Probiotik "LACTOBO" Dalam Mengurangi Risiko Salmonella pullorum Pada Ayam

Limbah kelobot jagung dan kulit bawang merah merupakan limbah organik dari sektor pertanian dan rumah tangga yang cukup melimpah namun seringkali belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk meningkatkan nilai gunanya, kedua limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama probiotik ayam yang berfungsi untuk mengurangi risiko infeksi Salmonella pullorum yang masih menjadi masalah kerugian para peternak ayam. Selain itu, yogurt yang mengandung bakteri Lactobacillus acidophilus dan EM4 digunakan dalam fermentasi sebagai sumber mikroba. Inovasi ini dinamakan sebagai probiotik “LACTOBO” (Lactobacillus acidophilus dan limbah kelobot jagung) yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam terutama terhadap infeksi Salmonella pullorum. Formula probiotik ini menggunakan metode fermentasi campuran 1:1 limbah kelobot jagung dan kulit bawang merah serta EM4 dan 1% yogurt (107 CFU/ml) yang dapat menjadi alternatif probiotik alami tanpa bahan kimia, ekonomis, dan mendukung ekonomi sirkular serta kesehatan ayam.

Kata kunci: Kelobot Jagung, Kulit Bawang Merah, Lactobacillus acidophilus, Salmonella pullorum, Inovasi Probiotik Ayam.

Kota Tegal, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, dikenal dengan julukan "Kota Bahari.” Julukan ini mengacu pada potensi maritimnya yang menjadi sumber utama pendapatan, termasuk perikanan, pariwisata, budaya, dan kuliner. Selain sektor maritim, Kota Tegal juga memiliki masyarakat yang menggeluti profesi di bidang peternakan, khususnya ternak unggas, serta perdagangan.

        Salmonella pullorum adalah salah satu penyakit yang banyak dihadapi oleh para peternak diseluruh dunia termasuk Kota Tegal. Penyakit ini membawa dampak buruk seperti, angka kematian yang tinggi pada anak ayam umur 1 sampai 2 minggu dan menjajah saluran gastrointestinal ayam yang lebih tua tanpa tanda-tanda klinis. Angka kematian yang tinggi pada anak ayam yang terkena Salmonella pullorum juga dapat menurunkan ekonomi masyarakat karena kerugian akibat kematian dan menurunnya produksi ayam.

        Salmonella pullorum merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan pada ayam khususnya anak ayam. Penyakit ini disebabkan karena ketidakhigenisan pada kandang ayam, seperti kandang layer dan litter yang saling berdekatan. Penyakit ini menunjukkan banyak gejala-gejala seperti mata tertutup yang mirip seperti mata mengantuk, jengger kebiruan dan nafsu makan menurun. Biasanya diare berwarna putih atau coklat kehijauan dan adanya benjolan seperti pasta disekitar kloaka disertai kelemahan kaki, sayap menjuntai, kusam, lumpuh karena radang sendi dan sesak nafas. Sedangkan penularan Salmonella pullorum dapat terjadi secara horizontal ataupun vertikal, antara satu kandang dengan kandang lainnya(Sabdoningrum, 2022).

        Saat ini banyak pihak yang sedang mengembangkan berbagai inovasi probiotik untuk ayam yang bertujuan  mengurangi risiko infeksi Salmonella pullorum. Namun, sebagian besar produk yang beredar masih menggunakan bahan kimia sintetis, termasuk vitamin sintetis, yang jika digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh ayam. Selain itu, Penggunaan AGP (Antibiotic Growth Promoters) pada ayam biasa digunakan untuk mengatasi Salmonella pullorum pada ayam. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat membuat Salmonella pullorum resisten terhadapnya. Selain itu, efek dari penggunaan AGP yang berlebihan pada pakan ayam membuat adanya residu antibiotik pada jaringan otot ayam dan telur yang berdampak pada resistensi manusia terhadap beberapa antibiotik. Pemerintah pada akhirnya mengeluarkan Undang-Undang No. 18/2009 juncto Undang-Undang No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan pasal 22 ayat 4c, setiap orang dilarang menggunakan pakan yang dicampur hormon tertentu dan atau antibiotik dalam imbuhan pakan.

        Lactobacillus acidophilus adalah probiotik atau bakteri asam laktat yang dapat membantu mengurangi risiko bakteri Salmonella pullorum. Selain itu, penggunaan bakteri ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan AGP. Menurut Prof. Dr. Widya Paramita Lokapirnasai, MP., Drh. probiotik dapat melindungi ayam terhadap mikroganisme patogen melalui simulasi sistem imun, serta meningkatkan kesehatan intenstinal dalam efisiensi pencernaan dan absorsi nutrien. Dalam hal ini peneliti menggunakan yogurt yang mengandung bakteri Lactobacillus acidophilus tanpa kandungan laktosa didalamnnya (Akbar, 2020).

