Air limbah rumah tangga jenis grey water seringkali hanya asal dibuang ke saluran air atau sungai. Sangat jarang yang harus diolah terlebih dahulu. Padahal keberadaan air limbah jenis ini dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Saat ini sudah ada sistem pengolahan air limbah rumah tangga, seperti IPAL komunal dan Ecotech Garden (EGA). Namun besarnya biaya saat pembangunan, fleksibilitas, kemudahan dan kebutuhan lahan menjadi tantangan tersendiri.
G-WATTS 3 dirancang untuk mengolah air limbah rumah tangga jenis grey water secara optimal. G-WATTS 3 terdiri dari 3 (tiga) metode yang dikombinasikan agar memperoleh hasil yang optimal. Dimensi produk ini tergolong sangat ramah untuk menjawab keterbatasan lahan di perkotaan. Sementara dari sisi operasional dan perawatan, G-WATTS 3 sangat mudah dan murah. Alat ini mendukung ekonomi sirkular karena yang seharusnya dibuang dapat kembali dimanfaatkan.
Dengan biaya produksi terjangkau dan memiliki banyak manfaat : 1. Langsung dan tak langsung ; 2. Sisi kesehatan dan lingkungan membuat G-WATTS 3 dapat menjadi pilihan untuk memulai mengolah air limbah rumah tangga jenis grey water secara mandiri atau bersama-sama di perkotaan
Secara umum, limbah rumah tangga terbagi menjadi 2 (dua). Yaitu black water (air hitam) dan grey water (air abu-abu). Black water adalah air limbah rumah tangga yang berasal dari kloset (WC). Sementara grey water merupakan air limbah rumah tangga yang berasal dari sisa buangan floor drain kamar mandi, mesin cuci, dan wastafel dapur. Bedanya, limbah grey water tidak mengandung kontaminan berat seperti yang ada di dalam limbah toilet (black water). Grey water tidak mengandung patogen yang berbahaya dalam jumlah besar, umumnya hanya mengandung lemak dan sabun. Sehingga dapat diolah dan didaur ulang untuk berbagai kegunaan.
"Grey water atau air buangan rumah tangga merupakan kunci dari penyelamatan lingkungan. Hal itu karena sekitar 90% dari limbah rumah tangga merupakan Grey water," ungkap Kepala PRLSDA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hidayat saat mengawali webinar PRLSDA seri ke-28 bertopik Ammonium Removal and Recovery from Greywater Using the Combination of Ion Exchange and air Stripping. Besarnya volume grey water tersebut menunjukkan fakta bahwa jumlah limbah cair tersebut memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali namun belum mendapatkan perhatian yang lebih. Pengelolaan dan penggunaan kembali grey water di tingkat rumah tangga dapat menjadi sebuah alternatif solusi penyediaan air bersih. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan teknologi yang mampu mengolah limbah cair rumah tangga/domestik sehingga dapat mengurangi pencemaran yang terjadi pada sungai sekaligus dapat menghasilkan ketersediaan air bersih yang dapat digunakan kembali oleh masyarakat. Pun dapat mendukung penerapan ekonomi sirkular.
Pengolahan grey water selama ini (dengan IPAL komunal dan Ecotech Garden) membutuhkan biaya yang besar atau lahan yang luas. Apalagi jika ada keterbatasan kondisi geografis. Hal itu tentu saja menjadi penghambat pengolahan grey water di masyarakat. Merancang sebuah alat yang dapat mengolah grey water dengan mudah, murah, fleksibel, portabel namun tidak membutuhkan lahan yang luas menjadi sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Keunggulan Inovasi G-WATTS 3 adalah :
Produk ini adalah awal dari sebuah mimpi bagaimana membuat alat untuk mengolah grey water yang murah, efisien dan aman untuk ruangan. Dalam jangka pendek, G-WATTS 3 sudah dapat digunakan dengan hasil secara visual yang baik. Akan kemudian dilakukan uji laboratorium terhadap effluent/ air keluaran alat ini.
Dalam jangka menengah, G-WATTS 3 direncanakan untuk memodifikasi sumber energi untuk pompa menjadi dari sumber energi terbarukan. Sementara untuk jangka panjang, penggunaan G-WATTS 3 akan dimodifikasi dan dikolaborasikan dengan penggunaan wetland apung
Nama | : | Hari Wiradi |
Alamat | : | Gajahan Rt 01 Rw 02, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta |
No. Telepon | : | 085640047166 |