sistem tertutup berskala kecil. Keunggulan ini menjadikannya ideal untuk diterapkan pada alat portabel yang dioperasikan di ruang terbatas dan variatif.
Pemanfaatan Sumber Daya Lokal
Chlorella vulgaris banyak ditemukan di perairan Indonesia, sehingga bahan hayati utamanya mudah diperoleh, mendukung prinsip keberlanjutan, serta membuka peluang pengembangan industri berbasis potensi lokal.
Dilengkapi Filter HEPA Multifungsi
Selain pemurnian berbasis biologis, alat ini juga dilengkapi dengan filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) yang berfungsi menyaring partikel debu mikro, polutan, dan mikroorganisme penyebab penyakit. Kombinasi ini membuat alat mampu menangani polusi secara menyeluruh, baik secara biologis maupun fisik.
Nama | : | Winda Ayuningtyas Kusumaningrum |
Alamat | : | Widoro, RT 039, RW 012, Sragen Wetan, Sragen |
No. Telepon | : | 088215528225 |