       Limbah kelobot jagung merupakan salah satu jenis limbah yang jumlahnya cukup melimpah di Indonesia. Limbah ini dihasilkan sebagai hasil samping dari panen jagung. Kelobot jagung memiliki sejumlah manfaat, salah satunya adalah sebagai bahan pakan ternak karena mengandung nutrisi penting seperti protein kasar, serat kasar, dan unsur bergizi lainnya yang dibutuhkan oleh hewan ternak. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah produksi jagung di Indonesia mencapai angka 15,21 juta ton pada tahun 2024.Hasil bulir jagung yang dimanfaatkan dalam bidang pangan hanya mewakili 5% dari keseluruhan tanaman jagung, sedangkan 95% sisa dari tanaman jagung masuk dalam kategori limbah alami yaitu batang, daun, kulit dan tongkol jagung (Faesal, 2013).

        Sementara itu, limbah kulit bawang merah dihasilkan dari sisa proses pengupasan bawang merah. Kulit bawang merah mengandung antioksidan, salah satunya senyawa flavonoid yang memiliki peran utama sebagai penghambat bakteri patogen dalam silase ayam. Selain itu, kulit bawang merah juga berperan sebagai pengharum aroma, yang secara tidak langsung meningkatkan nafsu makan ayam. Berdasarkan data yang diperoleh dari GoodStats, sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat produksi bawang merah hingga 2,085 juta ton. Sehingga limbah kulit bawang merah yang dihasilkan juga berlimpah.

        Kota Tegal bukan merupakan daerah penghasil utama kelobot jagung. Namun, berdasarkan data yang diperoleh dari google maps, terdapat sekitar 16 pasar tradisional di Kota Tegal yang tentunya menghasilkan limbah organik, salah satunya limbah kelobot jagung. Limbah kelobot jagung yang peneliti kelola bersumber dari salah satu pasar tradisional yang terletak di Jl. Barito, Panggung. Selain dari pasar tradisional, peneliti juga memperoleh limbah kelobot jagung dari pedagang jagung bakar yang menyampaikan bahwa hasil samping jagung tersebut berjumlah cukup banyak dan sudah tidak dimanfaatkan lagi. Sementara itu, kami memperoleh limbah kulit bawang merah dari sebagian besar penduduk di Jl. Gatot Subroto, Debong, Tegal Selatan, yang bekerja sebagai pengupas kulit bawang merah. Berdasarkan hasil pengamatan, limbah kulit bawang yang terdapat di lokasi tersebut juga berjumlah cukup banyak.

Berdasarkan hasil pengamatan langsung mengenai keberadaan limbah kelobot jagung dan kulit bawang merah yang cukup signifikan di Kota Tegal, makapada ajang lomba KRENOVA yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah, kami berharap limbah kelobot jagung dan kulit bawang ini dapat dimanfaatkan oleh para peternak ayam di Jawa Tengah maupun skala yang lebih luas untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan probiotik ayam inovatif dengan memanfaatkan limbah kelobot jagung dan limbah kulit bawang sebagai bahan utama. Selain itu, yogurt yang mengandung bakteri Lactobacillus acidophilus akan digunakan dalam proses fermentasi untuk mengurangi risiko penyakit Salmonella pullorum, yang sering menyerang unggas, khusunya ayam. Proses ini juga diharapkan dapat meningkatkan imunitas ayam terutama anak ayam yang dikenal masih sangat rentan terhadap penyakit. Inovasi ini kami sebut sebagai probiotik “LACTOBO” (Lactobacillus acidophilus dan limbah kelobot jagung). Melalui inovasi ini, kami berupaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan pelaku ekonomi serta mendorong ekonomi sirkular di masyarakat Jawa Tengah maupun di luar, terutama para peternak ayam dan pedagang, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara maksimal.

