Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, serta berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup dan produktivitas generasi mendatang. Berdasarkan data SSGI 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6%, dan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 20,8%. Kondisi ini menunjukkan bahwa stunting masih menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan inovatif, khususnya di tingkat keluarga dan komunitas.
Permasalahan utama yang ingin dipecahkan melalui inovasi ini adalah rendahnya akses terhadap alat ukur status gizi yang akurat dan efisien, belum adanya sistem pemantauan gizi anak secara berkala, serta minimnya edukasi yang praktis dan mudah dipahami. Tenaga kesehatan juga kerap kesulitan dalam merekap data dan memberikan rekomendasi yang tepat sasaran.
Inovasi KSATRIA (Kendali Stunting Anak Terintegrasi Robotika) hadir sebagai solusi terpadu yang menggabungkan teknologi dan edukasi. Inovasi ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: robot pintar berbasis sensor ultrasonik dan sensor berat yang menghitung IMT secara otomatis menggunakan Arduino Nano dan menampilkannya melalui LCD; website pemantauan gizi anak yang menyimpan data, menampilkan grafik perkembangan, serta memberikan rekomendasi menu sehat sesuai status gizi; dan Buku Pintar Cegah Stunting sebagai media edukatif berisi panduan asupan gizi, penggolongan IMT, serta tips pencegahan stunting di rumah.
Hasil uji coba di beberapa wilayah di Jawa Tengah menunjukkan bahwa KSATRIA meningkatkan efisiensi pengukuran dan pencatatan status gizi anak, mendukung tenaga kesehatan dalam pemantauan berbasis data, serta meningkatkan kesadaran keluarga terhadap pentingnya gizi seimbang. Inovasi ini bersifat aplikatif, berkelanjutan, dan berpotensi direplikasi di daerah lain sebagai bagian dari strategi percepatan penurunan stunting di Indonesia.
"KSATRIA bukan hanya robot, tetapi penjaga tumbuh kembang anak Indonesia, karena pahlawan masa depan harus disiapkan sejak dini."
Ungkapan ini menjadi semangat utama dalam melahirkan inovasi KSATRIA (Kendali Stunting Anak Terintegrasi Robotika), sebagai bentuk kepedulian terhadap persoalan gizi yang masih membayangi masa depan generasi bangsa.
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat paling krusial di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang, yang menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya dan mengganggu perkembangan otak. Dampaknya tidak hanya menghambat prestasi belajar dan produktivitas, tetapi juga menurunkan kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional masih tinggi, yakni 21,6%, sementara di Jawa Tengah mencapai 20,8%. Di lapangan, masih ditemukan berbagai permasalahan seperti keterlambatan deteksi status gizi, minimnya alat ukur yang akurat, kurangnya sistem pemantauan terpadu, serta edukasi yang belum menjangkau masyarakat secara menyeluruh dan mudah dipahami.
Menjawab tantangan tersebut, lahirlah KSATRIA, sebuah inovasi terpadu berbasis teknologi dan edukasi yang menawarkan tiga solusi utama: (1) Robot pintar berbasis sensor ultrasonik dan sensor berat untuk mengukur tinggi badan dan berat badan secara otomatis, menghitung IMT dengan Arduino Nano, dan menampilkan hasilnya melalui LCD; (2) Website interaktif untuk mencatat, memantau, dan merekomendasikan menu sehat sesuai status gizi anak; serta (3) Buku Pintar Cegah Stunting yang berisi edukasi lengkap, penggolongan IMT, kebutuhan gizi, dan tips praktis yang bisa diterapkan langsung oleh keluarga.
Inovasi ini telah dikembangkan sejak tahun 2022 dan terus disempurnakan melalui observasi lapangan dan uji coba di berbagai wilayah di Jawa Tengah seperti Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang. KSATRIA juga mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak, mulai dari tokoh nasional, Kepala Badan Gizi Nasional, hingga akademisi dan guru besar dari Universitas Airlangga. Dengan pengalaman dan dampak yang telah dihasilkan, inovasi ini siap dikembangkan lebih luas dan menjawab kebutuhan nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Inovasi KSATRIA (Kendali Stunting Anak Terintegrasi Robotika) menawarkan pembaruan penting dalam pendekatan pencegahan stunting, yang membedakannya dari inovasi sejenis sebelumnya. Jika penemuan sebelumnya umumnya hanya berfokus pada pengukuran fisik sebagai bentuk deteksi awal (seperti alat pengukur tinggi badan atau timbang badan), maka KSATRIA menghadirkan solusi yang menyeluruh dan terintegrasi.
Tidak Sekadar Deteksi, Tapi Kendali Gizi Terpadu
KSATRIA bukan hanya alat pengukur status gizi, tapi juga sistem kendali yang mencakup pengukuran otomatis, penyimpanan data digital, analisis perkembangan, serta rekomendasi menu sehat yang disesuaikan dengan status gizi anak.
Menggunakan Sensor Otomatis dan Mikrokontroler Arduino
Dengan sensor ultrasonik dan sensor berat yang terintegrasi dengan Arduino Nano, KSATRIA mampu mengukur tinggi dan berat badan secara otomatis, menghitung IMT, dan menampilkan hasil secara langsung tanpa proses manual yang rawan kesalahan.
Sistem Pemantauan Jangka Panjang dan Real-Time
Website KSATRIA menyimpan data anak, menampilkan grafik perkembangan IMT, serta memberikan notifikasi dan rekomendasi gizi sesuai status anak, sesuatu yang belum tersedia pada alat deteksi konvensional sebelumnya.
Diperkuat dengan Edukasi dalam Buku Pintar
KSATRIA menyediakan Buku Pintar Cegah Stunting—panduan gizi praktis yang dapat digunakan keluarga di rumah, menjawab kebutuhan edukasi yang seringkali luput dari inovasi teknologi sebelumnya.
Replikatif, Inklusif, dan Ramah Pengguna
KSATRIA dirancang dengan biaya efisien dan berbasis sumber daya lokal, sehingga mudah direplikasi oleh berbagai daerah. Sistemnya pun ramah digunakan oleh kader, guru, maupun orang tua.
Dengan pendekatan terpadu dan solutif, KSATRIA hadir sebagai pembaruan yang menjembatani antara alat ukur, pengolah data, dan sumber edukasi, menjadikannya lebih unggul dibandingkan inovasi sebelumnya yang hanya berfokus pada deteksi awal.
Nama | : | Kaysan Najib Murtaza |
Alamat | : | Jl. Wonotunggal, Kelurahan Wonotunggal/Desa Wonotunggal, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang |
No. Telepon | : | 085159452099 |