SIRAMA : Inovasi Mie Mangrove (Avicennia Marina) Topping Ayam Srepeh Khas Rembang

SIRAMA (Inovasi Mie Mangrove Topping Ayam Srepeh) merupakan inovasi pangan berbasis sumber daya lokal yang menggabungkan tepung buah mangrove Avicennia marina dengan kuliner tradisional Rembang, yaitu ayam Srepeh. Inovasi ini hadir sebagai solusi terhadap tiga isu utama: degradasi ekosistem mangrove, konsumsi mie instan tidak sehat, dan memudarnya eksistensi kuliner lokal. Produk mie ini diformulasikan dengan perbandingan optimal tepung terigu dan mangrove 8:2, diolah tanpa bahan pengawet atau MSG, serta dikemas secara ramah. Dengan pendekatan ekonomi hijau, 10% dari keuntungan dialokasikan untuk program konservasi mangrove di daerah pesisir. Program ini tidak hanya menawarkan alternatif pangan sehat dan bernilai budaya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pemberdayaan ekonomi lokal dan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan.

Kata kunci: Mie mangrove, Avicennia marina, kuliner lokal, ekonomi hijau, konservasi lingkungan

 Ekosistem mangrove merupakan salah satu penyangga utama kehidupan di wilayah pesisir yang berperan dalam melindungi pantai dari abrasi, menyerap karbon, dan menjadi habitat bagi berbagai biota perairan Namun, kerusakan ekosistem ini terus meningkat akibat alih fungsi lahan, polusi, dan eksploitasi yang tidak berkelanjutan. Di Indonesia, sekitar 68% hutan mangrove berada dalam kondisi rusak (Saputro, 2009). Di Provinsi Jawa Tengah, mangrove di Kabupaten Rembang memiliki luasan rusak mencapai 2.941,97 ha (Kamal, 2015). Kondisi ini menuntut adanya pendekatan inovatif yang dapat menyinergikan pemanfaatan dan pelestarian sumber daya tersebut.

Salah satu jenis mangrove yang berpotensi tinggi untuk dimanfaatkan adalah Avicennia marina. Buah mangrove Avicennia marina mengandung senyawa bioaktif yang memiliki sifat antioksidan tinggi. Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas, memiliki sifat anti-inflamasi, meneliti efek antimikroba (Handayani, 2018). Buah mangrove Avicennia Marina mengandung beberapa nutrisi penting seperti vitamin C, yang dikenal mendukung sistem imun dan menjaga kesehatan kulit (Halidah, 2014). Dalam beberapa tradisi lokal, buah mangrove Avicennia digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit, termasuk diabetes, gangguan pencernaan, dan penyakit kulit (Sumartini, 2021).

Sementara itu, Indonesia menjadi konsumen mie instan terbesar kedua di dunia setelah China, dengan total konsumsi 12,25 miliar porsi pada 2020 (World Instant Noodles Association, 2021). Tingginya angka konsumsi mie instan menjadi sorotan karena kandungan nutrisi yang rendah dan tingginya kadar natrium serta zat aditif lainya. Sebuah studi oleh Kim et al. (2014) mengungkapkan bahwa konsumsi mie instan secara teratur berisiko meningkatkan sindrom metabolik, terutama pada wanita, yang mencakup obesitas sentral, hipertensi, dan resistensi insulin. Fenomena ini menunjukkan perlunya inovasi pangan alternatif yang sehat, lokal, dan fungsional. Selain dari aspek kesehatan, pelestarian kuliner lokal juga menjadi perhatian. Makanan khas seperti sate Srepeh, yang berasal dari Kabupaten Rembang, mulai tersisihkan oleh arus modernisasi. Padahal, Srepeh memiliki potensi untuk diangkat menjadi ikon kuliner daerah sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat. Dengan mempertimbangkan kerusakan lingkungan, kebutuhan pangan sehat, dan pelestarian budaya lokal, diperlukan inovasi yang mampu mengintegrasikan ketiganya dalam satu solusi strategis dan berkelanjutan.

Inovasi SIRAMA (Mie Mangrove Topping Ayam Srepeh) hadir sebagai solusi terhadap tiga isu krusial: degradasi lingkungan pesisir, konsumsi pangan tidak sehat, dan melemahnya eksistensi kuliner lokal. Dengan memanfaatkan buah mangrove Avicennia marina sebagai bahan baku mie sehat dan mengombinasikannya dengan topping ayam Srepeh khas Rembang, produk ini tidak hanya menawarkan alternatif pangan bergizi, tetapi juga berkontribusi pada konservasi mangrove dan pelestarian budaya. Dilengkapi dengan model bisnis berbasis ekonomi hijau dan pemberdayaan masyarakat lokal, SIRAMA menjadi wujud nyata inovasi yang berdampak sosial, lingkungan, dan ekonomi secara simultan.

 

Penggunaan bagian tanaman mangrove bagian daun buah sebagai bahan obat-obatan herbal, antioksidan, atau pewarna alami (Handayani, 2018; Sumartini, 2021).  Namun, hingga saat ini belum ada inovasi yang mengintegrasikan mangrove Avicennia marina ke dalam produk makanan pokok modern berupa mie instan sehat. Mengombinasikan bahan lokal mangrove dengan kuliner tradisional khas daerah (Srepeh Rembang). Menggunakan konsep ekonomi hijau dengan komitmen kontribusi nyata (10% keuntungan) untuk program rehabilitasi mangrove di daerah pesisir. SIRAMA tidak hanya fokus pada inovasi produk makanan sehat, tetapi juga mengangkat identitas budaya lokal (kuliner tradisional) dan membangun model bisnis berkelanjutan berbasis konservasi lingkungan.

Nama : Wahyu Ilham Maula
Alamat : Desa Tireman RT 03/RW 01 Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
No. Telepon : +6289636235712