        Produk probiotik“LACTOBO” ini mulai dikembangkan sejak tahun 2024 melalui proses riset terhadap data, jurnal, dan artikel selama 4 bulan. Awalnya, produk ini berupa pakan “LACTOBO”, yaitu pakan ayam yang telah mengandung probiotik alami di dalamnya yang dapat digunakan secara efisien dan dapat mengurangi risiko infeksi Salmonella pullorum. Tim peneliti melakukan 2 kali uji coba terhadap anak ayam selama 2 bulan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa anak ayam yang diberi pakan “LACTOBO” ini memiliki imunitas yang lebih tinggi. Hal ini terlihat dari kematian yang terjadi pada beberapa anak ayam yang tidak diberi pakan “LACTOBO”. Selain itu, anak ayam yang diberi pakan “LACTOBO” mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat. Selanjutnya, hasil pakan “LACTOBO” dan sampel fases ayam dikirimkan ke Universitas Diponegoro, Semarang, yang telah memiliki standar ISO (International Organization for Standardization). Hasil pengujian menunjukkan keberhasilan dari sisi pemenuhan gizi, daya serap pakan dan coliform, dimana ayam yang diberi pakan “LACTOBO” menunjukkan bahwa jumlah bakteri patogen termasuk Salmonella pullorum yang lebih sedikit dibandingkan kelompok kontrol (tidak diberi “LACTOBO”).

        Pada produk pakan “LACTOBO” ini memiliki kendala dalam hal daya simpan yang hanya bertahan selama 1 minggu. Hal ini mendorong tim peneliti untuk melakukan evaluasi dan pengembangan ulang untuk meningkatkan daya simpan. Sebagai solusi, tim peneliti mengembangkan produk yang memiliki daya simpan lebih lama, yaitu probiotik “LACTOBO” yang berupa bubuk probiotik dari bahan alami dan mendukung ekonomi sirkular. Pada tahun 2025, dilakukan kembali uji coba menggunakan anak ayam selama setengah bulan. Kemudian sampel fases dikirim ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, untuk menganalisis keberhasilan produk dengan mengetahui jumlah Salmonella pullorum secara spesifik. Selain itu, dilakukan pula pengujian terhadap kandungan Lactobacillus acidophilus dalam probiotik “LACTOBO” untuk mengetahui takaran yang tepat.

        Seluruh hasil laboratorium dari Universitas Diponegoro dan Universitas Gadjah Mada, dapat diakses melalui kode QR pada data dukung atau melalui tautan berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1-4fJwMmviJGzsTaiyu7IfSQxyiYPv79x

1. Kandungan Gizi

Produk Lain

Produk Probiotik “LACTOBO”

Fokus tunggal: mengobati Salmonella pullorum saja/mencegah Salmonella pullorum saja/menambah kandungan nutrisi saja (produk terpisah).

Multifungsi: Mengurangi risiko Salmonella pullorum + bakteri patogen lain, meningkatkan imunitas, penambah nafsu makan dan nutrisi.

 

Belum ditemukan produk dengan kandungan serta manfaat sejenis di pasaran: Probiotik “LACTOBO” berbeda dari probiotik lainnya dalam hal kandungan yang lebih aman, memiliki tambahan nutrisi dan vitamin alami, sirkular, serta ekonomis.

 

2. Alternatif Penggunaan Bahan Kimia Sintetis seperti AGP

Produk Lain

Produk Probiotik “LACTOBO”

Menggunakan bahan kimia sintetis: penggunaan AGP menimbulkan residu pada ayam dan akan berdampak pada resistensi manusia yang mengonsumsi ayam tersebut terhadap beberapa antibiotik. Serta, tidak ramah lingkungan.

Tanpa menggunakan bahan kimia sintetis: Memanfaatkan limbah kelobot jagung dan kulit bawang merah sebagai sumber nutrisi. Serta, yogurt dengan kandungan Lactobacillus acidophilus sebagai sumber mikroba untuk mengurangi risiko Salmonella pullorum.

 

3. Alami dan Mendukung Ekonomi Sirkular

Produk Lain

Produk Probiotik “LACTOBO”

Bahan sintetis, tidak berkelanjutan karena menggunakan zat kimia buatan dan tidak memanfaatkan limbah, berpotensi mencemari lingkungan, serta memiliki risiko residu dan efek samping.

Bahan alami, berkelanjutan karena memanfaatkan limbah dan bakteri baik, membantu menjaga kelestarian lingkungan, lebih sehat dan aman.

 

4. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi

Produk Lain

Produk Probiotik “LACTOBO”

Harga relatif lebih mahal dengan produk fungsi tunggal, bahan kimia sintetis, memiliki potensi pencemaran atau efek samping.

Harga ekonomis dengan produk multifungsi, bahan alami, berkelanjutan, lebih sehat dan aman.

 

Nama : Indri Arfiyani, S.Pd., M.Pd
Alamat : Jl. Menteri Supeno No.16, Slerok, Kec. Tegal Tim., Kota Tegal
No. Telepon : 085642881959