Agnivolt : Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH) Modular yang dilengkapi sistem IoT dan Monitoring Apps dalam upaya Peningkatan Efisiensi Energi dari Sumber Mata Air

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki lebih dari 170 mata air yang menyimpan potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, khususnya di daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan PLN. Di tengah krisis energi global dan tingginya ketergantungan terhadap sumber energi fosil, pemanfaatan energi lokal yang bersih dan berkelanjutan menjadi solusi strategis.

Permasalahan utama yang dihadapi dalam pemanfaatan sumber mata air sebagai pembangkit adalah keterbatasan sistem yang sesuai dengan kondisi geografis lokal, serta kurangnya sistem monitoring yang dapat memastikan efisiensi dan keandalan operasional secara berkelanjutan. Tanpa sistem pengawasan yang baik, risiko kerusakan, pemborosan energi, dan kesulitan perawatan menjadi kendala utama dalam implementasi PLTMH.

Agnivolt hadir sebagai solusi berupa sistem PLTMH modular yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi debit air dan elevasi. Sistem ini dilengkapi dengan monitoring apps berbasis IoT yang memungkinkan pemantauan data real-time seperti debit air, tegangan, arus, hingga histori performa melalui perangkat mobile atau web. Seluruh data tersimpan di server berbasis cloud yang terintegrasi dengan sistem notifikasi dan peringatan dini.

Hasil dari inovasi ini memungkinkan satu titik sumber air menghasilkan listrik hingga 3,4 kW dengan efisiensi tinggi. Selain menurunkan emisi karbon, Agnivolt mendorong kemandirian energi desa dan membuka peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan energi bersih yang dapat dipantau dan dikelola secara digital.

Di banyak wilayah pedesaan di Indonesia, termasuk Kabupaten Klaten, masih terdapat ketimpangan akses terhadap energi listrik yang stabil, berkelanjutan, dan terjangkau. Meski Klaten memiliki lebih dari 174 sumber mata air yang tersebar di berbagai kecamatan, potensi tersebut sebagian besar belum dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Masyarakat di daerah yang jauh dari jaringan PLN kerap mengandalkan genset berbahan bakar fosil yang mahal dan tidak ramah lingkungan. Di sisi lain, program elektrifikasi desa sering terkendala mahalnya infrastruktur, sulitnya akses geografis, serta minimnya pemantauan teknis untuk pembangkit skala kecil di lapangan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, kami mengembangkan Agnivolt, sebuah sistem PLTMH modular yang mampu menyesuaikan dengan berbagai kondisi mata air dan medan wilayah. Sistem ini dirancang agar mudah dibongkar pasang (portable dan scalable), sehingga cocok untuk daerah dengan akses terbatas. Keunggulan utama Agnivolt adalah integrasinya dengan aplikasi monitoring berbasis Internet of Things (IoT), yang memungkinkan operator dan masyarakat desa memantau kinerja pembangkit secara real-time. mulai dari debit air, tegangan, arus, hingga histori pemakaian melalui dashboard mobile maupun web. Hal ini mempermudah pemeliharaan, mendeteksi gangguan lebih dini, dan memastikan efisiensi maksimal dari sumber energi yang digunakan.

Inovasi Agnivolt berawal dari riset lapangan yang kami lakukan di wilayah Umbul Ponggok, Klaten, pada akhir 2023, di mana ditemukan sejumlah titik mata air dengan debit yang konstan namun belum dimanfaatkan secara produktif. Melihat potensi ini, tim kami memulai pengembangan prototipe PLTMH skala mikro berbasis modular, yang awalnya diuji dalam bentuk pembangkit sederhana di aliran kecil. Seiring kebutuhan monitoring dan evaluasi performa, sistem mulai dikembangkan secara bertahap menjadi smart micro-hydro dengan teknologi sensor dan pengiriman data jarak jauh menggunakan ESP32 dan beberapa komponen lainnya. Agnivolt kini telah memasuki tahap pengujian fungsional di lokasi uji coba dan siap untuk direplikasi di desa-desa lainnya di Klaten dan sekitarnya.

  1. Desain Modular dan Fleksibel
    Agnivolt dirancang dalam bentuk modular, sehingga dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi topografi dan debit air yang berbeda-beda di lapangan. Hal ini memudahkan proses instalasi, pembongkaran, pemindahan, dan pengembangan skala sesuai kebutuhan masyarakat desa.
  2. Integrasi IoT untuk Monitoring Real-time
    Inovasi ini dilengkapi dengan sistem pemantauan berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pengguna dan pengelola memantau performa sistem secara langsung melalui aplikasi mobile maupun dashboard web. Data seperti debit air, tegangan, arus, hingga histori gangguan dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
  3. Efisiensi Energi dan Biaya
    Dengan efisiensi sistem ±70%, Agnivolt mampu menghasilkan listrik hingga ±3,4 kW dari debit air 50 liter/detik dengan head 10 meter. Dalam perhitungan keekonomian, sistem ini memiliki masa balik modal kurang dari satu tahun, menjadikannya sangat hemat dalam jangka panjang dibandingkan genset konvensional.
  4. Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
    Tidak menggunakan bahan bakar fosil dan tidak menghasilkan emisi, Agnivolt adalah solusi pembangkit yang ramah lingkungan dan mendukung target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek energi bersih dan terjangkau.
  5. Mudah Dikelola oleh Masyarakat
    Sistem ini dirancang agar dapat dioperasikan dan dipelihara oleh warga lokal melalui pelatihan dasar, sehingga mendorong kemandirian desa dalam mengelola sumber energi tanpa ketergantungan pada pihak eksternal.
  6. Skalabilitas dan Replikasi Tinggi
    Agnivolt dapat direplikasi di banyak titik sumber air dengan biaya terjangkau dan desain yang seragam. Ini membuka peluang untuk pengembangan energi mandiri berbasis komunitas di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki potensi serupa.

Nama : Wisnu Rasyidin Azhari
Alamat : Logantung 009/004, Kranggan, Polanharjo, Klaten
No. Telepon : 6285893438967