SENAFER : PUPUK ORGANIK DENGAN TAMBAHAN BOOSTER CANGKANG KERANG, RAJUNGAN DAN KULIT PISANG

Kota Tegal meliliki potensi pemanfaatan sumber daya maritim yang besar, membuat masyarakat Kota Tegal sering mengkonsumsi seafood, diantaranya kerang dara dan rajungan, yang menimbulkan masalah terkait limbah cangkang kerang dara dan rajungan. Selain itu, Kota Tegal juga memiliki komoditas hasil perkebunan, salah satu yang paling banyak di hasilkan adalah pisang yang menjadi buah kedua paling banyak diproduksi di Kota Tegal, hal ini dapat menimbulkan permasalahan terkait limbah kulit pisang yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti membuat pupuk organik dari cangkang kerang dara, cangkang rajungan, dan kulit pisang karena kandungan kalsium, kitosan, dan kalium yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman, setelah di lakukan percobaan, pupuk yang di buat oleh peneliti memberikan hasil yang baik pada tanaman dengan tingkat germinasi dan tinggi kecambah yang lebih tinggi pada masa awal pertumbuhan, juga memiliki hasil uji laboratorium yang sangat baik dan memenuhi standar SNI diharapkan pembuatan pupuk ini dapat menjadi pengerak roda perekonomian dan mengurangi masalah terkait limbah.

 

Kata kunci : Pupuk, Cangkang kerang, Cangkang rajungan, Kulit pisang, Limbah, Organik

Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah (BPS Jateng), Angka Produksi dari perikanan tangkap di kota tegal mencapai 95.602 ton pada tahun 2016, .Kekayaan hasil laut Kota Tegal tentunya membuat masyarakat sering mengkonsumsi seafood, minat masyarakat dalam mengkonsumsi seafood dapat dilihat dari banyaknya warung seafood yang ada di Kota Tegal, salah satu dari seafood yang sering di konsumsi oleh masyarakat adalah rajungan dan kerang dara karna rasanya yang enak dan bergizi tinggi, namun hal tersebut juga menimbulkan efek buruk berupa penumpukan limbah cangkang rajungan dan kerang dara. Hal tersebut dapat mengkibatkan bau amis yang sangat tidak sedap, selain itu limbah cangkang rajungan dan kerang dara yang menumpuk juga dapat mengundang lalat dan menjadi tempat berkembang biak bakteri Escherichia coli yang pada akhirnya dapat menyebarkan diare. Saat ini masyarakat hanya memanfaatkan sebagaian kecil cangkang rajungan dan kerang dara untuk tambahan pakan pada hewan ternak, tentunya masih dibutuhkan penanganan lebih lanjut terkait limbah cangkang rajungan dan kerang dara agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.

Padahal jika dimanfaatkan dengan baik cangkang rajungan dan kerang dara mengandung banyak manfaat, cangkang rajungan dan kerang dara mengandung banyak kalsium, pada rajungan sendiri terdapat kandungan kalsium karbonat sebanyak 26,82% (Sri hastuti, 2012), rajungan juga mengadung senyawa kitin sebanyak 50-60% senyawa ini sangat berguna sebagai booster pada awal fase pertumbuhan tanaman sehingga memiliki potensi penggunaan yang luas (sartika et al., 2016). Selain pada rajungan kerang dara juga mengandung kandungan kalsium sebanyak 45,74% (Salsyabilah ramadani, 2021), dengan kandungan kalsium sebesar itu sangat disayangkan jika cangkang rajungan dan kerang dara tidak di manfaatkan, tetapi saat ini diperlukan inovasi lebih lanjut untuk memanfaatkan cangkang rajungan dan kerang dara.

Disisi lain, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) salah satu hasil pertanian yang paling diminati di Kota Tegal adalah pisang, dengan jumlah produksi pisang sejumlah 698 kuintal pada tahun 2023. Pisang diminati masyarakat karna memiliki kandungan kalium yang tinggi, memiliki rasa yang enak dan gampang diolah menjadi berbagai jenis olahan. Akan tetapi, pisang sebenarnya juga dapat menimbulkan masalah lingkungan terkait limbah kulitnya, kulit pisang yang tidak di manfaatkan masyarakat dengan baik hanya membusuk sia sia di tempat pembuangan akhir, padahal kulit pisang memiliki kandungan kalium yang tinggi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman karna termasuk 3 zat hara makro utama selain nitrogen dan fosfor, hal ini tentunya membutuhkan penanganan dan inovasi lebih lanjut agar kulit pisang agar dapat mengambil manfaat lebih dari kulit pisang.

            Dari kedua permasalahan tersebut peneliti melihat adanya kesamaan dari kedua masalah, yaitu limbah cangkang kerang dara, rajungan dan kulit pisang sama sama memiliki manfaat jika di jadikan pupuk organik, maka dari itu  terdapat ide untuk mencampur cangkang kerang dan rajungan yang kaya akan kalsium dengan kulit pisang yang kaya akan kalium ditambah dengan memasukan abu sekam serta pupuk kandang sebagai pelengkap unsur hara natrium serta fosfor, campuran tersebut akan dijadikan fertilizer atau pupuk yang tentunya sangat ramah lingkungan karna 100% menggunakan bahan alami dan bebas bahan kimia, selain itu penggunaan limbah dalam pembuatan pupuk diharapkan dapat menekan biaya produksi agar petani dapat beralih menggunakan produk ramah lingkungan ini tanpa harus memikirkan kenaikan biaya produksi.

