Desa Tuwel Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah (Centre Nasional Bawang Putih) merupakan Daerah penghasil bawang putih terbesar di Provinsi Jawa Tengah bahkan di Indonesia. Tercatat terdapat 100-110 Hektar lahan bawang putih di Desa Tuwel. Namun dengan berbagai potensinya disektor pertanian wilayah ini masih mengalami kesulitan dalam mengolah hasil panen bawang putih yang tidak lolos pasar (kualitas grade B) yang hanya menumpuk menjadi limbah organik. Data mengatakan terdapat 30% bawang putih yang menjadi limbah organik. Selain tantangan tantangan tersebut Kabupaten Tegal masih memiliki tantangan pada penurunan pemanfaatan daun pepaya dan permasalahan Hama Thrips pada tanaman cabai, tercatat ada 60-80 Hektar lahan cabai di Desa Tuwel, hal ini menjadi permasalahan terbesar bagi petani.
Oleh karena itu, terciptalah solusi berupa produk inovasi Biopestisida Jumapetih hasil pemanfaatan limbah organik bawang putih dan daun pepaya sebagai pengendalian Hama Thrips Pada Tanaman Cabai. Limbah bawang putih dan daun pepaya ini mengandung allicin dan papain yang dapat mengganggu metabolisme Hama Thrips sehingga dapat mengendalikan perkembangan Hama. Produk Inovasi ini sudah di uji efikasi melalui Green House bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Kabupaten Tegal dengan hasil ke efektivitasan produk sebesar 95.8%.
Selain melakukan uji efikasi melalui green house produk inovasi ini juga telah bekerja sama dengan petani petani di Kabupaten Tegal hingga Kabupaten Banyumas dengan sempel Bapak Joko Setiawan, petani Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal dengan hasil ke efektivitasan sebesar 91.8%, Bapak Alwan Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal dengan hasil ke efektivitasan sebesar 92.5% dan pada Bapak Imam Tahmudi Kabupaten Banyumas dengan hasil ke efektivitasan sebesar 93.3%.
Desa Tuwel (Centre Nasional Bawang Putih) merupakan Desa penghasil bawang putih terbesar yang ada di Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Sebagai penghasil bawang putih terbesar di Kabupaten Tegal petani di Desa Tuwel sering kali mengalami permasalahan penurunan penjualan yang mengakibatkan bawang putih busuk dan menjadi limbah organik. Petani di Desa Tuwel sering kali mengalami kesulitan dalam pengolahan limbah bawang putih. Data mengatakan ada 30% hasil panen bawang putih yang menjadi limbah organik, hal ini menyebabkan kerugian besar untuk petani khususnya petani bawang putih di Desa Tuwel Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
Dengan permasalahan yang dialami oleh petani bawang putih di Desa Tuwel tentang penurunan penjualan bawang putih, pemanfaatan limbah bawang putih sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada terkhususnya di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Bawang putih lokal Desa Tuwel lebih unggul dalam kandungan allicinnya dibandingkan bawang putih import.
Selain Limbah bawang putih yang menjadi permasalahan di Desa Tuwel, Limbah daun pepaya juga menjadi permasalahan yang perlu penanganan lebih lanjut, daun pepaya belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga menyebabkan penumpukan dan menjadi limbah organik, karena sebelumnya masyarakat hanya mengonsumsi dan memanfaatkan buah pepaya untuk diolah sebagai manisan, padahal daun pepaya memiliki kandungan papain yang dapat dijadikan sebagai Biopestisida untuk memberantas Hama Thrips (Scirtothrips Persease) pada tanaman.
Hama Thrips (Scirtothrips Persease) sangat berbahaya bagi perkembangan tanaman terutama tanaman cabai, Hama Thrips (Scirtothrips Persease) dapat menyebabkan produktivitas tanaman cabai menurun yang akan berdampak pada perubahan warna daun menjadi warna tembaga, mengeriting dan menjadi keriput. Penurunan produktivitas tanaman cabai juga akan berdampak pada hasil akhir dari tanaman cabai
Penanganan permasalahan Hama Thrips (Scirtothrips Persease) pada tanaman cabai dengan menggunakan Pestisida kimia justru memberikan dampak negatif dan efek samping yang buruk terhadap lingkungan maupun manusia, pestisida kimia dapat berdampak pada residu tanah. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan yang ada kami menciptakan produk inovasi di sektor pertanian berupa Bio-pestisida Jumapetih yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah bawang putih dan daun pepaya sebagai pengendalian Hama Thrips (Scirtothrips Persease) pada tanaman cabai. Bawang putih dan Daun pepaya memiliki kandungan Allicin dan Papain yang dapat menganggu metabolisme Hama dan memberantas Hama Thrips pada tanaman cabai.
Biopestisida Jumapetih (Jurus Maut Pepaya Bawang Putih) merupakan produk inovasi yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah organik bawang putih dan daun pepaya yang ada di Desa Tuwel (Centre Nasional Bawang Putih) Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Produk inovasi Biopestisida Jumapeetih ini memiliki fungsi untuk mengendalikan Hama Thrips (Scirtothrips Persease) Pada Tanaman Cabai.
Produk Inovasi Biopestisida Jumapetih merupakan produk inovasi dari pemanfaatan limbah organik bawang putih dan daun pepaya yang dijadikan untuk pengendalian Hama Thrips pada tanaman cabai, produk inovasi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah sebagai berikut :
Nama | : | M. Ihdan Firdausa |
Alamat | : | Jalan Raya Tuwel, RT. 03 / RW. 02, Tuwel, Bojong, Tuwel, Bojong, Tegal, Jawa Tengah 52465, Indonesia |
No. Telepon | : | 0878 5067 6072 |