Penutupan TPA Degayu Kota Pekalongan membuat Kota Pengalongan darurat sampah. TPS 3R Saling Asih Kuripan Lor mempunyai inovasi "Olah Sampah Plastik Jadi Paving Block dengan Alat Konvensional" dengan menggunakan sampah -sampah plastik menjadi berupa Loster Block, Paving Block dan Batako Blok. Pembuatan paving ini bertujuan untuk menggurangi sampah plastik yang masuk ke TPS3R Saling Asih sekaligus meningkatkan pendapatan pengelolanya. Perbedaan dengan paving dari plastik di beberapa daerah lain yaitu paving yang dihasilkan tidak bau atau dihinggapi lalat.
Kota Pekalongan diambang darurat sampah. Hal ini dikarenakan TPA Degayu, sebagai satu-satunya tempat berakhirnya seluruh sampah Kota Pekalongan, diprediksi hanya akan mampu menampung sampah sampai akhir 2024 atau awal tahun 2025. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan mendorong adanya kesadaran warga masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Partisipasi masyarakat dibutuhkan khususnya dalam pengelolaan sampah dari rumah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) kemudian, diangkut menuju ke Tempat Pemprosesan akhir (TPA) Degayu.
Dari persoalan diatas pengelola TPS 3R Saling Asih Kuripan Lor yaitu Pak Sukimin mempunyai ide inovasi yaitu Olah Sampah Plastik Jadi Paving Block dengan Alat Konvensional untuk mengurangi sampah an organik yang dikelola di TPS 3R. Langganan sampah rumah tangga maupun instansi yang dikelola oleh TPS 3R sebanyak 400. Dari pengambilan sampah tersebut ke Masyarakat dengan kendaraan roda tiga dan gerobak sampah. Pemilahan sampah ada yang organlk dlkelola dlbuat pupuk dan an organik dikelompok jenlsnya. Disamping pengurangan sampah juga hasilnya produknya bisa dimanfaatkan yaitu berupa Loster Block, Paving Block dan Batako Blok.
Nama | : | SUKIMIN |
Alamat | : | Kuripan Lor Gg.16 RT 03 RW 05 Kel. Kuripan Yosorejo Kec. Pekalongan Selatan |
No. Telepon | : | 085642549348 |