"SI RIAN" Permainan Edukasi Kemandirian Bagi Anak Tuna Grahita

Penyandang disabilitas merupakan  orang yang mengalami  keterbatasan fisik, intelektual, mental, serta sensorik dalam jangka waktu yang lama. Anak tuna  grahita adalah  anak  disabilitas intelektual,  mereka memiliki kesulitan  dalam  melakukan  kegiatan  sehari-hari  secara  mandiri.  Oleh karena itu, untuk menyokong perkembangan intelektual dibutuhkan APE (Alat Peraga Edukasi) agar anak tuna grahita tertarik untuk belajar. Peneliti berinisiatif untuk  membuat  penelitian perkembangan  kemandirian  pada anak tuna grahita yang berjudul “SI RIAN” Permainan Edukasi Kemandirian bagi Anak Tuna  Grahita. Penelitian ini diciptakan dengan tujuan untuk menanamkan karakter kemandirian pada anak tuna grahita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami pengamatan fenomena, dengan teknik observasi untuk mengumpulkan data dari hasil pengamatan, serta wawancara untuk mengumpulkan data melalui proses tanya jawab, dan dengan dokumentasi mengumpulkan  foto-foto kegiatan  pengamatan.  Penelitian  ini  berhasil menumbuhkan  sikap  kemandirian  pada  anak  tuna  grahita yang  telah mencoba permainan edukasi "SI RIAN" dan terlepas dari ketergantungan orang-orang yang  ada disekitarnya dengan  menggunakan  cara belajar sekaligus bermain dengan interaktif dan menyenangkan.  Sehingga anak tuna grahita dapat lebih menikmati  permainan edukasi ini tanpa adanya rasa  jenuh.  Maka,  "SI  RIAN" adalah  wahana  pendidikan yang  sangat penting untuk membentuk keterampilan hidup untuk membangun kerakter yang mandiri dan tangguh untuk mengahadapi masalah pada anak

Dalam  Undang-Undang No. 8  Tahun  2016, penyandang  disabilitas merupakan orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, serta sensorik dalam jangka waktu yang lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif. Penyandang disabilitas memiliki beberapa jenis salah satunya yaitu disabilitas intelektual.

Disabilitas intelektual sendiri berarti seseorang yang memiliki masalah kemampuan mental umum dan mempengaruhi fungsi intelektual atau kecerdasan dan fungsi adaptasi dalam perkembangan seseorang. Hal ini dapat menjadi sebuah kondisi yang membatasi kecerdasan. Hal itu dapat mengganggu kemampuan  untuk  hidup secara mendiri dalam menjalani kegiatan sehari-hari.   Serta mempunyai kesulitan dalam kemampuan akademik, sosial dan komunikasi. Disabilitas intelektual dintandai dengan keterlambatan tumbuh kembang, memiliki msalah dalam berbicara, keterampilan  dasar  sulit dikuasai,  memiliki  masalah  dalam berperilaku, memiliki kesulitas belajar, dan sulit memahami  konsekuensi dari sebuah perilaku. Disabilitas intelektual berdasarkan tingkat kecerdasannya dibagi menjadi empat, dan yang kami gunakan  sebagai objek observasi kami adalah anak-anak yang mengalami disabilitas intelektual ringan. Disabilitas intelektual biasa disebut dengan istilah tuna grahita, anak tuna grahita memiliki tingkat kecerdasan 55-70.

Anak tuna grahita mengalami kesulitan dalam merawat diri. Hal ini perlu penanganan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak. Anak tuna grahita memerlukan pendidikan khusus yang dapat mengembangkan kemampuan pada diri anak secara optimal. Sarana penunjang yang digunakan juga harus disesuaikan dengan kemampuan anak. Penanganan ini  dapat  berupa  melatih  kemampuan  merawat  diri untuk  melakukan aktivitas sehari-hari (Activity of Daily Living/ADL).

Oleh karena itu untuk menyokong perkembangan intelektual dalam hal kemampuan  akademik,  sosial,  dan  komunikasi  adalah  dengan menggunakan APE (Alat Peraga Edukasi). APE merupakan salah satu media pembelajaran visual yang dapat digunakan untuk memberikan edukasi bagi anak usia dini. Bermain akan lebih bermakna dan menarik bagi anak apabila ada media atau alat permainan yang tersedia. Alat permainan untuk anak akan lebih baik bila mengandung unsur-unsur edukatif agar dapat mengoptimalkan kemampuannya.

Kami membuat APE yang dapat melatih kemandirian para penyandang tuna grahita ringan, karena kemandirian merupakan aspek penting dalam kehidupan. Kemandirian ini perlu dilatih sejak dini agar anak tidak memiliki ketergantungan yang berlebih dengan orang lain.

Permainan “SI RIAN” memiliki beberapa keunggulan yaitu:

1. APE berbentuk permainan

2. Dilengkapi buku panduan

3. Kemasan praktis

4. Warna menarik

5. Dapat dimainkan anak non tuna grahita

6. Dilengkapi maskot

Nama : Kanaya Putri Arianto
Alamat : Perumahan Alam Hijau Blok B1 RT3 RW1 Kel. Pagerkukuh Kec. Wonosobo Kab Wonosobo
No. Telepon : 0813-9245-2529