Nanopartikel perak (AgNPs) merupakan partikel perak dengan ukuran sangat kecil, yaitu antara 1 hingga 100 nm, yang memiliki karakteristik unik dan kompleks. Keunggulannya tersebut menjadikannya sangat potensial untuk berbagai aplikasi, terutama di bidang kesehatan. Namun, produk AgNPs yang tersedia di pasaran saat ini masih terbatas dan seringkali dijual dengan harga yang relatif mahal. Untuk mengatasi permasalahan ini, dikembangkan produk AgNPs komersial yang disintesis menggunakan metode green synthesis dengan bantuan reduktor berupa limbah industri carica (biji dan kulit carica). Proses ini menawarkan sejumlah keunggulan, di antaranya ramah lingkungan, efisiensi energi, proses sintesis yang cepat, serta menghasilkan nanopartikel dengan karakteristik yang baik dan stabil. Selain itu, penggunaan limbah industri carica sebagai bahan reduktor membuat produk ini memiliki harga jual yang lebih ekonomis. Sebagai langkah lanjut, produk AgNPs ini telah digunakan untuk membuat dua produk turunan, yaitu transdermal patch dan larutan pengawet alami untuk buah dan sayur. Berbagai pengujian telah dilakukan, baik untuk efektivitas dalam penyembuhan luka menggunakan transdermal patch maupun pengawetan buah dan sayur. Hasil pengujian menunjukkan performa yang baik, dan produk ini kini siap dipasarkan. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya menjadi terobosan dalam pengolahan limbah industri carica, tetapi juga menawarkan solusi terhadap masalah kelangkaan dan mahalnya produk nanopartikel perak di pasar.
Nanopartikel perak (AgNPs) merupakan partikel perak dengan ukuran yang relatif kecil, yaitu antara 1 hingga 100 nm. Material ini terkenal dengan karakteristiknya yang unik dan kompleks, seperti sifat antibakteri, antijamur, antikanker, antiinflamasi, dan antioksidan (Zare-Bidaki et al., 2023). Oleh karena itu, pemanfaatan AgNPs sangat luas, di antaranya dalam produk kosmetik (Xi et al., 2022), pembuatan obat (Lekha et al., 2021), komponen elektronik (Htwe et al., 2022), material pelapis (Niyonshuti et al., 2020), remediasi lingkungan (Fiorati et al., 2020), antiseptik (Faísca et al., 2021), sistem pembawa obat target dan gen teranostik (Sakthi et al., 2022), vaksin (Rodríguez-Calderón et al., 2022), serta biosensor (Choi et al., 2021). Namun, meskipun AgNPs memiliki banyak manfaat, produk AgNPs yang tersedia di pasaran sulit ditemukan dan harganya tergolong mahal.
Proses sintesis nanopartikel perak umumnya dilakukan dengan metode top-down dan bottom-up, yang memerlukan biaya besar dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, metode green synthesis mulai dikembangkan sebagai alternatif yang lebih efisien. Metode ini menawarkan banyak keunggulan, seperti ramah lingkungan, biaya rendah, penggunaan energi yang lebih efisien, serta menghasilkan nanopartikel dengan karakteristik yang baik dan stabil (Kaabipour & Hemmati, 2021). Metode green synthesis menggunakan reduktor alami yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti terpenoid dan flavonoid, yang banyak ditemukan pada berbagai bahan alam, termasuk carica.
Penelitian sebelumnya (Saputri et al., 2020) menunjukkan bahwa senyawa terpenoid dan flavonoid melimpah pada buah carica, yang merupakan tanaman khas Wonosobo. Selain itu, senyawa ini juga ditemukan pada biji dan kulit buah carica (Widayanti et al., 2023; Baihaqi et al., 2020), yang sering dibuang oleh industri pengolahan carica karena hanya daging buah yang dimanfaatkan untuk produk makanan seperti manisan. Oleh karena itu, penulis mengembangkan nanopartikel perak komersial yang disintesis dengan metode green synthesis menggunakan limbah industri carica (biji dan kulit carica) sebagai reduktor. Produk ini diharapkan dapat menjadi terobosan dalam pengolahan limbah carica dan mengatasi permasalahan kelangkaan serta harga mahalnya produk AgNPs.
Selain nanopartikel perak, produk turunan berupa transdermal patch dan larutan pengawet alami untuk buah dan sayur juga telah dikembangkan. Transdermal patch yang mengandung AgNPs terbukti efektif dalam mempercepat penyembuhan luka dengan sifat antibakterinya. Sementara itu, larutan pengawet alami yang menggunakan AgNPs dapat memperpanjang umur simpan buah dan sayur, seperti stroberi dan kol, yang diuji coba di Wonosobo. Berbagai pengujian telah dilakukan dengan hasil yang baik, dan produk-produk ini siap untuk dipasarkan, memberikan solusi tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk ketahanan pangan dan pengelolaan limbah industri carica.
Produk nanopartikel perak (AgNPs) yang dikembangkan memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya sangat potensial dalam berbagai aplikasi, terutama di bidang kesehatan dan pengolahan pangan. Nanopartikel perak ini memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu dalam skala nanometer, yang memungkinkan penggunaan yang lebih optimal dan efektif. Karakteristik yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, di mana distribusi ukuran nanopartikel merata, memastikan kestabilan fisik yang baik. Selain itu, nanopartikel perak ini merupakan nanopartikel murni tanpa pengotor dan memenuhi ambang batas maksimal kandungan logam berat, menjadikannya aman digunakan.
Proses sintesis yang dilakukan menggunakan metode green synthesis menambah keunggulannya, karena metode ini ramah lingkungan, tanpa melibatkan bahan kimia berbahaya dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Penggunaan limbah industri carica (biji dan kulit carica) sebagai reduktor dalam proses ini memberikan nilai tambah pada limbah tersebut, mengurangi pemborosan, serta mendukung prinsip ekonomi sirkular. Selain itu, metode sintesis dan bahan yang digunakan menjadikan produk ini tergolong ekonomis, dengan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode konvensional.
Selain nanopartikel perak, produk ini juga menghasilkan dua produk turunan yang memiliki manfaat luar biasa. Transdermal patch yang mengandung nanopartikel perak terbukti efektif dalam mempercepat penyembuhan luka, berkat sifat antibakteri yang dimilikinya. Produk ini memberikan solusi praktis, aman, dan efektif untuk terapi luka luar, serta menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis dibandingkan produk pengobatan lainnya. Larutan pengawet alami untuk buah dan sayur yang dihasilkan dari nanopartikel perak juga memiliki keunggulan dalam memperpanjang umur simpan produk pertanian secara alami, tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi pemborosan pangan, tetapi juga meningkatkan kualitas produk dan memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan bagi industri pertanian dan pangan.
Nama | : | Mei Suhantoro |
Alamat | : | Jl. Jogonegoro Km. 2, Desa Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia |
No. Telepon | : | 088216475287 |