"NutriKelor: Pengembangan Nugget Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai Menu Makan Bergizi Gratis berbasis Ekosistem Digital Sekolah sebagai Media Promosi dan Pemasaran”

Masalah gizi, terutama stunting, masih menjadi perhatian di Indonesia termasuk di Kabupaten Tegal. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya asupan mikronutrien yang penting bagi pertumbuhan anak. Di sisi lain, konsumsi sayur pada anak-anak juga masih rendah. Oleh karena itu, inovasi nugget daun kelor (NutriKelor) dikembangkan sebagai solusi pangan sehat dan bergizi. Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan protein, zat besi, kalsium, vitamin A, dan antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan sayuran lainnya.

Metode pengolahan Nugget daun kelor (NutriKelor) melibatkan pemilihan bahan baku yang berkualitas, pengolahan adonan dengan kombinasi daun kelor dan daging ayam. Selain itu, inovasi ini juga dipasarkan melalui ekosistem digital sekolah guna meningkatkan jangkauan distribusi. Produk ini tidak hanya menawarkan alternatif pangan sehat bagi anak-anak, tetapi juga dapat diterapkan sdalam menu Makan Bergizi Gratis di sekolah maupun Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu.

Dari segi ekonomi, inovasi ini berpotensi membuka peluang usaha berbasis sumber daya lokal, memberdayakan masyarakat, dan mendukung ekonomi sirkular. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut, seperti budidaya tanaman kelor dan diversifikasi produk, menjadi langkah strategis untuk keberlangsungan inovasi ini.

Gizi menjadi salah satu permasalahan yang kerap kali dibahas di Indonesia. Terutama dalam pemenuhan asupan protein dan mikronutrien yang diperlukan tubuh. Salah satu solusi yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memanfaatkan daun kelor. Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan.

Kelor juga merupakan sejenis tanaman Moringaceae, yang memiliki nama lain seperti limaran, moringa, ben-oil, drumstick, horseradish tree, dan malunggay di Filipina. Di Indonesia, kelor (Moringa oleifera) umumnya dimanfatkan sebagai makanan maupun obat-obatan. Melihat banyaknya anak zaman sekarang yang cenderung tidak suka mengonsumsi sayur, maka dengan adanya olahan nugget daun kelor merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Salah satu contohnya yaitu pada saat pelaksanaan program makan bergizi gratis banyak anak yang tidak menghabiskan bahkan tidak mengonsumsi lauk sayur. Kandungan nutrisi yang terdapat pada daun kelor (Moringa oleifera) lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran lainnya. Selain itu daun kelor juga mengandung berbagai macam asam amino, seperti asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftopan, sistein, methionin. Dari hasil suatu penelitian juga menyebutkan bahwa kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan antimikroba, protein, zat besi, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan serat. 

  • Terbuat dari daun kelor (Moringa oleifera) segar yang mengandung berbagai macam nutrisi yang bemanfaat bagi kesehatan.
  • Merupakan olahan rumahan, sehingga tidak menggunakan pengawet.
  • Dapat dijadikan menu pendamping pada program Makan Bergizi Gratis sebagai upaya pemenuhan gizi anak.
  • Meningkatakan nilai eknomi daun kelor (Moringa oleifera). • Memberdayakan masyarakat di sekitar rumah produksi sekaligus meningkatkan pendapatan desa.

Nama : ESTI AULIA TIARA AMANDA
Alamat : Jalan Garuda 1A Bongkok, Kramat, Kabupaten Tegal
No. Telepon : 085600322924