(SI-TOUCH) POMPA AIR BERTENAGA SURYA UNTUK IRIGASI SAWAH BERBASIS INTERNET OF THINGS

Desa Ringinharjo, Kecamatan Gubug, merupakan wilayah dengan dominasi lahan pertanian yang mencapai 70% dari total luas desa. Keberhasilan usaha tani di wilayah ini sangat bergantung pada sistem irigasi. Namun, keterbatasan jaringan irigasi dan letak lahan yang jauh dari sumber air menyebabkan distribusi air tidak merata, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan produktivitas pertanian.

Sebagai alternatif, petani menggunakan pompa air berbahan bakar bensin untuk menyuplai air ke lahan pertanian. Namun, solusi ini tidak efisien secara ekonomi karena tingginya biaya bahan bakar, sulitnya akses ke pasokan, dan jarak yang jauh dari jaringan listrik. Hal ini mendorong perlunya pengembangan sistem irigasi yang lebih hemat energi, terjangkau, dan ramah lingkungan.

Menanggapi permasalahan tersebut, dibuat inovasi berupa “Si-Touch” (Pompa Air Tenaga Surya untuk Irigasi Sawah Berbasis IoT) yang terintegrasi dengan sistem irigasi tetes (drip irrigation). Sistem ini memanfaatkan energi surya sebagai sumber tenaga utama dan memungkinkan penyiraman dilakukan secara otomatis dan efisien. Pemantauan serta pengoperasian sistem dilakukan melalui platform digital berbasis Internet of Things.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa inovasi ini mampu menghemat biaya operasional hingga Rp 10.100.000 per tahun dan mengurangi konsumsi air hingga 60%. Dengan investasi awal sebesar Rp 3.472.375 dan nilai NPV positif sebesar Rp 34.816.147, inovasi ini terbukti layak secara teknis dan ekonomis. Selain itu, “Si-Touch” juga berpotensi meningkatkan pengetahuan masyarakat desa mengenai pemanfaatan teknologi energi terbarukan dalam sektor pertanian.

Pertanian di Indonesia sangat bergantung pada ketersediaan air, sehingga irigasi menjadi salah satu faktor utama penentu keberhasilan usaha tani (Herliyani, 2012). Di Desa Ringinharjo, Kecamatan Gubug, sekitar 70% wilayahnya merupakan lahan pertanian yang sangat memerlukan sistem irigasi yang efektif. Namun, saluran irigasi yang ada tidak mampu menjangkau seluruh area, terutama lahan yang berada jauh dari sumber air dan jaringan irigasi utama. Kondisi ini menyebabkan distribusi air tidak merata, yang berdampak pada pertumbuhan tanaman, kualitas hasil panen, bahkan bisa mengakibatkan gagal panen.

Sebagai solusi sementara, petani menggunakan pompa air berbahan bakar bensin untuk mengalirkan air ke lahan yang sulit dijangkau. Namun, solusi ini menimbulkan masalah baru, yakni tingginya biaya operasional akibat mahal dan terbatasnya akses terhadap bahan bakar serta konsumsi bensin yang cepat habis. Terlebih lagi, jarak sejauh 500 meter dari sumber listrik membuat penggunaan pompa listrik tidak memungkinkan. Hal ini menunjukkan perlunya sumber energi alternatif yang lebih efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan.

Melihat potensi besar sinar matahari di wilayah tersebut, muncul inovasi berupa pengembangan sistem pompa irigasi bertenaga surya berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini lahir dari kebutuhan nyata di lapangan sekaligus semangat untuk memperkenalkan teknologi energi terbarukan kepada masyarakat desa. Sistem ini diberi nama "Si-Touch" (Pompa Air Bertenaga Surya untuk Irigasi Sawah Berbasis IoT).

Sejak awal pengembangannya, produk ini didesain agar dapat mengganti pompa berbahan bakar bensin dengan sistem pompa tenaga surya yang otomatis, efisien, dan mudah dioperasikan. Dengan bantuan teknologi IoT, pengoperasian pompa bisa dikendalikan atau dipantau dari jarak jauh, sehingga semakin mempermudah pekerjaan petani. Selain itu, program ini juga berfungsi sebagai media edukasi bagi masyarakat Desa Ringinharjo dalam memahami dan memanfaatkan energi surya secara mandiri.

Melalui pengembangan Si-Touch, diharapkan terjadi peningkatan efisiensi irigasi, penurunan biaya operasional, dan secara jangka panjang mampu meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat ketahanan pangan lokal dengan pendekatan berbasis teknologi.

Aspek

Teknologi Konvensional (Pompa BBM & Irigasi Manual)

Inovasi “Si-Touch” (Pompa Surya + Irigasi Tetes + IoT)

Keunggulan Inovasi

Sumber Energi

Bensin atau solar

Energi surya

Ramah lingkungan, bebas biaya bahan bakar

Biaya Operasional Tahunan

Tinggi (beli BBM rutin)

Sangat rendah (nyaris nol)

Penghematan hingga Rp 10.100.000 per tahun

Efisiensi Air

Rendah (banyak terbuang ke area tidak perlu)

Tinggi (tetes langsung ke akar)

Hemat air hingga 60%, cocok untuk lahan terbatas

Sistem Penyiraman

Manual, butuh tenaga kerja

Otomatis via sistem terjadwal & sensor

Hemat waktu & tenaga petani

Kontrol & Pemantauan

Tidak tersedia

Terkoneksi IoT, bisa dikontrol via smartphone

Pemantauan jarak jauh, responsif dan modern

Ketergantungan Infrastruktur

Tinggi (butuh BBM & akses jalan)

Mandiri (berbasis panel surya, tanpa PLN/BBM)

Cocok untuk wilayah terpencil & minim infrastruktur

Dampak Lingkungan

Emisi karbon, polusi suara

Nol emisi dan bebas kebisingan

Lebih hijau dan berkelanjutan

Berdasarkan tabel perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa inovasi “Si-Touch” menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan teknologi irigasi konvensional. Dengan memanfaatkan energi surya, sistem irigasi tetes, dan teknologi IoT, “Si-Touch” mampu menghadirkan solusi yang hemat energi, efisien dalam penggunaan air, ramah lingkungan, dan mudah dioperasikan. Inovasi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional petani secara drastis, tetapi juga meningkatkan efektivitas penyiraman dan produktivitas pertanian. Keunggulan tersebut menjadikan “Si-Touch” sangat cocok diterapkan di wilayah pedesaan yang minim infrastruktur dan berpotensi besar dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Nama : Muhammad Luqmanul Chakim
Alamat : Jalan ringinlor-paiton, Desa Ringinharjo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan
No. Telepon : 087709195790