Hijauan pakan ternak terdiri dari berbagai macam jenis, namun sebagai pakan ruminan hijauan pakan ternak dari keluarga Poaceae dengan genus Pennisetum adalah pakan yang paling populer digunakan saat ini, hal ini karena produksinya yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan hijauan pakan lainnya Peternak harus menyediakan pakan ternak dalam jumlah besar untuk ternak setiap hari sebagai pakan ternak. Namun, selama kekeringan, jumlah hijauan akan langka, sehingga petani akan kesulitan mencari pakan. Untuk itu, peternak dapat menyimpan cadangan pakan ternak sebelum musim kemarau dengan memperhatikan kualitas dan kualitas pakan ternak ruminansia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat diatasi dengan alat inovatif dan bahan yang memadai. Keberadaan daun lamtoro (Leucaena leucocephala) yang mengandung daun lamtoro mengandung protein sedangkan kalsium dan fosfor masing-masing antara 1,9-3,2% dan 0,15-0,35% dari bahan kering. Dari permasalahan tersebut, kami berinovasi untuk menciptakan Ruminans Machine dengan fitur pencacahan, pemadatan, dan pemvakuman yang dapat memudahkan peternak dalam menyimpan pakan ternak dan kualitas serta kuantitas pakan ternaknya tetap terjaga. Proses pembuatan Ruminans Machine ini meliputi: 1) Pengumpulan alat dan bahan 2) Membuat rangka mesin 3) Perakitan mesin 4) Finishing mesin 5)Pengujian mesin menggunakan rerumputan dan daun lamtoro.
Kata Kunci: Daun Lamtoro, Hijauan, Pakan Ternak, Ruminans Machine
Peningkatan populasi hewan ternak di Indonesia terus dilakukan pemerintah melalui berbagai program, salah satu tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan melalui pemberdayaan peternakan domestik. Peningkatan populasi hewan ternak salah satunya dilakukan melalui peningkatan kebutuhan pakan menggunakan silase. Silase merupakan pakan ternak yang dihasilkan melalui proses fermentasi alami bakteri asam laktat (BAL). Silase dapat berasal dari bahan baku berupa hijauan, limbah pertanian, serta bahan pakan lainnya. . Silase memanfaatkan bakteri pengurai sehingga menurunkan pH menjadi 4-4,5. Silase dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sekitar 6 bulan sampai 1 tahun tanpa mengurangi kadar nutrisi yang terkandung didalamnya sehingga pakan silase ini dapat menjadi stok pakan ternak ketika musim kemarau.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 sebanyak 56,07% pengeluaran peternak digunakan untuk pembelian pakan. Pakan yang sering dikonsumsi oleh ternak ruminansia adalah pakan hijauan dan biji-bijian yang diolah menjadi pakan silase. Pada umumnya proses pembuatan silase masih menggunakan metode konvensional. Metode pembuatan silase secara konvensional oleh peternak dilakukan dengan pencacahan hijauan, penginjakan hijauan dengan tenaga manusia, serta penyimpanan pada ruang tertutup. Namun, metode konvensional ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 1) Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembuatannya sehingga kurang efisien; 2) Membutuhkan tenaga manusia yang cukup besar sehingga kurang efektif; 3) Hasil silase yang dihasilkan masih kurang sempurna berdampak pada masa simpan kurang lebih 2 minggu. Pada metode konvensional juga masih menggunakan mesin pencacah dengan bahan bakar solar sehingga menimbulkan polusi udara maupun suara yang bising. Selain itu, pengurangan udara dalam plastik juga mempengaruhi produk hasil, jika pengurangan udara kurang maksimal, akan berpengaruh pada pertumbuhan bakteri dan jamur serta masa simpan pakan menjadi lebih singkat.(BPS,2021).
Proses pembuatan silase pada ternak Indonesia masih banyak menggunakan metode pengemasan tradisional sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pakan dalam negeri terutama di musim kemarau, permasalahan ini menyulitkan sektor peternakan untuk berkembang sehingga pemenuhan pangan dan kesejahteraan masyarakat masih perlu diperhatikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu ada pengembangan.Desain mesin pengemas silase menggunakan sistem press sdehingga dapat meningkatkan produktivitas hewan ternak melalui peningkatan kualitas, kuantitas, dan keamanan produk pakan ternak. Proses pengemasan silase yang masih manual memakan waktu lama, membutuhkan banyak energi, dan produk pakan yang dihasilkan tidak baik karena kemasan yang digunakan kurang padat dan proses penyegelan tidak sepenuhnya tertutup sehingga ada bahan lain yang dapat mempengaruhi proses fermentasi. Kualitas fermentasi silase sangat dipengaruhi oleh proses pengemasan. Proses pengemasan silase yang masih manual ini membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang besar, dan produk pakan yang dihasilkan kurang baik karena kemasan yang digunakan kurang terpadatkan dan proses penyegelan tidak tertutup sempurna sehingga adanya material-material lain yang dapat mempenagruhi proses fermentasi. Kualitas fermentasi silase sangat dipengaruhi proses pengemasannya, kualitas silase dapat dilihat dari karakteristik.
Silase merupakan produk olahan yang diawetkan dengan teknologi fermentasi terkontrol yang dibuat dari potongan hijauan segar atau hijauan makanan ternak (HMT) yang berkadar air tinggi yaitu sebesar 65-75%. Pembuatan silase bertujuan untuk mengatasi masalah kesulitan penyediaan hijauan makanan ternak pada musim kemarau. Sekarang ini, kebutuhan akan pakan ternak semakin meningkat seiring dengan program pemerintah dalam upaya melakukan swasembada pangan di Indonesia. Keunggulan dari produk silase diantaranya nilai gizi silase setara dengan hijauan segar bahkan dapat lebih tinggi, disukai oleh ternak dan tersedia sepanjang tahun baik musim hujan maupun kemarau. Ketersediaan limbah pertanian untuk digunakan sebagai bahan pembuatan pakan. Data statistik pertanian menunjukkan bahwa produksi jagung di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Mesin terdiri atas bagian pengumpan bahan, pencacah, pengeluaran bahan, dan motor penggerak.
Dari latar belakang diatas, peneliti memiliki inovasi berupa Ruminans Machine yang bermanfaat untuk mengemas dan memperpanjang masa simpan pakan ternak ruminansia. Selain itu, inovasi ini juga dapat membantu mengolah pakan ternak dalam jumlah yang besar sehingga meringankan pekerjaan peternak ruminansia.
Pakan silase yang dihasilkan Ruminans Machine di bandingkan dengan alat lain diantaranya:
Kami sudah pernah menemukan penelitian yang sejenis dengan penelitian kami. Namun, proses pembuatan silase berbeda, dimana penelitian terdahulu membuat silase secara konvensional hijauan dicacah mengunakan pisau dan di pres dalam drum dengan di injak yg mengakibatkan kualitas pakan tidak terjaga. Sedangkan Ruminans Machine dapat di jalankan lebih cepat, mudah karena semua fitur sedah ada dalam 1 mesin. Sehingga pakan ternak tetap terjaga hingga beberapa bulan setelah di kemas. Penerapan Ruminans Machine dapat diaplikasikan pada masyarakat dan dunia industri.
Nama | : | Vina Puspitasari |
Alamat | : | Ds. Kedungsuren, RT 04, RW 01, Muntuksari, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah |
No. Telepon | : | 089508575288 |