PRECISION FARMING (SMART INDOOR FARMING)

Permasalahan ketersediaan lahan pertanian di daerah urban serta tingginya konsumsi energi dan air dalam pertanian konvensional mendorong perlunya sistem pertanian alternatif yang efisien dan berkelanjutan. Smart Indoor Farming berbasis hidroponik hadir sebagai solusi inovatif yang memungkinkan pertanian dilakukan dalam ruangan dengan sistem tertutup, minim lahan, hemat air, dan bebas pestisida.

Meskipun tidak menggunakan sistem otomatisasi seperti IoT, AI, maupun kendali jarak jauh, sistem ini tetap efektif melalui pengelolaan manual yang terukur dan penggunaan teknologi sederhana yang mudah dioperasikan. Dengan pendekatan circular economy, limbah organik, air sisa, dan pot dari plastik daur ulang dapat dimanfaatkan kembali dalam sistem, menciptakan rantai pertanian yang minim limbah dan berdampak positif secara ekonomi dan lingkungan.

Keterbatasan ruang, polusi lingkungan, serta kebutuhan pangan yang terus meningkat menjadi tantangan utama bagi sistem pertanian masa kini, terutama di wilayah perkotaan. Sistem pertanian tradisional sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut secara efisien. Oleh karena itu, diperlukan sistem pertanian baru yang mampu berproduksi dalam ruang terbatas dengan kontrol penuh terhadap lingkungan tanam.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Smart Indoor Farming berbasis hidroponik memungkinkan tanaman tumbuh dalam sistem air bernutrisi tanpa menggunakan tanah. Tanpa bergantung pada musim dan cuaca, sistem ini bisa berproduksi sepanjang tahun. Selain itu, pendekatan manual yang disederhanakan justru membuatnya mudah diterapkan oleh pemula maupun UMKM.

Penerapan prinsip circular economy dalam sistem ini, seperti penggunaan kembali air dan media tanam, serta pemanfaatan wadah plastik dari daur ulang, membuat inovasi ini semakin bernilai dalam upaya menciptakan pertanian urban yang berkelanjutan.

  • Tanpa kebutuhan listrik tinggi atau sistem otomatisasi mahal.
  • Dapat diterapkan di ruang sempit, seperti dapur, balkon, atau garasi.
  • Memakai komponen daur ulang sebagai bagian dari struktur sistem tanam.
  • Biaya rendah, cocok untuk pemula, pelajar, komunitas, hingga UMKM.
  • Mudah dirawat dan diawasi secara manual tanpa alat digital.

Nama : FRANSISCUS AGUNG SETIYAWAN
Alamat : BARON GEDE, RT05/RW01, PANULARAN, LAWEYAN
No. Telepon : 08562848999