Nana Ink, Tinta Spidol Kertas dari Kulit Pisang dan Arang Aktif sebagai Pewarna Alami Ramah Lingkungan

Kulit pisang merupakan salah satu limbah organik yang sering kali dibuang tanpa dimanfaatkan. Padahal kulit pisang mengandung pigmen seperti tanin yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tinta alami. Tanin yang dapat menghasilkan warna cokelat hangat atau bahkan cokelat kehitaman pada tinta yang dihasilkannya. Selain itu, dalam penelitian ini kami juga menggunakan arang aktif sebagai bahan tambahan untuk mengikat warna pada tinta agar tinta menjadi lebih pekat.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji potensi kulit pisang sebagai bahan dasar untuk membuat tinta alami serta menghasilkan tinta ramah lingkungan yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis.

Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan kepustakaan. Proses pembuatan tinta meliputi pembuatan bubuk kulit pisang, perebusan kulit pisang, penambahan arang aktif, penyaringan hingga pengemasan. Dari hasil uji coba yang kami lakukan didapati sampel sebagai berikut: Sampel A terdiri dari 200gr bubuk kulit pisang kering, 200ml air, dan 60ml cuka, dan Sampel B terdiri dari 150gr bubuk kulit pisang kering, 250ml air, 15gr bubuk arang aktif, cuka 20ml.

Dari kedua sampel tersebut, sampel B menunjukkan hasil yang lebih baik dari sampel A, warna yang dihasilkan lebih pekat dan teksturnya tidak terlalu encer, serta aromanya tidak terlalu menyengat. Jadi, dari hasil uji coba yang kami lakukan, sampel B sudah dapat digunakan sebagai tinta spidol yang ramah lingkungan.

Kata Kunci: Tinta, Kulit pisang

 

 

Tinta yang sering kali dijumpai di toko-toko pasti mengandung banyak bahan kimia berbahaya seperti toksisitas, xylene, prophyl alcohol dan lain sebagainya yang dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh baik jangka panjang maupun jangka pendek. Selain itu, tinta berbahan kimia sintetis juga tidak ramah lingkungan. Jika tinta tersebut dibuang sembarangan, bahan-bahan kimia didalamnya akan merusak lingkungan sekitar. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membuat tinta menggunakan bahan alami yang diekstrak dari kulit pisang. Peneliti mengambil kulit pisang sebagai bahan utama karena limbah kulit pisang masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat, biasanya limbah kulit pisang dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu. Kulit pisang juga mengandung pigmen seperti tanin yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tinta. Tanin adalah senyawa polifenol yang umumnya menghasilkan warna cokelat hingga cokelat kehitaman. Untuk kulit pisang sendiri, warna yang dihasilkan dari tanin yang terkandung adalah cokelat kehitaman.

1. Ramah lingkungan, karena mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan

2. Memanfaatkan limbah karena bahan baku diambil dari limbah kulit pisang

3. Bahan baku mudah didapatkan dan harganya bisa dibilang cukup murah

4. Aman bagi kesehatan karena 100% menggunakan bahan bahan alami tanpa tambahan bahan kimia sintetis

Nama : Bunga Ramadhani Ulya
Alamat : Jalan Gunungpring, Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang
No. Telepon : 088980213210