Industri Tenun Troso di Kobupaten Jepara semakin meningkat seiring dengan diakuinya Tenun oleh UNESCO (United Nation Educational Scientific and Ciltural Organizations). Home industri Tenun menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan seperti pencemaran sungai, berkurangnya air bersih, dan rusaknya ekosistem sungai akibat limbah pewarnaanTenun. Pengrajin Tenun belum dapat mengelola limbah cairnya dengan baik dikarenakan proses pengelolaan limbah yang membutuhkan biaya cukup besar. Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Jepara tahun 2022, tenaga kerja dalam industri tenun ikat berjumlah 115.879 pekerja dan memiliki 6.879 industri. Dari banyaknya industri tersebut dihasilkan maka air limbah yang dihasilkan juga tinggi, tetapi banyak pengrajin yang belum mengolah dan masih membuang limbahnya ke sungai dan selokan. Limbah cair yang dihasilkan berasal dari pewarna sintestis yang tergolong sulit diuraikan dan limbah hasil pelorotan lilin. Limbah zat warna yang dihasilkan dari industri Tenun adalah senyawa organik non-biodegradeble yang menyebabkan pencemaran air sungai yang mengandung logam berat. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah ini adalah menggunakan Advanted Water Purification (AWAN) sebagai proses air terdesentralisasi dengan menggunakan sumber air yang ada dan mengelolanya secara mandiri serta merealisasikan penyediaan air bersih bagi warga. Air hasil limbah industri Tenun diolah menggunakan AWAN agar tidak merusak ekosistem yang ada di sungai. AWAN menjadi IPAL (Instalansi Pengolahan Air Limbah) sementara untuk industri Tenun rumah tangga sehingga air limbah Tenun yang dihasilkan sudah tidak berbahaya ketika dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga.
Kabupaten Jepara merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal sebagai pusat penghasil Tenun Troso. Industri tenun di Kabupaten Jepara semakin meningkat seiring dengan diakuinya tenun oleh UNESCO (United Nation Educational Scientific and Ciltural Organizations).Industri tenun di Jepara dikategorikan ke dalam industri kecil atau rumah tangga yang merupakan penghasil Tenun Troso terbesar di Jawa Tengah. Produksinya tersebar ke seluruh nusantara dan di ekspor ke berbagai negara. Home industri tenun di Kabupaten Jepara yang sudah berkembang pesat menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan seperti pencemaran sungai, berkurangnya air bersih, dan rusaknya ekosistem sungai akibat limbah tenun,sehingga perlu perhatian khusus dalam pengolahan limbah tenun. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Jepara tahun 2022, tenaga kerja dalam industri tenun ikat berjumlah 115.879 pekerja dan memiliki 6.879 industri. Dari banyaknya industri yang ada maka air limbah yang dihasilkan juga tinggi, tetapi banyak pengrajin yang belum mengolah dan masih membuang limbahnya ke sungai dan selokan. Air limbah yang dihasilkan merupakan hasil dari proses pewarnaan. Zat warna yang dipakai adalah zat warna sintetik yang memiliki senyawa kompleks dan sulit terurai di lingkungan.
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi manusia. Kumalasari dan Satoto (2019), Berpendapat bahwa air merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda pemenuhannya. Manusia membutuhkan air, terutama untuk minum. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat di konsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Kecendrungan di dunia yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air bersih. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dibutuhkan sebuah solusi dari beberapa masalah yang ada. Salah satunya adalah AWAN - TEKNOLOGI ADVANTED WATER PURIFICATION UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR HOME INDUSTRI TENUN TROSO DI KABUPATEN JEPARA dengan menggunakan model pengelolaan mandiri oleh masyarakat. AWAN adalah inovasi untuk solusi pencemaan limbah pengolahan industri Tenun Troso yang diharapakan mampu meminimalisir dampak pencemaran air yang ada disekitar indutri Tenun Troso.
Mobilitas Tinggi
Bentuknya berupa paket kompak yang mudah dipindahkan, cocok untuk menjangkau berbagai home industri tenun yang tersebar di berbagai lokasi.
Solusi untuk Wilayah Terbatas Lahan
Dapat digunakan di daerah padat penduduk atau wilayah yang tidak memungkinkan membangun IPAL permanen.
Fleksibel terhadap Jenis Limbah
Bisa digunakan untuk limbah lain dengan memodifikasi media filtrasi sesuai kebutuhan.
Instalasi Mudah
Dapat digabungkan dengan kendaraan (misalnya mobil bak terbuka), sehingga cocok untuk pengolahan bergerak (mobile unit).
Metode Pengolahan Lengkap
Menggunakan kombinasi pengolahan fisik dan kimia: koagulasi, filtrasi berlapis, adsorpsi, dan desinfeksi UV.
Proses Cepat dan Efisien
Mampu mengolah 3.000 liter air limbah per jam, cukup untuk melayani rata-rata kebutuhan limbah satu home industri dalam waktu ±1 jam kerja.
Nama | : | ARYA CANDRA SAPUTRA |
Alamat | : | Rengging 9/2 Pecangaan |
No. Telepon | : | 085725963209 |