            Berawal dari melihat tumpukan sampah cangkang kerang, cangkang rajungan dan kulit pisang yang di buang begitu saja. Peneliti bertekat untuk membuat perubahan dengan melakukan inovasi untuk mengolah limbah cangkang rajungan dan kerang serta limbah kulit pisang menjadi suatu produk yang bermanfaat di bidang pertanian, dengan inovasi ini peneliti berharap bahwa limbah cangkang kerang dara, cangkang rajungan, dan kulit pisang dapat memberikan manfaat bagi sektor pertanian di Kota Tegal

Keunggulan dari inovasi SENAFER ( SHELL AND BANANA FERTILIZER ) sebagai pupuk organik untuk tanaman yaitu :

1. Local Innovation Product

Pembuatan produk SENAFER 100% mengunakan limbah organik dari dalam Kota Tegal, selain membantu mengurangi dan memanfaatkan limbah, tingkat kelokalan 100% memastikan bahan baku limbah tetap tersedia sehingga produk SENAFER dapat  diproduksi terus menerus dalam skala yang besar, hal ini juga memastikan bahwa produk SENAFER dapat menciptakan Zero Waste Cycle, atau siklus nol limbah yang dapat menjadi solusi dari permasalahan sampah didalam Kota Tegal serta menjadi pendukung pergerakan roda ekonomi, khususnya ekonomi sirkular.

2. Cost-Effecient Farming

Harga produk SENAFER hanya sekitar RP 8.000 Rupiah untuk kemasan 5kg, sedangkan jika menggunakan pupuk kimia NPK 16-16-16 Non subsidi dapat mencapai harga RP 30.000, dengan ketimpangan harganya sangat tinggi jelas produk ini memiliki keunggulan, ketimpangan harga yang jauh juga dapat memastikan bahwa petani tidak akan kesulitan membeli karna harga yang mahal, selain itu harga yang murah dapat memberikan keuntungan lain, sisa dana dari membeli pupuk yang lebih murah dapat di alokasikan untuk kebutuhan yang lain seperti bibit unggul dan lain lain, sehingga dengan memakai produk SENAFER dapat membuat Petani irit dan dana yang di pakai bisa lebih efisien.

3. Eco-Friendly Fertilizer

Produk SENAFER 100% menggunakan bahan alami dan Chemical-Free atau bebas bahan kimia apapun sehingga sangat ramah lingkungan, Dengan memakai produk ini kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang diharapkan akan mengurangi dampak kerusakan tanah akibat pupuk kimia, jika di bandingkan dengan produk pupuk organik lain yang sudah ada produk pupuk kami tetap sangat unggul, karena banyak produk pupuk organik lain yang mendapatkan limbahnya adalah dengan merusak lingkungan seperti pupuk guano, beberapa oknum mendapatkan kotoran kelelawar dengan menggerus dinding gua sampai habis sehingga merusak ekosistem gua dan mengganggu habitat hewan liar, dengan menggunakan produk pupuk organik ini dapat mengurangi potensi kerusakan lingkungan akibat oknum yang memproduksi pupuk organik tidak ramah lingkungan.

 Selain itu produk ini tentunya mendukung misi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yaitu SDGs (Sustaineble Development Goals) dalam hal ini mendukung SDG 12 (Konsumsi dan produksi yang bertanngung jawab) dengan mendukung produksi yang berkelanjutan serta memanfaatkan limbah dari sumber daya alam secara bijak dan SDG 15 (Melindungi Ekosistem Darat) dengan menjadi produk ramah lingkungan yang meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan menjaga ekosistem tanah.

4. Plant Nutrient Booster

Produk SENAFER mengandung banyak sekali nutrisi diantaranya ada kandungan kalsium yang sangat baik untuk pertumbuhan tanamann, kitosan yang baik untuk ketahanan tumbuhan serta natrium, fosfor dan kalium sebagai zat hara makro utama untuk menyokong pertumbuhan tanaman, Nutrisi yang terdapat pada produk ini juga lebih banyak dari pada pupuk organik lainnya sehingga tanaman lebih cepat tumbuh, Tentu saja produk ini lebih unggul dari produk pupuk organik yang ada sebelumnya karena produk pupuk organik yang ada sebelum nya hanya mengandung satu jenis nutrisi zat hara saja, berbeda dengan produk kami yang mengandung hampir semua jenis nutrisi zat hara sehingga membuat kami lebih unggul dari pupuk organik lain yang sudah ada sebelumnya

Nama : Kustijah, S.Pd
Alamat : Jl. Menteri Supeno No.16, Slerok, Kec. Tegal Tim., Kota Tegal, Jawa Tengah 52125
No. Telepon : 0813 2916 9930